-->

Jelaskan Pengertian Pembagian Terstruktur Mengenai Dan Macam Macam Potensi Diri Hubungannya Dengan Prestasi!

Haikasut - Jelaskan Pengertian Klasifikasi dan Macam Macam Potensi Diri Hubungannya dengan Prestasi! - Potensi Diri untuk Berprestasi Sesuai Kemampuan - Pengertian potensi - Dari segi peristilahan, kata potensi berasal dari bahasa Inggris to potent yang berarti keras atau kuat.

Dalam pemahaman lain kurang lebih semakna, kata potensial mengandung arti kekuatan, kemampuan, dan daya, baik yang belum maupun yang sudah terwujud, tetapi belum optimal.

Sementara itu, dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, yang dimaksud potensi yakni kemampuan-kemampuan dan kualitas-kualitas yang dimiliki oleh seseorang, namun belum dipakai secara maksimal.

Berbagai pengertian di atas memberi pemahaman kepada kita bahwa potensi merupakan suatu daya yang dimiliki oleh manusia. Akan tetapi, daya tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Oleh alasannya yakni itu, yang menjadi kiprah berikutnya bagi insan yang berpotensi yakni bagaimana mendayagunakan potensi tersebut untuk meraih prestasi.

 Jelaskan Pengertian Klasifikasi dan Macam Macam Potensi Diri Hubungannya dengan Prestasi Jelaskan Pengertian Klasifikasi dan Macam Macam Potensi Diri Hubungannya dengan Prestasi!

Klasifikasi Potensi
 
Secara umum, potensi sanggup diklasifikasikan sebagai berikut:
  1. Kemampuan dasar, menyerupai tingkatan inteligensi, kemampuan abstraksi, logika, dan daya tangkap.
  2. Sikap kerja, menyerupai ketekunan, ketelitian, tempo kerja, dan daya tahan terhadap tekanan.
  3. Kepribadian, yaitu pola menyeluruh terhadap semua kemampuan, perbuatan, serta kebiasaan seseorang, baik yang jasmani, rohani, emosional, maupun sosial yang ditata dengan cara yang khas di bawah efek dari luar. Pola ini berbentuk tingkah laris dalam usahanya menjadi insan sebagaimana yang dikehendaki. Beberapa pola kepribadian, antara lain ikhlas, tulus, lincah, cerdas, dan lain sebagainya.
Macam-Macam Potensi

Secara umum, macam-macam potensi insan yakni sebagai berikut:
  1. Potensi fisik, merupakan organ fisik insan yang sanggup dipakai dan diberdayakan untuk banyak sekali kepentingan dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Potensi fisik berfungsi sesuai dengan jenisnya. Contohnya, mata untuk melihat, kaki untuk berjalan, pendengaran untuk mendengar, dan sebagainya.
  2. Potensi mental intelektual (intelectual quotient), merupakan potensi kecerdasan yang ada pada otak insan (terutama otak kepingan kiri). Potensi ini berfungsi, antara lain menganalisis, menghitung, merencanakan sesuatu, dan sebagainya.
  3. Potensi sosial emosional (emotional quotient), merupakan potensi kecerdasan yang ada pada otak insan (terutama otak kepingan kanan). Potensi ini berfungsi, antara lain untuk mengendalikan amarah, bertanggung jawab, motivasi, kesadaran diri, dan sebagainya. Emotional quotient (EQ) lebih banyak dipengaruhi oleh pola asuh orang bau tanah dan lingkungan.
  4. Potensi mental spiritual (spiritual quotient), merupakan potensi kecerdasan yang bertumpu pada bab dalam diri kita yang berafiliasi dengan kearifan di luar ego atau jiwa sadar (bukan hanya mengetahui nilai, tetapi menemukan nilai). Dengan SQ insan sanggup muncul sebagai makhluk yang utuh secara intelektual, emosional, dan spiritual. Cara pengungkapan SQ yakni melalui pendidikan agama dan pendidikan kebijaksanaan pekerti.
  5. Potensi ketangguhan (adversity quotient), merupakan potensi kecerdasan insan yang bertumpu pada bab dalam diri kita yang berafiliasi dengan keuletan, ketangguhan, dan daya juang yang tinggi. AQ merupakan salah satu faktor spesifik sukses (prestasi) seseorang alasannya yakni bisa merespons banyak sekali kesulitan dengan baik. Dengan AQ, berarti seseorang telah bisa mengubah rintangan menjadi peluang.
Potensi-potensi tersebut, intinya masih merupakan kemampuan yang belum terwujud secara optimal. Oleh alasannya yakni itu, diharapkan hal lain semoga potensi tersebut sanggup didayagunakan, tentu saja insan mesti mempunyai ambisi. Ambisi inilah yang mendorong orang untuk berusaha meraih keinginannya.

Tanpa ambisi, orang hanya akan merasa puas dengan kondisi yang dimilikinya sekarang, tidak ada keinginan untuk mengubahnya menjadi lebih baik. Walaupun demikian, kita harus bisa untuk menakar kemampuan diri. Jangan hingga ambisi yang berlebihan, yang berada di luar jangkauan dan kewajaran justru membawa kita ke jurang kesombongan dan mendorong pada kegagalan.

Ambisi yakni dorongan untuk mencapai hasil yang diperlihatkan dan dihargai oleh orang lain. Menurut ilmu jiwa, ”keberhasilan” dimaksudkan untuk mempertinggi rasa harga diri dan memperkuat kesadaran diri. Ambisi yang hiperbola (ambisius) mungkin merupakan alat untuk menutupi ketidakberhasilan, baik bagi diri sendiri, orang lain, maupun perasaan rendah diri. Ambisi berbeda dengan keinginan dan target.

Ambisi yakni keinginan (hasrat, nafsu) yang besar untuk menjadi (memperoleh, mencapai) sesuatu (seperti pangkat, kedudukan) atau melaksanakan sesuatu. Cita-cita yakni suatu keinginan (kehendak) yang selalu ada di dalam pikiran. Target yakni sasaran (batas ketentuan, dan sebagainya) yang telah ditetapkan untuk dicapai.

Motivasi untuk mencapai hasil bukanlah bawaan, tetapi dibuat melalui pendidikan. Masyarakat kita yang berorientasi pada sukses dan prestasi, menciptakan orang bau tanah mendorong ambisi anak dan muridnya. Akan tetapi, banyak orang tidak menyadari bahwa ambisi yang hiperbola merusak keberhasilan. R.G. Stennet sanggup menunjukkan bahwa, ambisi yang hiperbola memberi imbas jelek terhadap hasil yang dicapai.

Ambisi yang hiperbola (ambisius) berakibat negatif, tidak hanya terhadap perkembangan kemampuan untuk berhasil, tetapi juga terhadap perkembangan sosial. Orang yang punya ambisi hiperbola cenderung egois dalam mencapai sasarannya. Oleh alasannya yakni orang yang ambisius lebih memusatkan perhatian pada tujuannya sendiri tanpa memerhatikan tujuan orang lain, dan tidak terbuka pikirannya terhadap orang lain.

Kecerdasan emosi (Emotional Intelligence) yakni kemampuan orang untuk mengenal dan mengendalikan emosinya, mengenal dan memahami emosi orang lain, serta mengatakan reaksi emosi yang sesuai dengan tuntutan keadaan.

0 Response to "Jelaskan Pengertian Pembagian Terstruktur Mengenai Dan Macam Macam Potensi Diri Hubungannya Dengan Prestasi!"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel