3 Imbas Inflasi Yang Perlu Kita Ketahui
3 Dampak Inflasi yang Perlu Kita Ketahui
Dampak inflasi. Apa saja efek yang ditimbulkan dengan adanya inflasi? Sebelumnya kita telah membahas wacana pengertian inflasi, jenis inflasi, penyebab inflasi, dan teori inflasi. Dalam kesempatan kali ini, kita akan membahas wacana efek inflasi. Adanya inflasi mengakibatkan aneka macam efek yang dirasakan oleh aneka macam pihak. Dampak inflasi sanggup dilihat menjadi tiga, yaitu efek inflasi terhadap perekonomian secara umum, efek inflasi terhadap individu dan masyarakat, dan efek inflasi terhadap kehidupan politik, berbangsa dan bernegara. Berikut ini klarifikasi singkat wacana efek inflasi terhadap perekonomian secara umum, efek inflasi terhadap individu dan masyarakat, dan efek inflasi terhadap kehidupan politik, berbangsa dan bernegaraSecara umum sanggup dinyatakan bahwa tidak semua inflasi berdampak negatif. Terutama bila terjadi inflasi ringan (inflasi di bawah 10%), inflasi ringan justru sanggup mendorong pertumbuhan ekonomi, lantaran bisa memberi semangat pada pengusaha, untuk lebih memperluas produksi. Pengusaha bersemangat memperluas produksi, lantaran dengan kenaikan harga yang terjadi mereka menerima lebih banyak keuntungan. Selain itu, ekspansi produksi memberi efek positif lain berupa penyediaan lapangan kerja baru. Inflasi akan berdampak negatif bila sudah di atas 10%.
a. Dampak Inflasi terhadap Perekonomian Secara Umum
Dampak inflasi terhadap perekonomian secara umum. Dampak inflasi yang pertama kita pelajari yaitu efek inflasi terhadap perekonomian secara umum. Dampak inflasi terhadap perekonomian secara umum di bagi menjadi lima, yaitu efek inflasi terhadap hasil produksi, efek inflasi terhadap bentuk penanaman modal, efek inflasi terhadap perdagangan internasional, efek inflasi terhadap efisiensi Inflasi, dan efek inflasi terhadap penghitungan harga pokok. Berikut ini klarifikasi singkat wacana efek inflasi terhadap perekonomian secara umum.1) Dampak inflasi terhadap hasil produksi (output)
Ada dua efek inflasi terhadap hasil produksi (output), yaitu:
a) Hasil produksi meningkat
Terjadi bila kenaikan harga barang-barang lebih cepat daripada kenaikan honor atau upah sehingga laba pengusaha lebih meningkat. Peningkatan keuntungan, mendorong pengusaha memproduksi lebih banyak sehingga hasil produksi pun meningkat.
b) Hasil produksi menurun
Terjadi bila inflasi sudah terlalu tinggi (hiperinflasi). Dalam hiperinflasi masyarakat tidak suka mempunyai uang tunai, lantaran nilai riilnya yang semakin merosot. Karena tidak memegang uang tunai, pertukaran cenderung dilakukan dengan cara barter. Hal ini menciptakan produsen tidak bersemangat memproduksi lantaran hasil produksi akan kurang laku, dan akhir selanjutnya hasil produksi pun turun.
2) Dampak inflasi terhadap bentuk penanaman modal
Dampak inflasi terhadap bentuk penanaman modal. Pada masa inflasi, para pemilik modal (uang) lebih suka menanamkan modalnya dalam bentuk pembelian harta-harta tetap menyerupai tanah dan rumah serta benda-benda berharga lain menyerupai emas dan mutiara. Mengapa demikian? Karena pada masa inflasi, nilai barang akan terus naik (semakin mahal), sedangkan nilai uang akan semakin turun. Oleh lantaran itu, pada masa inflasi para pemilik modal menyelamatkan uang mereka dengan cara membeli harta-harta tetap dan benda-benda berharga.
3) Dampak inflasi terhadap perdagangan internasional
Dampak inflasi terhadap perdagangan internasional. Jika di dalam negeri terjadi inflasi, harga barang-barang produksi dalam negeri akan lebih mahal dibandingkan produksi luar negeri sehingga barangbarang produksi dalam negeri kalah bersaing dengan produksi luar negeri. Akibatnya, nilai ekspor akan lebih kecil daripada nilai impor sehingga neraca perdagangan kita mengalami defisit, dan defisit ini bisa menghabiskan cadangan devisa negara
4) Dampak inflasi terhadap efisiensi Inflasi
Dampak inflasi terhadap perdagangan internasional bisa berdampak pada efisiensi produksi. Bagaimana caranya? Pertama-tama, inflasi mengakibatkan perubahan pada daya beli masyarakat. Bagi masyarakat yang dirugikan oleh inflasi (seperti pegawai yang berpendapatan tetap), inflasi telah menurunkan daya beli. Bagi masyarakat yang diuntungkan oleh inflasi (seperti pedagang yang persentase pendapatannya naik melebihi persentase inflasi), inflasi telah menaikkan daya beli. Adanya daya beli yang turun dan naik, menciptakan produsen sulit meramalkan struktur permintaan. Ketidakpastian struktur undangan yang harus dipenuhi bisa mengakibatkan inefisiensi (pemborosan) dalam proses produksi.
5) Dampak inflasi terhadap penghitungan harga pokok
Dampak inflasi terhadap penghitungan harga pokok. Inflasi bisa menyulitkan para produsen dalam menghitung harga pokok produksi. Sebab, persentase kenaikan inflasi sering tidak teratur. Akibatnya, penghitungan harga pokok menjadi tidak sempurna (terlalu kecil atau terlalu besar). Penghitungan harga pokok yang tidak sempurna pada karenanya menyulitkan produsen dalam menetapkan harga jual produk.
b. Dampak Inflasi terhadap Individu dan Masyarakat
Dampak inflasi terhadap individu dan masyarakat. Dampak inflasi kedua yang kita pelajari yaitu efek inflasi terhadap individu dan masyarakat. Dampak inflasi terhadap individu dan masyarakat ada dua, yaitu efek inflasi terhadap pendapatan masyarakat dan efek inflasi terhadap minat menabung. Selain berdampak terhadap perekonomian secara umum, inflasi juga berdampak terhadap individu dan masyarakat. Berikut ini klarifikasi singkat wacana efek inflasi terhadap individu dan masyarakat.1) Dampak inflasi terhadap pendapatan masyarakat
Dampak inflasi terhadap pendapatan masyarakat. Bagi masyarakat yang berpendapatan tetap, terjadinya inflasi sangat merugikan lantaran pendapatan riil menurun. Sebelum inflasi, untuk membeli 40 kg beras diharapkan uang Rp100.000,-. Setelah inflasi, beras 40 kg harus dibeli dengan uang Rp120.000,- lantaran harga beras telah naik dari Rp2.500,-per kg menjadi Rp3.000,- per kg. Hal ini terang sangat merugikan, lantaran bahwasanya yang naik bukan hanya beras, tetapi hampir semua jenis barang. Bisa dibayangkan betapa sulitnya mereka yang berpendapatan tetap bila terjadi inflasi berkepanjangan.
Sedangkan bagi masyarakat yang berpendapatan tidak tetap, inflasi bisa sangat merugikan atau bisa juga tidak merugikan. Bagi masyarakat yang berpendapatan rendah dan tidak tetap menyerupai tukang becak, tukang sayur, penyemir sepatu dan kuli angkat, inflasi terang sangat merugikan. Pendapatan yang rendah dan tidak menentu jumlahnya tentu sangat membebani mereka dalam mengatur pendapatan tersebut semoga bisa bertahan hidup.
Adapun bagi masyarakat yang berpendapatan tinggi dan tidak tetap menyerupai para pedagang besar, inflasi dianggap tidak begitu merugikan, lantaran dengan pendapatan yang tinggi mereka masih bisa membeli aneka macam kebutuhan hidup. Apalagi bila pendapatan mereka pada masa inflasi mengalami kenaikan yang persentasenya lebih besar dibandingkan persentase kenaikan inflasi.
Dampak inflasi terhadap minat menabung. Pada masa inflasi, nilai riil tabungan merosot. Walaupun bank memperlihatkan bunga, tetapi bisa jadi persentase bunga yang diberikan hampir sama dengan persentase inflasi. Misalnya, seseorang menabung dalam bentuk deposito dengan bunga 14% per tahun. Jika tingkat inflasi sebesar 13% per tahun, berarti bunga deposito yang ia peroleh hanya 1% (14% – 13%). Dengan demikian, pada masa inflasi masyarakat tidak berminat untuk menabung.
c. Dampak Inflasi terhadap Kehidupan Politik, Berbangsa dan Bernegara
Dampak inflasi terhadap kehidupan politik, berbangsa dan bernegara. Dampak inflasi ketiga yang kita pelajari yaitu efek inflasi terhadap kehidupan politik, berbangsa dan bernegara. Dampak inflasi ternyata tidak terbatas pada kehidupan perekonomian saja, tetapi juga pada kehidupan politik, berbangsa dan bernegara. Adanya inflasi apalagi hiperinflasi, bisa menurunkan kepercayaan masyarakat pada pemerintah sehingga timbul aneka macam demonstrasi yang menuntut turunnya pemerintah. Kita tentu masih ingat bencana Tritura. Selain itu, inflasi juga telah memicu beberapa bencana di Indonesia yang ditandai dengan bergantinya presiden dan pemerintahannya yang terjadi ketika Indonesia mengalami krisis moneter. Inflasi juga bisa memengaruhi tingkat keamanan dalam negeri. Daya beli masyarakat yang menurun drastis, telah menambah angka kemiskinan, bertambahnya angka kemiskinan karenanya bisa menambah angka kejahatan menyerupai pencurian dan perampokan. Oleh lantaran itu, untuk mengatasi akhir negatif inflasi, selain melaksanakan kebijakan-kebijakan ekonomi, pemerintah juga harus melaksanakan kebijakan yang mendorong kegiatan-kegiatan keagamaan di seluruh lapisan masyarakat dengan tujuan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan, sekaligus mengurangi terjadinya kejahatan.Demikian klarifikasi singkat kami wacana efek inflasi terhadap perekonomian secara umum, efek inflasi terhadap individu dan masyarakat, dan efek inflasi terhadap kehidupan politik, berbangsa dan bernegara. Semoga artikel kami yang membahas wacana efek inflasi terhadap perekonomian secara umum, efek inflasi terhadap individu dan masyarakat, dan efek inflasi terhadap kehidupan politik, berbangsa dan bernegara bermanfaat untuk para pembaca.
0 Response to "3 Imbas Inflasi Yang Perlu Kita Ketahui"
Post a Comment