-->

Husnudzan Kepada Allah Swt (Pengertian, Contoh, & 4 Bentuk, Hikmah)

Pengertian husnudzan kepada Allah Swt, bentuk/ macam, dan contohnya. Mungkin sebagian dari kita sudah pernah mendengar wacana istilah husnudzan. husnudzan secara bahasa, pengertiannya ialah berbaik sangka atau berprasangka baik. Nah, sikap ini tidak hanya dianjurkan untuk dilakukan antar sesama manusia, namun juga kepada Allah Swt. Lantas, apa pengertian husnudzan kepada Allah? husnudzan kepada Allah Swt ialah berbaik sangka kepada Allah Swt atas apa pun yang kita hadapi dan alami dalam kehidupan kita.

Sikap husnudzan kepada Allah Swt merupakan sikap yang harus tertanam di hati setiap muslim. Ketika Allah Swt menawarkan sesuatu untuk kita, entah itu hal yang kita senangi atau tidak, harus kita terima dan yakin bahwa yang Allah berikan kepada kita ialah yang terbaik untuk kita. Kita harus selalu mengamalkan husnudzan kepada Allah Swt, alasannya ialah kita sering tidak mengetahui pesan tersirat yang mengiringi suatu insiden yang Allah Swt berikan kepada kita.

Bentuk dan Contoh Huznuzan Kepada Allah Swt

Jika kita bicara wacana husnudzan kepada Allah, maka kita sanggup mengklasifikasikan husnudzan menjadi beberapa bentuk, antara lain : husnudzan dalam nikmat Allah Swt, husnudzan dalam ketaatan kepada Allah Swt, husnudzan dalam melihat ciptaan Allah Swt, dan husnudzan dalam menghadapi ujian dari Allah Swt. Keempat bentuk/ jenis husnudzan kepada Allah tersut akan kita kaji satu persatu, termasuk pola husnudzan kepada Allah Swt.

1. Husnudzan dalam Ketaatan kepada Allah Swt.
Allah Swt menurunkan syariatNya sebagai tuntunan untuk umat Islam. Kaum muslimin di seluruh dunia menjalani kehidupannya dengan syariat Allah Swt. Di lain sisi, kita sebagai insan diberikan Allah Swt akal, hawa nafsu, dan rasa. 3 hal tersebut akan membuat kita menganalisis dan mencicipi semua yang kita alami (yang Allah berikan kepada kita). Sering kali dengan keterbatasan nafsu, akal, dan rasa yang kita miliki membuat kita merasa janggal dan tidak nyaman dalam menjalankan syariat.

Contonya yaitu ketika terdengar panggilan adzan salat Subuh. Panggilan azan tersebut terjadi ketika suasana masih terlalu pagi, mengantuk, dingin, dan belum cukup tidur. Dalam keadaan semacam itu, kita berdiri dan mengambil air wudu kemudian mendirikan salat. Kadang dalam hati kita bertanya, ”Apa yang diinginkan Allah Swt. dari kita dengan salat sepagi ini?”

Contoh lain yang sanggup kita jumpai yaitu dalam menjalankan aturan waris. Mungkin kita mencicipi ”kejanggalan” dalam pembagian warisan. Hukum waris Islam memutuskan bahwa bab seorang anak pria itu jumlahnya dua kali bab dari anak perempuan. Namun, emansipasi perempuan yang berkembang kini ini membuat sebagian dari kaum perempuan mempertanyakan keadilan Allah dalam menawarkan aturan waris.

Masih kurang puas dengan 2 pola husnudzan di atas? Contoh lain yang mungkin sanggup kita jumpai yaitu adanya aturan pidana islam. Dalam aturan pidana islam, kita mengenal aturan qisas, aturan hukum cambuk, potong tangan, dan sebagainya. Pada kala modern ini, yang mana sedikit-sedikit meneriakkan HAM (Hak Asasi Manusia), eksekusi menyerupai itu tampak sebagai eksekusi orang-orang Barbar. Masih banyak lagi pertanyaan yang mungkin terlintas dalam hati kita.

Sekali lagi kami tegaskan, bahwa husnudzan dalam ketaatan kepada Allah Swt ialah sikap berprasangka baik kepada Allah Swt terhadap apa pun yang Dia berikan untuk kita. Mungkin memang sulit untuk ditetapkan, akan tetapi, kita harus yakin bahwa Allah Swt lebih mengetahui dan maha mengetahui atas iptaan-Nya bahkan daripada kita sendiri. Aturan Allah Swt dibentuk dengan kebenaran hakiki dengan kacamata ketuhanan. Sedangkan pandangan dan perasaan kita sangat dipengaruhi oleh keadaan sekitar kita yang gampang dimanipulasi.

Husnudzan dalam ketaatan kepada Allah Swt harus berada di depan perasaan dan pikiran kita. Artinya, meskipun hati kita belum sanggup mencicipi kebenaran aturan Allah Swt. dan pikiran kita melihat ada hal lain yang lebih baik berdasarkan pendapat kita, sebagai muslim tidak ada sikap yang akan kita ambil selain sami’na wa ata’na, kami dengar perintahMu ya Allah dan kami taat. Apa pun yang diturunkan Allah Swt kepada kita niscaya aturan terbaik untuk kita. Pasti ada pesan tersirat besar di balik semua aturan yang Dia turunkan untuk kita meskipun keterbatasan pikiran dan perasaan kita belum sanggup melihatnya.

 Mungkin sebagian dari kita sudah pernah mendengar wacana istilah husnudzan Husnudzan Kepada Allah Swt (Pengertian, Contoh, & 4 Bentuk, Hikmah)

2. Husnudzan dalam Nikmat Allah Swt
Bentuk husnudzan yang kedua yaitu husnudzan dalam nikmat Allah. Atas kehendaknya Allah Swt menawarkan nikmat-Nya kepada siapa pun. Ada berbagai nikmat Allah yang diberikan kepada kita, mulai dari nikmat harta, kesempatan, kesehatan, dan lainnya. Ketahuilah bahwa ada maksud dan tujuan tertentu, dari dukungan Allah Swt. Contoh sikap atau sikap husnudzan kepada Allah Swt atas nikmat yang telah diberikan sanggup kita lakukan dengan memperbanyak syukur dan merenungkan untuk apa Allah Swt menawarkan nikmat itu kepada kita. Dengan begitu, kita mengetahui bagaimana cara untuk memanfaatkan nikmat tersebut dalam hal yang positif.

3. Husnudzan dalam Menghadapi Ujian dari Allah Swt
Sesekali mungkin kita pernah dihadapkan pada keadaan yang tidak kita sukai, misalnya kemiskinan, kegagalan, kesulitan hidup, atau kehilangan orang yang kita cintai. Normalnya, ketika kita mencicipi ujian kehidupan tersebut, maka jiwa kita akan bereaksi negatif dengan kegalauan, kemarahan, dan kesedihan. Akan tetapi, apabila kemarahan atau kesedihan terhadap kita biarkan berlarut-larut, maka akan menjadikan kita menghujat dan mempersalahkan Allah Swt atas keadaan yang terjadi pada diri kita.

Ketika kita berada dalam situasi yang tidak kita sukai, kita justru harus semakin meningkatkan sikap husnudzan kepada Allah Swt. Apa pun yang kita sanggup dari Allah Swt, niscaya mempunyai pesan tersirat yang besar untuk masa depan kita. Adakalanya kita merasa tidak nyaman dengan suatu keadaan padahal berdasarkan ilmu Allah Swt. bergotong-royong baik untuk kita. Oleh alasannya ialah itu, ketika suatu ujian tiba dalam hidup kita, bersabarlah dan berbaik sangkalah kepada Allah Swt. Dalam hal ini Nabi Ayyub a.s. telah menawarkan pola terbaiknya. Dengan bersabar dan berbaik sangka Allah Swt. akan menawarkan kebaikan kepada kita di masa depan.

4. Husnudzan dalam Melihat Ciptaan Allah Swt
Allah Swt. membuat alam seisinya. Bumi beserta seluruh jenis makhluk yang mengisinya ialah ciptaan Allah Swt. Di alam ini kita sanggup menemukan bermiliar-miliar jenis benda sampai makhluk hidup dengan segala bentuk dan rupanya.

Saat menemukan suatu bentuk makhluk yang gila kita merasa takjub kepadanya. Pada ketika yang berbeda kita menemukan suatu hewan yang menjijikkan, mengganggu, berbahaya, atau menakutkan. Misalnya sekumpulan lalat atau ular. Ketika kita melihat makhluk-makhluk yang berdasarkan kita membahayakan, dalam hati mungkin kita bertanya untuk apa Allah Swt. membuat makhluk menyerupai itu. Kita memandang rendah atau bahkan membenci makhluk tersebut. Untuk apa Allah Swt. membuat seekor lalat? Bukankah lalat hanya akan membawa penyakit?

Husnudzan kepada Allah Swt. artinya bersikap baik sangka kepada Allah Swt. atas apa pun ciptaan-Nya. Setiap makhluk yang diciptakan Allah Swt. niscaya mempunyai maksud dan tujuan yang bermanfaat bagi kehidupan di bumi ini. husnudzan kepada Allah Swt. meyakini bahwa tidak ada satu pun yang sia-sia dalam ciptaan Allah Swt. Dengan sikap ini kita akan sanggup lebih memerhatikan keadaan lingkungan dengan penuh penghormatan kepada penciptanya.

Inilah sikap husnudzan kepada Allah Swt. Sikap ini harus menjadi tindakan kasatmata dalam kehidupan seorang muslim. Dengan husnudzan kita yakini kebenaran Allah Swt. Dengan husnudzan kepada Allah Swt kita optimis melihat hidup dan menghadapi segala kesulitannya. Dengan husnudzan pula kita mengharap kebaikan dari Allah Swt. yang menyerupai janji-Nya akan menganugerahkan kebaikan bagi siapa pun yang berbaik sangka kepada-Nya.

Hikmah Husnudzan Kepada Allah Swt

Ketika kita mengamalkan sikap husnudzan kepada Allah, akan ada beberapa pesan tersirat dari sikap husnudzan yang sanggup diperoleh. Antara lain sebagai berikut :
1. Dicintai dan disayangi Allah SWT, Rasul dan orang lain
2. Akal fikiran menjadi jernih dan terjauhkan dari logika fikiran kotor
3. Terjauhkan dari hal-hal yang sanggup merugikan diri sendiri dan orang lain
4. Terjauh dari permusuhan dan lebih sanggup mempererat silaturahmi
5. Selalu bersyukur atas segala sesuatu yang diberikan oleh Allah Swt kepada kita
6. Optimis dan tidak berkeluh kesah serta berputus asa
7. Bersikap Khaof (takut) dan Raja’ (berharap) kepada Allah

0 Response to "Husnudzan Kepada Allah Swt (Pengertian, Contoh, & 4 Bentuk, Hikmah)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel