-->

Cara Mencegah Dan Mengatasi Maut Anak Ayam (Bisnis)

Cara mencegah dan mengatasi janjkematian anak ayam - Anak ayam yang belum mencapai umur 3 bulan masih dianggap kritis. Banyak peternak mengeluh lantaran menemui beberapa kendala. Di antaranya, anak ayam mengalami janjkematian lantaran tembolok keras, suhu mendadak berubah, mencret, berak darah, gangguan pernapasan, tidak ada nafsu makan, lantai basah, menebar basi amonia, kanibalisme, dan sebagainya.

Kendala-kendala itu merupakan temuan di lapangan yang sering dijumpai oleh peternak. Bagi peternak pemula, hendaknya berguru dari keadaan. Berikut ini cara mencegah dan mengatasi janjkematian anak ayam. Akan tetapi, sebelum kita membahas perihal cara mencegah dan mengatasi janjkematian anak ayam, kita simak dulu bagaimana menyediakan kotak untuk anak ayam (induk) semoga mendapat hasil anak ayam yang maksimal.

1. Menyediakan Kotak lnduk (Anak Ayam)
Jika ingin mempercepat penambahan jumlah anak ayam maka sesudah telur menetas dan bulu-bulunya kering, hendaknya segera dipisahkan dari induknya. selanjutnya kita isi sarang yang kosong dengan telur-telur baru. Biasanya induk yang masih mempunyai sifat mengeram akan meneruskan kiprah untuk mengerami telur gres hingga menetas.

Kotak induk harus dibentuk saat induk masih mengerami telurnya. Ketika telur-telur menetas, kotak induk telah siap untuk ditempati. Kotak induk ialah kawasan untuk membesarkan DOC (anak ayam usia dini) sesudah dipisahkan dari induknya. Kotak induk sebaiknya terbuat dari kerangka kayu yang berkaki. Bagian sekelilingnya diberi kawat kasa, kecuali kepingan atas. Hal itu dimaksudkan kepingan atas terbuka semoga memudahkan perawatan.

Ukuran kotak induk yang ideal diadaptasi dengan jumlah anak ayam. Luas 1 meter persegi, diisi anak ayam tidak lebih dari 50 ekor saja. Pada usia 1-2 minggu, isi harus dikurangi hingga 30 ekor saja. Jumlah yang padat dalam kotak induk menimbulkan kecenderungan anak ayam saling mematuk (kanibalisme) dan membatasi ruang gerak mereka.

Anak ayam yang dipisahkan dari indukrrya hingga berusia 2 bulan Masih rawan terhadap cuaca. Oleh karenanya, kotak induk harus dipasang lampu pemanas untuk mengatur temperatur udara sesuai dengan kebutuhan anak ayam. Sebelum anak ayam dimasukkan, sebaiknya bola lampu penanas dinyalakan hingga mangan kotak induk mencapai kehangatan sekitar 105"F. Bagian bawah (alas) kotak induk dilapisi koran. Jika kotak induk ditempatkan di luar ruangan yang tidak terlindung oleh angin maka kepingan sekelilingnya diberi pembatas koran atau kain. Lampu pemanas harus selalu menyala hingga anak ayam mencapai usia 18 hari.

Pemberian kuliner untuk anak ayam cukup ditaburkan di atas ganjal koran. Sedangkan air minum ditempatkan pada wadah yang tidak gampang tumpah (dapat diperoleh di toko-toko peternakan). Untuk menambah nafsu makan dan daya tahan tubuh, anak ayam perlu diberi Vita chiks atau yang dicarnpur dengan air minum sesuai dosis (ada pada petunjuk kemasannya).

Vaksinasi pertama sudah harus diberikan pada usia 4 hari. Vaksinasi ini bertujuan untuk mernberikan kekebalan badan dari penyakit. Pemberiannya cukup diteteskan pada mata, hidung atau melalu semprotan spray. Vaksin sanggup dibeli di toko-toko peternakan.

Pemeliharaan anak ayam di kotak induk lebih menguntungkan Dari pada dibiarkan diasuh oleh induknya sendiri. Hal itu disebabkan oleh beberapa hal.
a. Perturnbuhan sanggup dipacu secara sempurna lantaran mendapat perhatian yaug serius, contohnya pertolongan makanan, temperatur, kebersihan sangkar dan kesehatannya.
b. Induknya sanggup dipersiapkan untuk bertelur lagi daiam waktu yang tidak lama (mengurangi masa istirahat).
c. Praktis melaksanakan seleksi anak ayam
e. Bisa menghasilkan anak ayam lebih banyak

2. Mencegah dan Mengatasi Kematian Anak Ayam

Setelah kita berguru perihal bagaimana menyiapkan kotak induk untuk anak ayam semoga hasil peternakan ayam sanggup berjalan dengan maksimal, kita kini berguru perihal bagaimana cara mencegah dan mengatasi janjkematian anak ayam. Ada 8 hambatan yang dihadapi para peternak saat memelihara anak ayam yang sanggup menjadikan kematian. Sebelumnya di atas telah disinggung perihal kendala-kendala yang dihadapi, jadi kini kita akan bahas satu persatu.

a. Tembolok Keras
Penyebabnya mungkin anak ayan makan karet, sekam padi, dan benda-benda keras yang tidak bisa dihancurkan oleh sistem pencernaan. Upaya pengendaliannya sanggup ditempuh sebagai berikut.
a. Memberikan kuliner yang mengandung protein, contohnya konsentrat yang dihaluskan atau sesuai dengan umur ayam. 
b. Anak ayam yang terlanjur sakit harus dikarantinakan (dipisahkan dari kelompoknya). Memberi obat tembolok yang bisa dibeli di toko-toko peternakan.

b. Perubahan Suhu Mendadak
Faktor penyebabnya ialah udara di luar berubah-ubah. Biasanya terjadi pada demam isu pancaroba (pergantian musim), yaitu di awal demam isu kemarau atau di awal demam isu hujan. Tanda-tandanya, anak ayam tidak tahan terhadap serangan penyakit dan nafsu makannya menurun.

Upaya pengendaliannya ialah sebagai berikut.
a. Mengatur suhu dalam ruangan kotak induk secara cermat.
b. Memanaskan kotak incluk pada pagi dan malam hari.
c. Memberikan obat Vita Chik yang dicampurkan bersama air minum.
d. Memberikan ransum (makanan) yang banyak mengandung protein, asam arnino, vitamin dan mineral,
e. Menutup kotak induk secara menyeluruh kecuali kepingan atas pada malam hari.

c. Mencret dan Berak Darah
Mencret, berak darah, dan kotoran berbusa mengakibatkan kematian. Penyebabnya ialah kuman pullorum, fowl cholera dan cocdiosis. Gejalanya ialah anak ayam tampak lemah dan gampang terkena penyakit lain. Upaya pengendaliannya sanggup ditempuh dengan cara-cara sebagai berikut :
a. Anak ayam diberi obat-obatan contohnya Antitoksi, Coxy, Decory, Doxyvet, Duoko, Kotcsideks, Sulfamix, Maladex, atau Therapy. Pemberian diadaptasi dengan petunjuk pemakaian.
b. Memisahkan anak ayam yang sakit dari kelompoknya.
c. Mernberikan ransum yang bergizi.
d. Membersihkan lantai kotak induk semoga ayam yang sehat tidak tertular.
e. Menyemporkan cairan antiseptik (pembunuh kuman). Namun sebelurnnya kotak induk harus dikosongkan terlebih dahulu.

d. Susah Bernapas
Penyebab anak ayam sulit bernapas disebabkan penyakit snot. Tanda-tandanya ialah hidung selalu berlendir dan muka bengkak. Akibatnya nafsu makan berkurang. Pada tingkat akut anak ayam kehilangan nafsu makan sama sekali, sehingga terjadi kematian.

Pemicu penyakit ini dimungkinkan pula lantaran keadaan kotak induk lembab, ganjal kotak induk basah, dan sebagainya. Tindakan pencegahan harus segera dilakukan semoga tidak menyerang anak ayam yang sehat. Upaya pengendalianya sanggup dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a. Setiap pagi kotak induk dikeluarkan dan dijernur pada terik matahari.
b. Kotoran dan sisa kuliner harus dibersihkan setiap pagi.
c. Alas kotak induk bila rusak atau sobek hendaknya diganti dengan yang lebih baik.
d. Air minum diganti paling lama dua hari sekali.
e. Memberikan obat, contohnya Coliquin, Doctril, Doxytin, Gentamin, Koleredin, Medoxy, Meditril, Respiratrek, Sulfamix, Tetra Chlor, Teraphy, Trimezin, dan lain-iain.
f. Memisahkan (mengkarantinakan) anak ayam yang sakit.

e. Kurang Nafsu Makan
Ketika kita nenaburkan makanan, anak ayam lebih banyak membisu dan tidak merespon, itu mengambarkan ia mengalami kurang nafsu makan. Agar nafsu makannya tetap stabil, hendaknya diberi obat-obatan sqerti Vita Chicks yang dilarutkan ke dalam air. Dapat pula menyuntikkan cairan vitamin yang mempunyai kegunaan bagi peningkatan kekebalan tubuh.

Tindakan pencegahan lain yang sanggup dilakukan ialah sebagai berikut.
a. Anak ayam yang kurang sehat dipisahkan dari kelompoknya.
b. Memberikan ransum dari hidangan yang berbeda.
c. Memberikan obat stres, alasannya dikhawatirkan anak ayam terkejut atau takut.

f. Mencegah dan Mengatasi Anak Ayam Selalu Haus
Anak ayam yang selalu haus cenderung sering minum. Akibatnya temboloknya tidak penuh kuliner melainkan penuh air. Hal ini sangat mempengaruhi nafsu makan dan daya pertahanan tubuh. Cairan sanggup pula keluar dari lubang hidung atau mulutnya, memicu penyakit snol (pilek).

Keadaan menyerupai itu harus segera dilakukan pencegahan dengan cara sebagai berikut.
a. Seminggu sekali kotak induk disemprot memakai antiseptik (anti kuman), contohnya Medisep, Mediklin dan sebagainya. Sebelum disemprot, bawah umur ayam dikeluarkan terlebih dahulu.
b. Saiap hari kotak induk harus dipanaskan (dijemur).
c. Jika anak ayam selalu haus disebabkan penyakit, sebaiknya diberi Amficot, Doctril, Duoko, Erysuprim, Gentamin, Koledrin, Medoxy, Neo Meditril, Sulfamix, Tetra Chlor, Trimezyn, Teraphy dan lain-lain sesuai demgan takaran.
d. Jika suhu dalam ruangan terlatu panas nyala lampu dikecilkan dan ventilasi udara diperbesar.
e. Anak ayam yang sudah parah, herdaknya dipisahkan dari ketompoknya.
f. Mengganti ransum, dan mencampurnya dengan hijauan segar
g. Konsultasi pada Dinas Peternakan.

g. Cenderung Bersfat Kanibal
Anak-anak ayam yang dibesarkan bersama di dalam satu kotak induk biasanya saling berpatukan. Ada beberapa yang kasar dan suka melukai temannya. Itulah yang disebut kanibalisme.
Penyebab kanibalisme anak ayam dimungkinkan lantaran beberapa faktor.
a. Sifat bawaan, mungkin induk jantan atau betina mempunyai sifat demikian.
b. Ransum (makanan) kurang mengandung protein, mineral, asam amino, vitamin, dan serat kasar.
c. Tempat ransum (makanan) dan air sering kosong.
d. Kotak indukan terlalu padat dan tidak ideal lagi lantaran jumlah dan umur anak ayam semakin meningkat.

Cara mencegah dan mengatasi janjkematian anak ayam Cara Mencegah dan Mengatasi Kematian Anak Ayam (Bisnis)

Tindakan yang harus dilakukan ialah memisahkan ayam kanibalisme dari kelornpoknya. Upaya lainnya sebagai berikut :
a. Anak ayam yang terluka segera diobati. Jika tidak, lukanya akan dipatuki oleh temannya. Sebaiknya ditaburi serbuk arang dan dipisahkan.
b. Hendaknya kotak induk jangan terlalu padat.
c. Menambah hijauan segar pada ransum (makanan) di siang hari, contohnya kecambah.
d. Air minum dicampur dengan Topnix..
e. Tempat ransum (makanan) dan air minum jangan hingga kosong.

h. Selalu Berisik
Mengapa anak ayam berisik? penyebabnya banyak, contohnya ada hewan pengganggu menyerupai tikus, kucing, anjing, musang dan sebagainya. Bisa juga lantaran lampu pemanas mati sehingga suhu udara kurang panas atau kawasan ransum (makanan) dan kawasan air kosong. Jika dibiarkan, anak ayam akan stres. Dampaknya nafsu makan berkurang dan terjangkit penyakit. Oleh alasannya itu, perlu dilakukan tindakan sebagai berikut.
a. Kotak induk hendaknya diletakkan di kawasan aman, bebas dari jangkauan hewan pengganggu.
b. Jika penyebabnya kotak induk gelap lantaran lampu mati maka hendaknya diperiksa apakah lampu perlu diganti.
c. Jika disebabkan menurunnya suhu (karena udara di luar dingin) maka perlu mengganti bola lampu yang lebih besar kapasitasnya.
d. Jika ransum terbatas, perlu disediakan secukupnya.

Demikianlah beberapa kasus yang sering dijumpai oleh peternak saat memelihara anak ayam hingga menjadi ayam dara. Agar berhasil dengan baik dan menekan sekecil mungkin kematian, hendaknya kita selalu menilik bawah umur ayam secara rutin dan saksama. Semoga artikel perihal cara mencegah dan mengatasi janjkematian anak ayam sanggup bermanfaat.

0 Response to "Cara Mencegah Dan Mengatasi Maut Anak Ayam (Bisnis)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel