-->

Pengertian Inflasi, Jenis Inflasi, Penyebab Inflasi, Dan Teori Inflasi

Pengertian Inflasi, Jenis Inflasi, Penyebab Inflasi, dan Teori Inflasi

Dalam kesempatan kali ini kita akan membahas perihal pengertian inflasi, jenis inflasi, penyebab inflasi, dan teori inflasi. Berikut klarifikasi singkat perihal pengertian inflasi, jenis inflasi, penyebab inflasi, dan teori inflasi.

1. Pengertian Inflasi
Pengertian Inflasi. Inflasi itu apa? Mungkin para pembaca sudah pernah mendengar apa itu inflasi. Akan tetapi, mungkin hanya sedikit dari pembaca yang mengerti apa itu inflasi. Pengertian inflasi sanggup dipahami menurut uraian berikut.

Apa yang terjadi kalau harga barang-barang terus-menerus naik? Pasti akan timbul keresahan dalam masyarakat, apalagi bagi mereka yang berpendapatan tetap dan rendah. Pada umumnya, para pegawai yang berpendapatan tetap akan mengeluh kalau harga banyak sekali barang kebutuhan sehari-hari mengalami kenaikan secara terus-menerus. Kenaikan harga barang secara terus-menerus ini biasa disebut inflasi. Dan biasanya, kalau terjadi inflasi pemerintah mengatasi keluhan pegawai (terutama pegawai negeri) dengan cara menaikkan gaji.

Inflasi merupakan salah satu duduk kasus ekonomi yang banyak menerima perhatian serius dari pemerintah, ekonom, dan banyak sekali lapisan masyarakat.Hal itu disebabkan lantaran inflasi mempunyai imbas besar terhadap kehidupan ekonomi, politik, berbangsa dan bernegara. Apabila inflasi tidak dikendalikan dengan baik maka sanggup timbul banyak sekali gejolak ekonomi, politik dan keamanan. Kita tentu masih ingat insiden TRITURA (Tiga Tuntutan Rakyat) yang terjadi pada tanggal 12 Januari 1966, yang intinya merupakan gejolak yang timbul jawaban inflasi. Salah satu isi Tritura yaitu tuntutan supaya pemerintah menurunkan harga-harga. Inflasi parah yang gres kita alami yaitu ketika terjadinya krisis moneter pada tahun 1997. Saat itu keadaan ekonomi Indonesia sangat menyedihkan lantaran melambungnya harga-harga. Selain Tritura dan krisis moneter 1997, kitajuga bisa melihat beberapa insiden pergantian pemerintahan di Indonesia maupun di dunia yang dipicu oleh ketidakmampuan pemerintah dalam mengendalikan inflasi

Seperti yang sudah disebutkan di atas, inflasi yaitu keadaan perekonomian yang menawarkan kenaikan harga-harga barang dan jasa secara umum yang terjadi terus-menerus. Mengapa dikatakan kenaikan harga-harga barang secara umum? Karena dalam inflasi, sebagian besar barang mengalami kenaikan harga meskipun ada sebagian kecil barang yang harganya tidak naik atau bahkan mungkin turun.


Mengapa pula dikatakan yang terjadi secara terus menerus? Karena, kalau kenaikan itu hanya terjadi pada saat-saat tertentu, contohnya beberapa ketika menjelang Lebaran, Natal dan Tahun Baru atau beberapa ketika menjelang Pemilu maka kenaikan harga barang-barang tersebut tidak disebut sebagai inflasi.

2. Jenis-Jenis Inflasi
Jenis-jenis inflasi. Jenis-jenis inflasi inflasi sanggup digolongkan menjadi banyak sekali jenis. Adapun Jenis-jenis inflasi inflasi antara lain Inflasi menurut tingkat keparahan, inflasi menurut penyebab, dan inflasi menurut asal terjadinya.Berikut ini klarifikasi perihal Jenis-jenis inflasi inflasi :

a. Jenis Inflasi Berdasarkan Tingkat Keparahan
Jenis Inflasi Berdasarkan Tingkat Keparahan. Jenis inflasi yang pertama yaitu menurut tingkat keparahan. Jenis inflasi menurut tingkat keparahan, dibagi menjadi empat. Jenis inflasi menurut keparahan yaitu inflasi ringan, inflasi sedang, inflasi berat, dan inflasi sangat berat. Berikut ini klarifikasi jenis inflasi menurut tingkat keparahan.
1) Inflasi ringan,
Inflasi ringan yaitu inflasi yang besarnya kurang dari 10% per tahun.
2) Inflasi sedang,
Inflasi sedang yaitu inflasi yang besarnya antara 10% – 30% per tahun.
3) Inflasi berat,
Inflasi berat yaitu inflasi yang besarnya antara 30% – 100% per tahun.
4) Inflasi sangat berat atau hiperinflasi,
Inflasi sangat berat atau hiperinflasi yaitu inflasi yang besarnya di atas100% per tahun.

b. Jenis Inflasi Berdasarkan Penyebab
Jenis inflasi menurut penyebab. Jenis inflasi yang kedua yaitu menurut penyebab. Jenis inflasi menurut penyebab di bagi menjadi tiga. Jenis inflasi menurut penyebab yaitu inflasi lantaran tarikan permintaan, inflasi lantaran dorongan biaya produksi, dan inflasi lain-lain. Berikut ini klarifikasi perihal jenis inflasi menurut penyebab.

1) Inflasi Tarikan Permintaan (Demand Pull Inflation),
Inflasi Tarikan Permintaan (Demand Pull Inflation) yaitu inflasi yang terjadi lantaran kelebihan undangan atas barang dan jasa. Kelebihan undangan yang tidak sanggup dipenuhi produsen tersebut tentu akan mendorong kenaikan harga-harga, lantaran undangan lebih besar daripada penawaran.

2) Inflasi Dorongan Biaya Produksi (Cost Push Inflation),
Inflasi Dorongan Biaya Produksi (Cost Push Inflation) yaitu inflasi yang terjadi lantaran kenaikan biaya produksi. Biaya produksi yang naik akan mendorong naiknya harga-harga barang dan jasa. Selain itu, kenaikan biaya produksi akan menjadikan turunnya jumlah produksi sehingga penawaran menjadi berkurang, kalau penawaran berkurang sedangkan undangan diasumsikan tetap, maka hasilnya harga-harga akan naik.

3) Inflasi lain-lain,
Inflasi lain-lain yaitu inflasi yang terjadi lantaran banyak sekali penyebab selain yang sudah disebutkan di atas. Seperti, Inflasi yang disebabkan lantaran pencetakan uang gres dan inflasi lantaran lambatnya produksi barang tertentu.

c. Jenis Inflasi Berdasarkan Asal Terjadinya
Jenis inflasi menurut asal terjadinya. Jenis inflasi yang ketiga yaitu jenis inflasi menurut asal terjadinya. Jenis inflasi menurut asal terjadinya di bagi menjadi dua. Jenis inflasi menurut asal terjadinya yaitu inflasi dari dalam negeri dan inflasi dari luar negeri. Berikut ini klarifikasi perihal jenis inflasi menurut asal terjadinya.

1) Inflasi dari Dalam Negeri (Domestic Inflation)
Inflasi dari Dalam Negeri (Domestic Inflation) yaitu inflasi yang hanya disebabkan oleh faktor-faktor penyebab dari dalam negeri. Faktor-faktor penyebab tersebut antara lain, adanya pencetakan uang gres untuk menutup anggaran negara yang defisit lantaran naiknya undangan masyarakat dan lantaran kenaikan biaya produksi di dalam negeri (seperti naiknya upah buruh).

2) Inflasi dari Luar Negeri (Imported Inflation)
Inflasi dari Luar Negeri (Imported Inflation) yaitu inflasi yang disebabkan oleh faktor-faktor penyebab dari luar negeri. Inflasi ini timbul lantaran adanya perdagangan antarnegara. Jika suatu negara mengalami inflasi maka inflasi tersebut sanggup menular ke negara-negara lain yang mempunyai relasi dagang dengannya. Contohnya, kalau negara kita mengimpor faktor-faktor produksi (berupa materi baku dan mesin) serta mengimpor barang-barang jadi (seperti motor, mesin cuci, dan kipas angin) dari Jepang, maka kalau di Jepang harga faktor-faktor produksi dan barang jadi tersebut naik (inflasi), otomatis negara kita juga akan mengalami inflasi. Sebab barang-barang yang kita buat dengan faktorfaktor produksi dari Jepang tentu akan dijual lebih mahal, dan barang-barang jadi dari Jepang pun dijual lebih mahal.

3. Penyebab-Penyebab Inflasi
Penyebab inflasi. Inflasi bisa terjadi lantaran adanya banyak sekali faktor penyebab. Penyebab inflasi antara lain lantaran kelebihan permintaan, kenaikan biaya produksi, percetakan uang gres oleh pemerintah, lambatnya produksi barang-barang tertentu, perilaku konsumen, perilaku produsen, dan kebijakan pemerintah. Berikut ini klarifikasi singkat perihal penyebab inflasi.

a. Penyebab Inflasi Karena Kelebihan Permintaan
Inflasi terjadi kalau ada kelebihan undangan yang tidak bisa dipenuhi oleh produsen, yang disebut dengan istilah demand pull inflation (lihat lagi di macam-macam inflasi menurut penyebab).

b. Penyebab Inflasi Karena Kenaikan Biaya Produksi
Inflasi terjadi kalau biaya produksi meningkat, yang selanjutnya berakibat pada naiknya harga jual barang-barang dan jasa.

c. Penyebab Inflasi Karena Pencetakan Uang Baru oleh Pemerintah
Pencetakan uang gres yang hiperbola bisa mengakibatkan inflasi Inflasi terjadi kalau pemerintah mencetak uang gres untuk menutupi anggaran negara yang defisit. Pencetakan uang gres bisa mengakibatkan jumlah uang yang beredar lebih banyak dan tidak seimbang dengan jumlah barang dan jasa sehingga harga-harga akan naik (inflasi).

d. Penyebab Inflasi Karena Lambatnya Produksi Barang Tertentu, Terutama Produksi Makanan
Produksi kuliner (pertanian) berbeda dengan produksi pabrik, alasannya produksi kuliner (pertanian) dibatasi oleh faktor demam isu atau genetika. Misalnya, kalau produksi sepatu bisa dipercepat dari satu bulan menjadi hanya satu pekan, maka produksi padi tidak bisa dipercepat dari empat bulan menjadi satu bulan. Di samping itu, lantaran pertambahan penduduk lebih cepat dibanding pertambahan materi makanan, maka jumlah penawaran produk kuliner jauh lebih kecil dibandingkan permintaannya. Akibatnya, bisa dipastikan harga kuliner akan naik. Harga kuliner yang naik biasanya akan diikuti oleh naiknya harga barang-barang yang lain (terjadi inflasi). Penyebab inflasi ini terutama terjadi di negara-negara berkembang.

e. Penyebab Inflasi Karena Sikap Konsumen (Masyarakat) terhadap Informasi Kenaikan Harga
Apabila konsumen menerima gosip bahwa harga-harga akan naik, contohnya disebabkan oleh naiknya harga BBM, biasanya konsumen akan berlomba membeli barang-barang sebelum harga betul-betul naik. Akibatnya, undangan akan meningkat tajam dan tidak seimbang dengan jumlah barang yang tersedia sehingga niscaya terjadi inflasi.

f. Penyebab Inflasi Karena Sikap Produsen terhadap Informasi Kenaikan Harga
Apabila produsen mendengar bahwa harga-harga akan naik maka sebagian produsen justru akan menimbun barang sambil menunggu harga betul-betul naik, dengan tujuan supaya menerima laba yang lebih besar. Ketika harga betul-betul naik tetap saja ada sebagian dari produsen yang tidak menjual barangnya, lantaran masih menunggu kenaikan harga yang lebih tinggi lagi. Perilaku produsen ibarat ini mengakibatkan penawaran jauh lebih kecil dibanding permintaan, padahal dalam keadaan ibarat ini para konsumen berlomba-lomba membeli barang, hasilnya niscaya terjadi inflasi.

g. Penyebab Inflasi Karena Kebijakan Pemerintah yang Kurang Tepat
Kebijakan pemerintah yang kurang sempurna bisa memicu timbulnya inflasi. Misalnya, kalau pemerintah menetapkan hukum (syarat) pinjaman kredit yang terlalu longgar maka bisa dipastikan akan lebih banyak pengusaha yang menerima kredit (pinjaman uang). Akibatnya, jumlah uang yang beredar terlalu banyak sehingga memicu timbulnya inflasi.

4. Teori Inflasi
Teori Inflasi. Ada beberapa macam teori yang membahas perihal inflasi. Teori yang membahas perihal inflasi antara lain teori Kuantitas, teori Keynes, dan Teori Strukturalis. Berikut ini klarifikasi perihal teori inflasi.

a. Teori Kuantitas
Teori Kuantitas. Teori inflasi yang pertama yaitu teori kuantitas. Teori kuantitas dikemukakan oleh Irving Fisher. Teori kuantitas membahas proses terjadinya inflasi yang disebabkan oleh dua faktor yaitu jumlah uang yang beredar dan psikologi masyarakat. Berikut ini penyebab inflasi menurut teori kuantitas.

1) Jumlah uang yang beredar
Jumlah uang yang beredar. Inflasi hanya terjadi kalau jumlah uang yang beredar ditambah. Kaprikornus seandainya terjadi kenaikan harga, asalkan jumlah uang yang beredar tidak ditambah, maka harga akan turun dengan sendirinya, dan inflasi yang ditakutkan pun mustahil terjadi.

2) Psikologi masyarakat
Psikologi masyarakat. Yang dimaksud psikologi masyarakat yaitu perilaku dan impian (ekspektasi) masyarakat terhadap kenaikan harga. Umumnya masyarakat tidak mengharapkan terjadinya kenaikan harga sehingga kalau mereka mendapatkan pendapatan, sebagian akan ditabung. Akan tetapi, kalau masyarakat mulai sadar akan adanya inflasi maka ketika mendapatkan pendapatan, seluruhnya akan dibelanjakan. Dengan demikian, undangan akan naik. Akibatnya harga-harga ikut naik, dan inflasi pun semakin meningkat. Selanjutnya, masyarakat mulai kehilangan kepercayaan terhadap nilai uang yang mereka miliki.

b. Teori Keynes
Teori Keynes. Teori inflasi yang kedua yaitu teori Keynes. Teori keynes dikemukakan oleh mahir ekonomi berjulukan Keynes, yang menyatakan bahwa terjadinya inflasi disebabkan oleh masyarakat yang ingin hidup melebihi batas kemampuan ekonominya. Masyarakat saling berebut rezeki supaya sanggup memakai lebih banyak barang dan jasa yang tersedia, hasilnya undangan akan melebihi penawaran. Dalam kondisi ini, terjadilah inflationary gap (celah inflasi). Celah inflasi terjadi lantaran adanya kelompok pemenang (yang terdiri dari pemerintah, pengusaha dan buruh) yang bisa mewujudkan keinginannya lantaran didukung sejumlah dana. Bagaimana kelompok pemenang memperoleh dana?

Pemerintah memperoleh dana dengan menjalankan anggaran defisit yang ditutup dengan pencetakan uang baru. Pencetakan uang gres akan mendorong timbulnya inflasi. Buruh memperoleh dana dengan cara menuntut upah yang lebih tinggi. Pemberian upah yang lebih tinggi, akan memicu kenaikan harga-harga barang dan terjadilah inflasi. Selain kelompok pemenang yang telah memicu terjadinya inflasi, terdapat pula kelompok yang kalah, yaitu kelompok yang tidak bisa berebut rezeki lantaran tidak sanggup meningkatkan pendapatannya. Mereka itu yaitu para pensiunan, pegawai negeri dan petani.

 Dalam kesempatan kali ini kita akan membahas perihal pengertian inflasi Pengertian Inflasi, Jenis Inflasi, Penyebab Inflasi, dan Teori Inflasi

c. Teori Strukturalis
Teori Strukturalis. Teori inflasi yang ketiga yaitu toeri strukturalis. Menurut teori strukturalis ini, inflasi terjadi lantaran kekakuan struktur ekonomi yang terutama terjadi di negara berkembang. Ada dua kekakuan utama pada struktur ekonomi negara berkembang, yaitu:
1) Kekakuan penerimaan ekspor, yaitu bahwa nilai penerimaan ekspor selalu bertambah lebih lamban daripada nilai impor, jawaban kelambanan tersebut negara mengalami kesulitan membiayai impor bahan-bahan baku dan barang modal (mesin-mesin). Karena itu, pemerintah menggiatkan industri dalam negeri dalam rangka mengganti barangbarang yang selama ini diimpor. Oleh lantaran umumnya biaya produksi industri dalam negeri cenderung lebih mahal maka harga-harga jual barang pun menjadi naik dan terjadilah inflasi.

2) Kekakuan penawaran materi makananPada umumnya di negara berkembang penawaran materi kuliner lebih lamban kalau dibandingkan pertambahan jumlah penduduk dan pendapatan per kapita, hasilnya harga materi kuliner akan naik melebihi harga barangbarang lain. Karena materi kuliner merupakan kebutuhan primer maka naiknya harga materi kuliner mendorong para buruh menuntut kenaikan upah. Upah yang naik menjadikan naiknya biaya produksi di banyak sekali perusahaan yang pada akhirnya menjadikan naiknya harga jual banyak sekali macam barang dan jasa sehingga terjadilah inflasi.

Demikian klarifikasi singkat kami perihal pengertian inflasi, jenis inflasi, penyebab inflasi, dan teori inflasi. Semoga artikel kami yang membahas perihal pengertian inflasi, jenis inflasi, penyebab inflasi, dan teori inflasi bermanfaat untuk para pembaca.

0 Response to "Pengertian Inflasi, Jenis Inflasi, Penyebab Inflasi, Dan Teori Inflasi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel