-->

5 Hadits Wacana Prasangka Baik (Husnudzan) Beserta Terjemahan

Hadits ihwal prasangka baik (husnudzan) beserta latinnya (terjemahan). Setelah sebelumnya kami membahas ihwal prasangka baik (husnudzan) melalui ayat alquran, maka pada kesempatan kali ini kami akan melanjutkan pembahasan ihwal prasangka baik (husnudzan) melalui hadist husnudzan (prasangka baik). Sebelum anda membaca lebih jauh artikel ini, kami sarankan kepada anda untuk membuka juga ayat alquran ihwal husnudzan, yaitu buka : QS Al Hujurat Ayat 12 Tentang Husnudzan.

Secara garis besar prasangka baik (husnudzan) terbagi menjadi 3 macam yaitu: pertama, prasangka baik (husnudzan) kepada Allah swt. Ditunjukkan dengan sifat tawakkal, sabar, dan nrimo dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Kedua, prasangka baik (husnudzan) kepada diri sendiri. Ditunjukkan dengan mempunyai perilaku yang percaya diri, optimis serta inisiatif. Ketiga, prasangka baik (husnudzan) kepada sesama manusia. Ditunjukkan dengan perilaku selalu beripikir konkret dan hormat serta menjauhkan diri dari rasa curiga.

Jika anda sudah membaca Surat Al Hujurat ayat 12 ihwal prasangka baik, anda akan tahu, bahwa prasangka baik yaitu satu sifat terpuji yang harus kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Prasangka baik atau husnudzan yaitu menilai seseorang dengan konkret thinking, artinya kita tidak eksklusif menilai buruk terhadap perbuatan yang dilakukan oleh seseorang. Kadangkala kita salah menilai seseorang sebab kita tidak mempunyai prasangka baik (husnudzan). Lawan kata dari husnudzan yaitu suudzan. Selanjutnya yang akan kita bahas yaitu hadits ihwal husnudzan.

Hadits Tentang Prasangka Baik (Husnudzan)

Secara tersurat, dalil ihwal prasangka baik dibagi menjadi 2, yaitu berdasarkan alquran dan hadits. Untuk dalil alquran ihwal prasangka baik, sudah kita bahas yaitu QS Al Hujurat Ayat 12. Nah, untuk hadits ihwal prasangka baik (husnudzan) ada beberapa. Berikut ini akan kita sampaikan beberapa hadits ihwal prasangka baik.

Hadits 1 : Prasangka Baik (Husnudzan)


َوَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ( إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ اَلظَّنَّ أَكْذَبُ اَلْحَدِيثِ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ 

Terjemahan hadits : Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Jauhkanlah dirimu dari prasangka buruk sebab bahwasanya prasangka itu yaitu perkataan yang paling bohong." HR Muttafaq Alaihi.

Hadits 2 : Prasangka Baik (Husnudzan)

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ وَلَا تَحَسَّسُوا وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا تَنَاجَشُوا وَلَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا

Terjemahan hadits : Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik dari Abu Az Zinnad dari Al A'raj dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jauhilah prasangka buruk, sebab prasangka buruk ucapan yang paling dusta, dan janganlah kalian saling mendiamkan, saling mencari kejelekan, saling menipu dalam jual beli, saling mendengki, saling memusuhi dan janganlah saling membelakangi, dan jadilah kalian semua hamba-hamba Allah yang bersaudara." (Hadits Shahih Al-Bukhari No. 5606)

Hadits 3 : Prasangka Baik (Husnudzan)

و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا تَحَسَّسُوا وَلَا تَنَافَسُوا وَلَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا

Terjemahan hadits : Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Abu Az Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jauhilah oleh kalian prasangka buruk, sebab prasangka buruk yaitu sedusta-dusta pembicaraan. Janganlah kalian saling memata-matai, saling mencari malu orang lain, saling berlomba-lomba mencari kemewahan dunia, saling dengki, saling memusuhi, dan saling memutuskan. Jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara." (Hadits Malik Nomor 1412)

Hadits 4 : Prasangka Baik (Husnudzan)

حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ حَفْصٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ سَمِعْتُ أَبَا صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلَإٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلَإٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً

Terjemahan hadits : Telah menceritakan kepada kami ['Amru bin Hafs] telah menceritakan kepada kami [Ayahku] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] saya mendengar [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] radliyallahu'anhu berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku berada dalam prasangka hamba-Ku, dan Aku selalu bersamanya kalau ia mengingat-Ku, kalau ia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku mengingatnya dalam diri-Ku, dan kalau ia mengingat-Ku dalam perkumpulan, maka Aku mengingatnya dalam perkumpulan yang lebih baik daripada mereka, kalau ia mendekatkan diri kepada-Ku sejengkal, maka Aku mendekatkan diri kepadanya sehasta, dan kalau ia mendekatkan diri kepada-Ku sehasta, Aku mendekatkan diri kepadanya sedepa, kalau ia mendatangi-Ku dalam keadaan berjalan, maka Aku mendatanginya dalam keadaan berlari."

Hadits 5 : Prasangka Baik (Husnudzan)

حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ جَعْفَرِ بْنِ بُرْقَانَ عَنْ يَزِيدَ بْنِ الْأَصَمِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ يَقُولُ أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا دَعَانِي

Terjemahan hadits : Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib Muhammad bin Al 'Ala]; telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Ja'far bin Burqan] dari [Yazid bin Al Asham] dari [Abu Hurairah] beliau berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah 'azza wajalla berfirman: 'Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku terhadap-ku, Aku akan bersamanya kalau ia berdoa kepada-Ku."

 Setelah sebelumnya kami membahas ihwal prasangka baik  5 Hadits Tentang Prasangka Baik (Husnudzan) Beserta Terjemahan

Kesimpulan Hadits Tentang Prasangka Baik (Husnudzan)

Berdasarkan kelima hadis ihwal husnudzan di atas, minimal ada dua hal yang sanggup kita ambil, berkaitan dengan berprasangka baik (husnudzan) terhadap orang lain, dan berprasangka baik (husnudzan) terhadap Allah Swt. Yang pertama, bahwa berprasangka buruk merupakan perkataan yang paling bohong (dusta), artinya jangan pernah mempercayai hasil dari prasangka buruk.

Buka Juga : QS Al Hujurat Ayat 12 Tentang Husnudzan.

Yang kedua, Allah Swt sesuai dengan prasangka kita. Kadangkala kita merasa tidak adil atas perlakuan Allah Swt kepada kita, namun percayalah Allah Swt memperlihatkan yang terbaik kepada kita. Jangan sekalipun kita berprasangka buruk kepada Allah Swt, kalau kita melaksanakan itu, maka Allah akan menuruti prasangka buruk tersebut.

Manfaat dan Hikmah Prasangka Baik (Husnudzan)

Berbaik sangka kepada siapapun atau dalam hal apapun, khususnya yaitu berbaik sangka kepada Allah swt. merupakan sebuah kenikmatan yang tak terhingga. Dalam sebuah artikel di harian Repubika edisi 03 Februari 2015, diceritakan bahwa Ahmad bin Abbas An-Numri berkata, "Sesungguhnya saya berharap kepada Allah hingga seakan-akan saya melihat betapa indahnya akhir Allah atas kebaikan prasangkaku". Hadis ini menggambarkan kepada kita semua bahwa kebersihan hati seseorang merupakan salah satu hal yang paling penting dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Syeikh Al-Misri "Hati yang higienis akan memudahkan umat untuk menjalin ukhuwah islamiyyah". Beberapa manfaat dan nasihat prasangka baik (husnudzan) di antaranya sebagai berikut.
1.Terciptanya keharmonisan baik dalam kehidupan keluarga maupun dalam kehidupan masyarakat.
2. Terhindar dari segala bentuk persengketaan khususnya dalam kehidupan bermasyarakat
3. Hidup tenteram tanpa rasa curiga, dendam dan dengki
4. Semakin kokohnya ikatan kekeluargaan sebab tumbuh rasa saling percaya
5. Prasangka baik menghilangkan kecurigaan yang biasa timbul pada diri orang-orang yang hatinnya berpenyakit

Demikian artikel tentang hadits ihwal prasangka baik (husnudzan) beserta terjemahan. Semoga artikel ihwal prasangka baik tersebut bermanfaat untuk kita semua.

0 Response to "5 Hadits Wacana Prasangka Baik (Husnudzan) Beserta Terjemahan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel