Penjelasan Semangat Kebangsaan (Nasionalisme)
1. Semangat Kebangsaan (Nasionalisme)
Nasionalisme yaitu suatu tanda-tanda psikologis berupa rasa persamaan dari se-kelompok insan yang mengakibatkan kesadaran sebagai suatu bangsa. Nasionalisme merupakan hasil dari imbas faktor politik, ekonomi, sosial dan intelektual, yang terjadi dalam lingkungan kebudayaan melalui proses sejarah (historis).
Semangat kebangsaan (nasionalisme) yang ada pada diri seseorang tidak tiba dengan sendiri, tetapi ada unsur-unsur yang menghipnotis keberadaannya. Unsur-unsur tersebut adalah:
a. perasaan nasional, yang sifatnya ke luar dan ke dalam,
b. adab nasional,
c. batas nasional (yang menawarkan imbas emosional & hemat pada diri individu),
d. bahasa nasional,
e. agama, dan
f. peralatan nasional.
2. Sebab-sebab Timbulnya Nasionalisme
Semangat kebangsaan atau nasionalisme yang terjadi di negara-negara Asia muncul disebabkan oleh:
a. adanya kenangan akan kejayaan masa lampau,
b. imperalisme;
c. imbas faham revolusi Perancis;
d. adanya kemenangan Jepang atas Rusia;
e. atlantic charter;
f. timbulnya golongan pertengahan (terpelajar).
3. Tujuan Nasionalisme
Pada dasarnya nasionalisme atau semangat kebangsaan yang muncul di banyak negara mempunyai tujuan untuk: (1) menjamin kemauan dan kekuatan mempertahankan masyarakat nasional melawan musuh-musuh dari luar negara, sehingga melahirkan semangat rela berkorban; (2) menghilangkan ekstremisme (tuntutan yang berlebih-lebihan) dari warga negara (individu dan kelompok).
Bertolak dari hal tersebut di atas, maka aspek pokok dari nasionalisme, khususnya yang terjadi negara Asia adalah:
a. Politik; bertujuan untuk menumbangkan dominasi politik bangsa penjajah dan membangun negara merdeka.
b. Ekonomi; bertujuan untuk menghapuskan penghisapan dari praktek imperialisme atas bangsanya dan membangun suatu sistem perekonomian nasional menuju terwujudnya kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan sosial.
c. Kebudayaan; bertujuan untuk menghapus pengaruh-pengaruh yang merusak dari kebudayaan asing, kemudian membina kebudayaan nasional berdasar pada sintesa budaya orisinil dengan budaya absurd yang konstruktif dan tidak bertentangan dengan budaya nasional.
4. Akibat Nasionalisme
Akibat dari munculnya semangat kebangsaan di beberapa negara, pada umumnya adalah: (1) timbulnya negara nasional (national state); (2) peperangan; (3) imperialisme; (4) nasionalisme ekonomi (proteksionisme); dan (5) akhir social.
5. Tahap-tahap Pertumbuhan Nasionalisme
Berdasarkan waktu, kemunculan dari semangat kebangsaan di dunia ini sanggup dikelompokkan menjadi tiga tahap.
a. Tahap Pertama
• Perubahan sistem perekonomian; dari agraris feodalistis menjadi borjuis kapitalis, kesudahannya melahirkan golongan kelas menengah (middle class).
• Hubungan internasional terjadi antara raja dengan raja melalui ikatan perkawinan.
• Lahirnya merkantilisme; yaitu suatu politik perekonomian nasional yang ditujukan untuk menambah kekuasaan negara yang diwujudkan dalam diri raja, dengan menimbun sebanyak mungkin kekayaan berupa emas dan perak; yang dilakukan melalui ekspansi area perdagangan, merebut pasar bangsa lain dan peperangan (gold, gospeld and glory).
• Peranan golongan pertengahan yang besar dalam memakmurkan negara tetapi tidak sanggup menikmati, dirasakan tidak adil, akhirnya mengakibatkan revolusi untuk menentang raja; teladan ibarat revolusi Puritan (1642), revolusi Amerika (1776) dan revolusi Perancis (1789).
b. Tahap Kedua (Napoleon-Perang Dunia I)
• Hubungan internasional berlangsung menurut pada kepentingan bangsa.
• Berlomba-lomba membangun industri, memperbesar hasil dan memperluas perdagangan
• Kebutuhan materi mentah dan melimpahnya hasil industri (imperialisme modern)
• Meletusnya Perang Dunia I (1914-1919)
• Middle class nationalism
c. Tahap Ketiga (1920-Perang Dunia II)
• Munculnya pengukuhan terhadap semua golongan masyarakat
• sebagai suatu bangsa.
• Lahirnya jinggoisme dan chauvinisme
• Meletusnya Perang Dunia II
Sesudah perang Dunia II, muncul internasionalisme, sebagai akhir dari adanya perkembangan teknologi kemunikasi dan transportasi, adanya ketergantungan ekonomi dan ketakutan akan perang nuklir.
6. Faktor Pendorong Munculnya Nasionalisme di Indonesia
Munculnya semangat kebangsaan yang ada pada masyarakat Indonesia dipengaruhi oleh faktor dari dalam (intern) dan faktor dari luar (ekstern). Faktor ekstern yang menghipnotis nasionalisme Indonesia, adalah: (1) Pengaruh faham-faham modern dari Eropa (liberalisme, humanisme, nasionalisme, komunisme); (2) Pengaruh gerakan Pan-Islamisme; (3) Pengaruh pergerakan bangsa terjajah di Asia; dan (4) Pengaruh kemenangan Jepang atas Rusia.
Sedangkan faktor internal yang mendorong munculnya semangat kebangsaan atau nasionalisme adalah: (1) timbulnya kembali golongan pertengahan, kaun terpelajar; (2) adanya penderitaan dan kesengsaraan yang dialami oleh seluruh rakyat dalam banyak sekali bidang kehidupan; (3) imbas golongan peranakan; dan (4) adanya impian untuk melepaskan diri dari imperialisme.
Tumbuh dan berkembangnya nasionalisme Indonesia mencakup semua aspek kehidupan berupa semangat untuk memberdayakan ekonomi, pendidikan, politik, sosial, dan budaya yang diwujudkan dalam bentuk usaha organisasi pergerakan nasional yang moderat atau radikal, yang mau bekerja sama (kooperatif) maupun tidak bekerja sama (non-kooperatif) dengan pemerintah kolonial Belanda.
7. Perbedaan Nasionalisme Asia dan Eropa
a. Nasionalisme asia lahir sebagai reaksi atas sistem imperialisme. Sebaliknya lahir sebagai akhir perubahan struktur masyarakat dari feodalistik menuju kapitalis.
b. Nasionalisme Asia melahirkan keberanian terhadap ras kulit putih, sebaliknya di Eropa tidak terjadi.
c. Mengandung rasa solider dengan bangsa lain di dunia. Sedang di Eropa tidak terjadi.
8. Konsep Lain yang Berhubungan dengan Nasionalisme
a. Patriotisme. Patriotisme yaitu sikap dan sikap seseorang yang dilakukan dengan penuh semangat rela berkorban untuk kemerdekaan, kemajuan, kejayaan dan kemakmuran bangsa.
b. Chauvinisme. Chauvinisme yaitu rasa cinta tanah air yang hiperbola dengan mengagungkan bangsa sendiri, dan merendahkan bangsa lain. Contoh ibarat yang dikemukakan oleh A Hitler dengan kalimat Deutschland Uber Alles in der Welt(Jerman di atas segala-galanya dalam dunia).
c. Sukuisme. Sukuisme yaitu suatu paham yang memandang bahwa suku bangsanya lebih baik dibandingkan dengan suku bangsa yang lain, atau rasa cinta yang hiperbola terhadap suku bangsa sendiri.
Nasionalisme yaitu suatu tanda-tanda psikologis berupa rasa persamaan dari se-kelompok insan yang mengakibatkan kesadaran sebagai suatu bangsa. Nasionalisme merupakan hasil dari imbas faktor politik, ekonomi, sosial dan intelektual, yang terjadi dalam lingkungan kebudayaan melalui proses sejarah (historis).
a. perasaan nasional, yang sifatnya ke luar dan ke dalam,
Baca Juga
c. batas nasional (yang menawarkan imbas emosional & hemat pada diri individu),
d. bahasa nasional,
e. agama, dan
f. peralatan nasional.
Semangat kebangsaan atau nasionalisme yang terjadi di negara-negara Asia muncul disebabkan oleh:
a. adanya kenangan akan kejayaan masa lampau,
b. imperalisme;
c. imbas faham revolusi Perancis;
d. adanya kemenangan Jepang atas Rusia;
e. atlantic charter;
f. timbulnya golongan pertengahan (terpelajar).
3. Tujuan Nasionalisme
Pada dasarnya nasionalisme atau semangat kebangsaan yang muncul di banyak negara mempunyai tujuan untuk: (1) menjamin kemauan dan kekuatan mempertahankan masyarakat nasional melawan musuh-musuh dari luar negara, sehingga melahirkan semangat rela berkorban; (2) menghilangkan ekstremisme (tuntutan yang berlebih-lebihan) dari warga negara (individu dan kelompok).
Bertolak dari hal tersebut di atas, maka aspek pokok dari nasionalisme, khususnya yang terjadi negara Asia adalah:
a. Politik; bertujuan untuk menumbangkan dominasi politik bangsa penjajah dan membangun negara merdeka.
b. Ekonomi; bertujuan untuk menghapuskan penghisapan dari praktek imperialisme atas bangsanya dan membangun suatu sistem perekonomian nasional menuju terwujudnya kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan sosial.
c. Kebudayaan; bertujuan untuk menghapus pengaruh-pengaruh yang merusak dari kebudayaan asing, kemudian membina kebudayaan nasional berdasar pada sintesa budaya orisinil dengan budaya absurd yang konstruktif dan tidak bertentangan dengan budaya nasional.
4. Akibat Nasionalisme
Akibat dari munculnya semangat kebangsaan di beberapa negara, pada umumnya adalah: (1) timbulnya negara nasional (national state); (2) peperangan; (3) imperialisme; (4) nasionalisme ekonomi (proteksionisme); dan (5) akhir social.
5. Tahap-tahap Pertumbuhan Nasionalisme
Berdasarkan waktu, kemunculan dari semangat kebangsaan di dunia ini sanggup dikelompokkan menjadi tiga tahap.
a. Tahap Pertama
• Perubahan sistem perekonomian; dari agraris feodalistis menjadi borjuis kapitalis, kesudahannya melahirkan golongan kelas menengah (middle class).
• Hubungan internasional terjadi antara raja dengan raja melalui ikatan perkawinan.
• Lahirnya merkantilisme; yaitu suatu politik perekonomian nasional yang ditujukan untuk menambah kekuasaan negara yang diwujudkan dalam diri raja, dengan menimbun sebanyak mungkin kekayaan berupa emas dan perak; yang dilakukan melalui ekspansi area perdagangan, merebut pasar bangsa lain dan peperangan (gold, gospeld and glory).
• Peranan golongan pertengahan yang besar dalam memakmurkan negara tetapi tidak sanggup menikmati, dirasakan tidak adil, akhirnya mengakibatkan revolusi untuk menentang raja; teladan ibarat revolusi Puritan (1642), revolusi Amerika (1776) dan revolusi Perancis (1789).
b. Tahap Kedua (Napoleon-Perang Dunia I)
• Hubungan internasional berlangsung menurut pada kepentingan bangsa.
• Berlomba-lomba membangun industri, memperbesar hasil dan memperluas perdagangan
• Kebutuhan materi mentah dan melimpahnya hasil industri (imperialisme modern)
• Meletusnya Perang Dunia I (1914-1919)
• Middle class nationalism
c. Tahap Ketiga (1920-Perang Dunia II)
• Munculnya pengukuhan terhadap semua golongan masyarakat
• sebagai suatu bangsa.
• Lahirnya jinggoisme dan chauvinisme
• Meletusnya Perang Dunia II
Sesudah perang Dunia II, muncul internasionalisme, sebagai akhir dari adanya perkembangan teknologi kemunikasi dan transportasi, adanya ketergantungan ekonomi dan ketakutan akan perang nuklir.
6. Faktor Pendorong Munculnya Nasionalisme di Indonesia
Munculnya semangat kebangsaan yang ada pada masyarakat Indonesia dipengaruhi oleh faktor dari dalam (intern) dan faktor dari luar (ekstern). Faktor ekstern yang menghipnotis nasionalisme Indonesia, adalah: (1) Pengaruh faham-faham modern dari Eropa (liberalisme, humanisme, nasionalisme, komunisme); (2) Pengaruh gerakan Pan-Islamisme; (3) Pengaruh pergerakan bangsa terjajah di Asia; dan (4) Pengaruh kemenangan Jepang atas Rusia.
Sedangkan faktor internal yang mendorong munculnya semangat kebangsaan atau nasionalisme adalah: (1) timbulnya kembali golongan pertengahan, kaun terpelajar; (2) adanya penderitaan dan kesengsaraan yang dialami oleh seluruh rakyat dalam banyak sekali bidang kehidupan; (3) imbas golongan peranakan; dan (4) adanya impian untuk melepaskan diri dari imperialisme.
Tumbuh dan berkembangnya nasionalisme Indonesia mencakup semua aspek kehidupan berupa semangat untuk memberdayakan ekonomi, pendidikan, politik, sosial, dan budaya yang diwujudkan dalam bentuk usaha organisasi pergerakan nasional yang moderat atau radikal, yang mau bekerja sama (kooperatif) maupun tidak bekerja sama (non-kooperatif) dengan pemerintah kolonial Belanda.
7. Perbedaan Nasionalisme Asia dan Eropa
a. Nasionalisme asia lahir sebagai reaksi atas sistem imperialisme. Sebaliknya lahir sebagai akhir perubahan struktur masyarakat dari feodalistik menuju kapitalis.
b. Nasionalisme Asia melahirkan keberanian terhadap ras kulit putih, sebaliknya di Eropa tidak terjadi.
c. Mengandung rasa solider dengan bangsa lain di dunia. Sedang di Eropa tidak terjadi.
8. Konsep Lain yang Berhubungan dengan Nasionalisme
a. Patriotisme. Patriotisme yaitu sikap dan sikap seseorang yang dilakukan dengan penuh semangat rela berkorban untuk kemerdekaan, kemajuan, kejayaan dan kemakmuran bangsa.
b. Chauvinisme. Chauvinisme yaitu rasa cinta tanah air yang hiperbola dengan mengagungkan bangsa sendiri, dan merendahkan bangsa lain. Contoh ibarat yang dikemukakan oleh A Hitler dengan kalimat Deutschland Uber Alles in der Welt(Jerman di atas segala-galanya dalam dunia).
c. Sukuisme. Sukuisme yaitu suatu paham yang memandang bahwa suku bangsanya lebih baik dibandingkan dengan suku bangsa yang lain, atau rasa cinta yang hiperbola terhadap suku bangsa sendiri.
0 Response to "Penjelasan Semangat Kebangsaan (Nasionalisme)"
Post a Comment