-->

Sebutkan Kendala Dalam Pengembangan Potensi Diri!

Haikasut - Sebutkan Hambatan dalam Pengembangan Potensi Diri! - Hambatan dalam pengembangan potensi diri - Upaya untuk meraih prestasi bukan suatu jalan yang praktis untuk dilalui. Kadang kendala muncul menghadang. Hal yang demikian menuntut kita bekerja keras untuk menyingkirkan rintangan dan meminimalkan kekurangan diri. Jika hal tersebut sanggup kita lakukan, maka langkah selanjutnya akan lebih ringan.

Apakah potensi-potensi yang dimiliki seseorang sanggup berkembang? Hal itu tergantung pada langsung yang bersangkutan dan lingkungan di mana ia berada. Dua aspek ini sangat kuat dalam proses pengembangan diri.

Berikut ini beberapa kendala yang mungkin muncul dalam upaya membuatkan potensi diri:
  1. Hambatan yang berasal dari lingkungan, ialah kendala yang disebabkan, antara lain oleh sistem pendidikan yang dianut, lingkungan belajar/bekerja, dan kebiasaan atau budaya tertentu dalam lingkungan masyarakat.
  2. Hambatan yang berasal dari individu sendiri merupakan faktor penghambat yang muncul dari sikap negatif seseorang, contohnya rendahnya ambisi dan motivasi, berprasangka buruk, tidak mempunyai tujuan yang jelas, dan enggan mengenal dirinya sendiri.
 Sebutkan Hambatan dalam Pengembangan Potensi Diri Sebutkan Hambatan dalam Pengembangan Potensi Diri!

Faktor-faktor internal (yang berasal dari dalam diri seseorang) yang menjadi penghambat pengembangan prestasi diri, antara lain sifat-sifat dan ciri-ciri sikap sebagai berikut:
  1. Sifat-sifat: Tujuan langsung yang tidak jelas. Ciri-ciri perilaku: Melalaikan kesehatan fisik, hidup tidak teratur, tidak mendapatkan suatu kegagalan dan merasa diri lemah, tidak bisa mengatur diri sendiri, dan tidak bisa mengatur orang lain.
  2. Sifat-sifat: Nilai langsung yang tidak jelas. Ciri-ciri perilaku: Tidak mempermasalahkan nilai, bertindak berbeda dari nilai yang dianut, mengambil sikap pasif terhadap kehidupan.
  3. Sifat-sifat: Ketidakmampuan mengatur diri. Ciri-ciri perilaku: Tidak mempunyai tujuan pribadi, cenderung mengubah arah, tidak mengukur kemampuan, menghindari risiko, tidak punya keseimbangan pribadi, dan tidak mempunyai tujuan jelas.
  4. Sifat-sifat: Pribadi yang kerdil. Ciri-ciri perilaku: Menghindari tanggung jawab untuk belajar,menghindari tantangan, tidak menguji diri, menyembunyikan perasaanperasaan, menghindari umpan balik, dan tidak bertanggung jawab.
  5. Sifat-sifat: Kemampuan yang lemah. Ciri-ciri perilaku: Mempunyai duduk kasus yang tidak terselesaikan untuk memecahkannya memakai teknik yang kurang sempurna dan pendekatan yang tidak sistematis.
  6. Sifat-sifat: Kreativitas rendah. Ciri-ciri perilaku: Menghindari risiko, tidak mencar ilmu dari kesalahan, puas dengan kedudukan yang ada, cenderung tidak menuntaskan tugas, tidak yakin akan kemampuan sendiri, dan tidak berorientasi pada perubahan.
  7. Sifat-sifat: Harga diri yang rendah. Ciri-ciri perilaku: Merasa kurang dihargai, kurang sanggup mengungkapkan pendapat, gambaran diri rendah, tidak bisa mengatur diri sendiri, dan tidak bisa mengatur orang lain.
Agar pengembangan potensi diri atau aktualisasi diri sanggup berjalan dengan efektif, dibutuhkan gizi dan stamina yang tinggi. Gizi dan stamina tidak hanya untuk aspek fisik semata, tetapi juga sangat dibutuhkan dalam mengaktualisasikan potensi diri. Kekuatan fisik ini dibutuhkan biar kita bisa bekerja keras.

Ketika kondisi badan sedang lemah lantaran sakit atau kurang istirahat. Tentu kita sulit untuk sanggup mencar ilmu dengan baik. Akibatnya, mungkin prestasi mencar ilmu menurun. Oleh lantaran itu, menjaga ketahanan fisik melalui contoh makan yang sehat dan istirahat yang cukup akan sangat membantu dalam upaya membuatkan potensi diri.

La Rose (1996: 141–149), dalam Citra Pribadi yang Berkualitas, antara lain menyebutkan bahwa pengembangan diri sanggup diwujudkan melalui langkah-langkah berikut:
  1. Bergaul dengan orang yang bukan satu profesi dalam arti berbeda profesi. Dengan demikian, akan memperoleh peluang-peluang dan tantangan.
  2. Pilihlah teman yang sanggup diajak berdiskusi dan tidak praktis tersinggung serta mau memperlihatkan umpan balik yang sesuai dengan realita.
  3. Bersikap dan berpikir positif ihwal sesama.
  4. Biasakan mengucapkan terima kasih.
  5. Biasakan menyampaikan hal-hal yang tidak menghalangi orang lain.
  6. Biasakan berbicara efektif.
Dengan demikian, pengembangan potensi diri membutuhkan kesiapan fisik maupun mental yang memadai. Jika kita hanya memerhatikan aspek mental, namun mengabaikan kondisi fisik, mungkin kita akan sulit berprestasi, demikian pula sebaliknya. Maka dari itu, menjaga ketahanan fisik dan mental menjadi salah satu kunci yang mesti kita perhatikan demi meraih impian yang kita dambakan.

Konsep diri merupakan cara seseorang memandang diri dengan situasi di sekeliling kita. Konsep diri memperlihatkan sikap yang berdasarkan pikiran saya, dalam posisi mana saya berada, dan apa yang boleh dan dilarang dilakukan. La Rose, membagi tiga golongan ihwal konsep diri seseorang, ialah sebagai berikut:
  1. Golongan yang mengalah total, ialah golongan yang praktis mengalah sebelum berusaha.
  2. Golongan yang tidak mengalah total, ialah golongan yang mau bekerja dan mempunyai cita-cita, tetapi tidak mau bekerja keras lagi dan cenderung menyerah. Sebenarnya golongan ini tidak puas dengan apa yang diraih, tetapi tidak mau bekerja lebih keras dan mendapatkan tanggung jawab.
  3. Golongan yang tidak pernah menyerah, ialah golongan yang tidak membiarkan perasaan frustasi atau pesimistis, menjalani hidup optimis, dan merasa kehidupan sebagai suatu tantangan, ingin berhasil, dan mempunyai langsung yang berkualitas.

0 Response to "Sebutkan Kendala Dalam Pengembangan Potensi Diri!"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel