-->

Penjelasan Surat Al Bayyinah Ayat 5 (Tajwid, Kandungan, Arti Perkata)

Arti perkata surat Al Bayyinah Ayat 5 dan tajwidnya (latin) beserta kandungan ayat. Pada kali ini, kami akan membagikan lagi klarifikasi ayat alquran wacana keikhlasan dalam beribadah dan beramal. Nah, untuk kalii ini, ayat alquran yang dibahas yaitu surat Al Bayyinah Ayat 5. Ayat ini melanjutkan klarifikasi ayat lain wacana keihklasan beribadah, yaitu surat Al An’am ayat 162-163. Kami sarankan kepada anda untuk membuka wacana klarifikasi ayat tersebut, yaitu buka : 4 Kandungan Surat Al An'am Ayat 162-163 + Tajwid, Arti Perkata

Sebenarnya masih ada banyak lagi ayat alquran wacana keikhlasan beribadah. Untuk lebih lengkapnya, anda sanggup membuka : 12 Ayat (Dalil) Quran Tentang Ikhlas Beramal & Beribadah. Dalam artikel tersebut, anda sanggup melihat beberapa ayat alquran untuk dipelajari wacana pentingnya keihklasan dalam beribadah berdasarkan firman Allah Swt.

Penjelasan Surat Al Bayyinah Ayat 5 

Kembali ke ayat alquran surat Al Bayyinah ayat 5. Dalam ayat ini, akan kita kupas tuntas wacana ayat tersebut, antara lain : bacaan surat Al Bayyinah ayat 5 beserta arti perkata dan tajwidnya, kemudian kandungan yang ada pada ayat tersebut.

Bacaan Surat Al Bayyinah Ayat 5 (Terjemahan, Arti Perkata, Tajwid)

Yang pertama kita bahas dalam QS Al Bayyinah ayat 5 yaitu bacaan ayatnya. Penting sekali untuk mengetahui bagaimana bacaan ayatnya sebelum kita kaji lebih dalam lagi. Jangan hingga kita tahu kandungan ayat, tapi tidak mengetahui bacaannya. Karena bacaan ayat alquran merupakan “perkataan” Allah Swt.

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
Artinya :
Padahal mereka hanya diperintahkan menyembah Allah, dengan tulus menaati-Nya semata-mata sebab (menjalankan) agama dan juga biar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar). (Q.S. al-Bayyinah (98): 5)

Arti Perkata Surat Al Bayyinah Ayat 5
Memang sudah ada terjemahan dalam surat Al bayyinah Ayat 5, namun untuk lebih memahaminya, berikut ini kami sampaikan arti perkata yang ada pada surat tersebut.

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا padahal mereka hanya diperintahkan
 لِيَعْبُدُوا اللَّهَ menyembah Allah
 مُخْلِصِينَ dengan ikhlas
 لَهُ الدِّينَ semata-mata sebab (menjalankan) agama
 حُنَفَاءَ lurus, murni, semata-mata
 وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ = melaksanakan salat
 وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ = menunaikan zakat
 دِينُ الْقَيِّمَةِ agama yang lurus (benar)

Tajwid Surat Al Bayyinah Ayat 5
Ada beberapa aturan bacaan tajwid yang terdapat dalam surat al-Bayyinah ayat5. Beberapa aturan bacaan tajwidnya sebagai berikut.

1. Mad Ja’iz Munfasil
Bacaan mad ja’iz munfasil terjadi bila ada mad tabi’i (bacaan panjang) bertemu dengan aksara hamzah berharakat pada lain kata. Cara membacanya dengan memanjangkan madnya dengan 2,5 alif atau 5 ketukan. Contohnya pada kalimat وَمَا أُمِرُوا إِلَّا

2. Lam Tafkhim
Bacaan lam tafkhim terjadi bila ada lafal اللَّهُ  didahului oleh harakat fathah atau dammah. Cara membacanya yakni aksara lam dibaca tebal (lo). Contohnya saat membaca kalimat  لِيَعْبُدُوا اللَّهَ

3. Alif Lam Syamsiyah atau Asy-Syamsiyah
Asy-syamsiyah terjadi bila ada alif lam bertemu dengan aksara syamsiyah. Cara membacanya, alif lam menjadi lebur atau masuk pada aksara selanjutnya. Contohnya untuk membaca kalimat  
الدِّينَ,  الصَّلَاةَ,  الزَّكَاةَ
 kami akan membagikan lagi klarifikasi ayat alquran wacana keikhlasan dalam beribadah dan  Penjelasan Surat Al Bayyinah Ayat 5 (Tajwid, Kandungan, Arti Perkata)
3 Penjelasan Isi Kandungan Surat Al Bayyinah Ayat 5
Secara umum memang ayat alquran ini membahas wacana keikhlasan dalam beribadah, namun selain itu, ada beberapa kandungan lain dalam QS Al Bayyinah ayat 5 ini, antara lain :

1. Syarat pokok dalam beribadah yakni niat tulus untuk Allah Swt.
Apabila kita cermati secara mendalam, sebenarnya Ikhlas dalam beribadah kepada Allah Swt merupakan keharusan bagi kita. Allah Swt membuat diri kita (manusia) dari yang awalnya tidak ada menjadi ada.

Manusia hanyalah makhluk lemah yang selalu merasa khawatir sebab insan hanya memiliki kekuatan dan kemampuan yang terbatas. Tidak jarang seorang insan sering mengalami ketakutan saat ada kekuatan lain yang sanggup mengancam keselamatan dirinya. Untuk itu, insan sangat membutuhkan sesuatu yang sanggup menghilangkan ketakutan dan kekhawatirannya itu.

Pada awalnya, insan yang memiliki rasa khawatir dan takut  akan mencari derma kepada sesama makhluk (manusia). Namun, kekuatan yang ada pada insan itu tidak pernah memuaskan manusia. Atas dasar ini, insan akan mencari kekuatan yang berada di luar alam raya. Hal ini sanggup kita lihat berdasarkan dongeng nabi Ibrahim yang pernah menerka bahwa bulan dan matahari yakni tuhannya.

Hingga pada balasannya insan akan mencari Tuhan yang dipercaya bisa memenuhi segala kebutuhannya. Inilah alasan kita harus mantap dan tulus dalam beribadah.

Beribadah dengan tulus telah dianjurkan dan dipertegas lagi dalam surat Al Bayyinah ayat ke-5. Ayat tersebut menjelaskan, ”Padahal mereka hanya diperintahkan menyembah Allah, dengan tulus menaati-Nya semata-mata sebab (menjalankan) agama dan juga biar melaksanakan salat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).”

Sebagai makhluk ciptaan Allah, kita diciptakan di dunia ini hanya untuk beribadah kepada-Nya. Hal ini sesuai dengan Surat Az Zariyat Ayat 56. Untuk lebih jelasnya, silahkan buka : 4 Hikmah (Kandungan) Surat Az Zariyat Ayat 56, Kewajiban Beribadah

2. Melaksanakan Ibadah tidak hanya ikhlas, tetapi cara pelaksanaan juga harus benar dan mencari rida Allah Swt. 
Kita tidak diperintahkan untuk menyekutukan Allah dan berbuat maksiat, sebab kita diciptakan di dunia ini hanya untuk beribadah kepada-Nya. Namun, yang perlu kita ketahui bahwa ibadah yang kita kerjakan masih belum tepat apabila tidak dilakukan dengan ikhlas. Artinya, nilai ibadah tidak hanya diukur dari kuantitas yang telah dilakukan, tetapi dari kualitasnya.

Di antara kualitas ibadah yang paling utama yakni keikhlasan untuk mencari rida Allah Swt. Sebagai contoh, seseorang yang sering bersedekah bila sekadar berharap mendapat sanjungan dari orang lain, di hadapan Allah Swt. tidaklah bernilai. Ia tidak berhak mendapat jawaban kebaikan dari-Nya.

Allah Swt akan melaknat insan yang melaksanakan ibadah dengan niat untuk mendapat penghargaan dari makhluk lain (manusia, iblis, setan). Jika kita beribadah dengan niat kepada selain Allah, maka artinya kita telah melaksanakan dosa besar yang dinamakan syirik.

Ada 3 syarat yang harus dipenuhi biar ibadah diterima oleh Allah Swt, antara lain :
a. Lillah, artinya adanya niat dengan tulus tulus sebab Allah Swt.
b. Ilallah, artinya dengan tujuan hanya untuk mencari rida dari Allah Swt.
c. Billah, artinya cara pelaksanaannya menyerupai yang telah diperintahkan Allah dan dicontohkan oleh Rasulullah.

Seseorang yang melaksanakan ibadah secara ikhlas, maka  telah menjalankan pedoman agama yang hanif (lurus). Ajaran agama mengajak insan untuk selalu menjalankan kebenaran dan tidak berpaling kepada yang salah. Melakukan segala sesuatu yang berkaitan dengan kebaikan dan mencari kebenaran dengan dasar niat sebab Allah Swt., sejatinya merupakan ibadah kepada-Nya. Oleh sebab itu, setiap kali kita melaksanakan kebaikan, hendaknya dengan tujuan mencari rida Allah Swt.

3. Salat dan zakat merupakan ibadah yang sangat penting dalam agama
Dalam Surat al-Bayyinah ayat 5, Allah Swt menjelaskan bahwa ada 2 jenis ibadah yang sangat penting untuk kita laksanakan, yaitu salat dan zakat. Salat merupakan ibadah yang paling utama, bahkan menjadi tiang agama. Besok saat kita meninggal, salat yakni ibadah yang pertama kali dihisab. Salat juga menjadi sarana untuk menjalin korelasi antara kita kepada Allah Swt secara eksklusif (hablumminallah). Dengan salat, artinya kita mengkhususkan diri untuk mengingat Allah dan menandakan ketundukan kepada-Nya.

Ibadah yang kedua yaitu zakat. Jika salat yakni ibadah “hablum minallah”, maka zakat yakni ibadah hablum minannas, yaitu ibadah yang berfungsi sebagai sarana mengukuhkan korelasi antar manusia. Zakat yakni acara mengeluarkan sebagian dari harta benda yang kita miliki untuk membantu fakir miskin dan menegakkan agama.

Dalam harta yang diberikan Allah Swt kepada kita terdapat hak fakir miskin. Untuk itu, zakat yakni ibadah yang dilakukan untuk membersihkan harta kita. Selain itu, zakat termasuk jenis ibadah yang mengandung aspek sosial. Zakat memiliki banyak manfaat, selain sanggup dipergunakan untuk mengentaskan kemiskinan, zakat juga sanggup dipergunakan untuk mengatasi kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin. Ibadah salat dan zakat harus selalu kita pelihara untuk menegakkan agama Islam biar tetap kukuh.

0 Response to "Penjelasan Surat Al Bayyinah Ayat 5 (Tajwid, Kandungan, Arti Perkata)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel