-->

Cara Mendapat Bibit Ayam Yang Unggul

Cara mendapat bibit ayam yang unggul - Jika kita telah tetapkan untuk beternak ayam, baik ayam perelur maupun ayam pedaging maka hal yang pertama kali yaitu menentukan bibit ayam yang unggul. Untuk mendapatkan bibit ayam unggul (baik) sanggup menempuh beberapa cara, contohnya dengan menetaskan sendiri, membeli ke peternak ayam buras yang sudah sukses atau mencari info ke Dinas Peternakan di kawasan setempat. Dalam artikel ini, ada tiga cara yang sanggup dilakukan untuk mendapatkan bibit ayam yang baik dan unggul, antara lain menenetaskan anak ayam secara alami, menetaskan anak ayam dengan semiintensif, dan menetaskan anak ayam dengan memakai mesin. Berikut ini kita bahas satu persatu.

3 Cara mendapat bibit ayam yang unggul


1. Mendapatkan Bibit Ayam dengan Menetaskan Secara Alami
Jika kita menerapkan cara ini maka perlu waktu yang relatif lama. Kita harus mempersiapkan induk yang unggul. Induk tersebut dipelihara dengan cara dan pengawasan yang baik pula. Jika perlu, kita membeli beberapa ekor induk dara dan seekor pejantan yang berkualitas. Kemudian ayam-ayam tersebut kita pelihara di tennpat tertutup. Artinya, sangkar harus berada di dalam pekarangan yang sekelilingnya berpagar, sehingga mereka tidak sanggup bergaul bebas dengan ayam-ayam di luar. Hal itu diharapkan, pejantan mengawini induk sehingga kelak mendapat keturunan yang unggul.

Penetasan bibit ayam secara alamiah dilakukan dengan cara tradisional. Ayam induk yang sudah bertelur akan muncul naluri untuk mengeram. Kita tinggal menyediakan sarang di tempat yang sepi dan agak gelap. Di sanalah induk akan bertelur dan mengeraminya. Pada jangka waktu tertentu, telur menetas dan belum dewasa ayam diasuh oleh induknya.

Sebenarnya penetasan anak ayam tersebut kurang efektif. Hal itu alasannya yaitu tidak semua telur yang dierami indufnya berhasil menetas. Ada beberapa yang gagal alasannya yaitu aneka macam pengaruh, contohnya suhu badan induk yang semakin hari semakin menurun atau sang induk sering meninggalkan sarangnya. Begitu pula ketika belum dewasa ayam menetas dan diserahkan kepada induknya untuk diasuh. Hai itu kurang efesien alasannya yaitu anak ayam usia antara 0-1 buran berada dalam masa-masa kritis. Mereka gampang terjangkit penyakit, terutama snor (pilek) dan mencret.

2. Mendapatkan Bibit Ayam dengan Penetasan Semiintensif
Penetasan semiintensif yaitu rekayasa untuk mendapat anak ayam yang baik dengan ikut campur tangan manusia. Hampir sama dengan penetasan secara alami, hanya saja kita sebagai insan ikut campur tangan untuk mendapat hasil yang maksimal. Artinya, telur-telur yang hendak dierami induk harus melalui seleksi secara cermat sehingga daya tetasnya tinggi.

Cara tersebut sanggup kita lakukan dengan mengamati sikap induk yang hendak mengerarn. Jika ada randa-tandia induk hendak mengeram maka kita siapkan sarang dan telur. Telur yang hendak ditetaskan tidak harus berasal dari induknya sendiri, namun boleh dari induk-induk lain.

Alangkah baiknya kalau kita mempunyai minimal sepuluh ekor induk yang hendak mengeram. Kemudian kita menyediakan telur-telur yang dibeli dari masyarakat atau peternak buras. Dengan cara ini, kita akan cepat mendapat bibit ayam dalam jumlah yang cukup banyak. Ada beberapa hal yang sanggup kita perhatikan dalam penetasan secara semiintensif, antara lain sebagai berikut :

a. Bagaimana Memilih Telur untuk Ditetaskan?
Cara ini memang tergolong alamiah, namun memerlukan campur tangan kita semoga mendapat hasil (anak ayam) yang unggul. Oleh balasannya telur-telur yang hendak dieramkan kepada induk harus diseleksi teriebih dahulu. Caranya sebagai berikut.
1. Telur yaitu hasil perkawinan dari induk dan pejantan unggul.
2. Tidak lebih dari safu minggu.
4. Berbentuk oval, jangan menentukan yang terlalu panjang atau bulat.
5. Kulit cangkangnya higienis dari kotoran.
6. Memiliki tunas (bibit).

b. Bagaimana Memeriksa Telur dalam Proses Penetasan?
Telur yang hendak dieramkan harus melalui seleksi terlebih dahulu. Setelah dipastikan semuanya memenuhi syarat-syarat sebagaimana dijelaskan di atas, selanjutnya dieramkan kepada induk.

Pada ahad pertama dalam proses pengeraman, telur telah menampakkan gejala kehidupan. Telur yang daya tetasnya tinggi biasanya terdapat titik merah atau gelap di bab tengah dan bergerak-gerak (bergeser-geser). Untuk mengetahuinya sanggup diterawang dengan memakai lampu senter. Selama pemeriksaan, jangan sekali-kali mencelupkan telur ke dalam air. Tindakan ini tidak dibenarkan alasannya yaitu sanggup mengurangi suhu (temperatur) telur. Telur yang dipastikan tidak ada gejala kehidupan (tidak ada tanda embrio hidup), perlu diambil dan dibuang. Sedangkan telur yang ada gejala embrio hidup dikembalikan ke sarang untuk dierami induknya. 

Pemeriksaan pada ahad kedua dilakukan pada waktu-waktu induknya turun dari sarang.  Pada dikala ini, kalau diterawang dengan lampu senter, telur tampak lebih gelap. Keadaan tersebut merupakan proses penyatuan embrio hidup. Jika dipecah maka di dalamnya terdapat bakal anak ayam yang belum sempurna.

Pada ahad ketiga, sudah sanggup dipastikan tetur akan menetas. Pada saat-saat itu induk dihentikan diganggu ketenangannya. Oleh karenanya, di sekitar sarang hendaknya diberi epilog atau pelindung semoga terbebas dari gangguan hewan pemangsa atau keramaian orang. Biasanya sehabis 21-23 hari, telur-telur akan menetas.

c. Memisahkan anak ayam dari Induknya
Tidak lebih dari 23 hari, telur-telur yang dierami sudah rnenetas. Biarkan beberapa dikala hingga bulu-bulunya kering. Kemudian anak ayam tersebut kita pisahkan dari induknya. Dengan mengambil anak ayam yang gres menetas maka ada laba lain yang kita dapatkan. Induknya masih mempunyai sifat mengeram sehingga sarang sanggup dimasuki telur-telur baru. Induk yang baik akan meneruskan pengeraman hingga telur-telur pengganti menetas lagi.

Anak-anak ayam yang dipisahkan, sebaiknya ditempatkan pada sangkar pembesaran (kotak induk) yang sebelurnnya sudah dipersiapkan. Kandang pembesaran terbuat dari kerangka kayu yang ukurannya diadaptasi dengan jumlah isinya. Sekeiilingnya dipasang kawat kasa, dan bab atas dibiarkan terbuka. Sebagai penghangat temperatur, kita sanggup memakai bola lampu.

 Jika kita telah tetapkan untuk beternak ayam Cara Mendapatkan Bibit Ayam yang Unggul

3. Mendapatkan Bibit Ayam dengan Penetasan Menggunakan Mesin
Penetasan telur memakai mesin tetas lebih efektif dan menguntungkan. Mesin tetas sanggup dibentuk sendiri atau diperoleh di toko-toko peternakan. Sekarang di setiap kota terdapat poultry shop yang menyediakan peralatan peternakan, termasuk mesin tetas listrik. Adapun petunjuk pemakaiannya sudah disertakan pula ketika kita membeli.

Demikian artikel yang membahas perihal cara mendapat bibit ayam yang unggul, semoga bermanfaat untuk para pembaca.

0 Response to "Cara Mendapat Bibit Ayam Yang Unggul"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel