-->

Peningkatan Hasil Berguru Akuntansi Siswa Dengan Memakai Modul Praktikum

Manuskrip - Peningkatan Hasil Belajar Akuntansi Siswa dengan Menggunakan Modul Praktikum - Muttaqin - Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi FE Universitas Negeri Semarang Indonesia

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pembelajaran dengan memakai modul lebih efektif digunakan dan sanggup meningkatkan hasil berguru akuntansi siswa pada materi siklus akuntansi perusahaan jasa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen di Sekolah Menengan Atas Negeri 1 Bangsri. Metode pengambilan data dalam penelitian ini memakai metode tes dan observasi. Pengujian hipotesis pertama dalam penelitian ini memakai uji paired sample test dan hipotesis kedua memakai uji independent sample test. Pengujian hipotesis pertama memperlihatkan bahwa ada peningkatan hasil berguru antara sebelum dan setelah treatment di kelas eksperimen. Pengujian hipotesis kedua memperlihatkan ada perbedaan hasil berguru kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan hasil berguru pada kelas kontrol.

Berdasarkan hasil penelitian, sanggup disimpulkan bahwa pembelajaran modul bisa meningkatkan hasil berguru siswa dan bisa menghasilkan hasil berguru yang lebih efektif dibandingkan pembelajaran tanpa modul pada pokok bahasan siklus akuntansi perusahaan jasa. Hasil berguru siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan memakai modul lebih baik dari pada siswa yang mendapatkan pembelajaran tanpa memakai modul. Oleh lantaran itu, guru disarankan untuk lebih kreatif dalam pengembangan media asuh berupa modul pembelajaran, serta menerapkan media ini pada pokok bahasan yang lain.

Kata kunci : Modul Praktikum, Hasil Belajar, Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

ABSTRACT
The purpose of this research is to know the learning is more effective to use the module to use and can improve student learning outcomes at service company accounting cycle. This research is an experimental research at Sekolah Menengan Atas Negeri 1 Bangsri. Methods of data collection in this study using the method of testing and observation. First hypothesis testing in this study using paired sample test and second hypothesis using independent sample test. Testing first hypothesis showed that there was an increase in learning outcomes between before and after treatment in the experimental class. Second hypohesis testing showed no difference in the results of experiments studying the higher grade compared with the results of study on the control class.

Based on this research, it can be concluded that the lab module can improve student learning outcomes and are able to produce effective value than without module on the subject of the accounting cycle services company. Students who have learning by using the module better than the students who have learning without using modules. Therefore, teachers are advised to be more creative in the development of teaching media like as learning modules, and apply this media in another subject.

Key words: Module Practicum, Learning Outcomes, Service Company Accounting Cycle

PENDAHULUAN
Hasil berguru merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia mendapatkan pengalaman belajarnya di sekolah. Hasil berguru mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses evaluasi terhadap hasil berguru sanggup memperlihatkan gosip kepada guru wacana kemajuan siswa dalam proses pembelajaran. Selanjutnya dari gosip tersebut guru sanggup menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu.

Di kurikulum Sekolah Menengah Atas (SMA), akuntansi yaitu penggalan dari mata pelajaran ekonomi. Akuntansi membahas mengenai kegiatan mengolah input (transaksi keuangan) melalui serangkaian mekanisme yang terdiri dari kegiatan pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran semoga menjadi output (laporan keuangan) semoga digunakan dalam pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di Sekolah Menengan Atas Negeri 1 Bangsri, diketahui bahwa sekolah ini mempunyai permasalahan dalam pembelajaran akuntansi. Hal ini dibuktikan melalui data observasi nilai Ulangan Akhir Semester (UAS) 2 mata pelajaran akuntansi siswa kelas XI IPS tahun pelajaran 2010/2011. Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa nilai UAS 2 mata pelajaran akuntansi siswa pada ketiga kelas di sekolah tersebut belum optimal dikarenakan masing-masing kelas belum mencapai standar ketuntasan berguru (klasikal) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu sebesar 70% dari jumlah siswa di dalam kelas.  Adapun ketuntasan berguru siswa (klasikal) kelas XI IPS 1 sebesar 55%, kelas XI IPS 2 sebesar 50%, dan kelas XI IPS 3 sebesar 57%. Materi yang diujikan dalam UAS tersebut yaitu penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa yang terdiri dari: akuntansi sebagai sistem informasi, persamaan dasar akuntansi, mencatat transaksi berdasarkan mekanisme debet dan kredit, penjurnalan, penggolongan, pengikhtisaran, dan pelaporan.

Sub pokok bahasan siklus akuntansi perusahaan jasa yang menjadi konsentrasi dalam penelitian ini yaitu pada materi transaksi keuangan, penjurnalan, penggolongan, pengikhtisaran, dan pelaporan. Materi tersebut sangatlah penting, selain lantaran siswa meganggap materi tersebut sulit juga lantaran merupakan materi kunci dari siklus akuntansi perusahaan jasa. Apabila siswa kurang menguasai materi tersebut, maka siswa akan kesulitan dalam memahami siklus akuntansi perusahaan jasa secara utuh.

Berdasarkan uraian di atas, maka alternatif solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran akuntansi di sekolah tersebut yaitu dengan penggunaan modul praktikum pada pokok bahasan siklus akuntansi perusahaan jasa yang diperlukan bisa membantu mengoptimalkan hasil berguru akuntansi siswa. Penerapan modul memberi efek yang positif dalam pembelajaran sebagaimana diungkapkan oleh Santosa (2009) yang menyatakan bahwa modul sanggup meningkatkan prosentase ketuntasan berguru siswa serta keaktifan selama proses pembelajaran. Selain itu, Mardana (2008) juga menyatakan bahwa implementasi modul eksperimen berbasis ICT dengan siklus berguru eksperensial sanggup menurunkan miskonsepsi, meningkatkan minat, aktivitas, hasil belajar, literasi compute, dan respon siswa.

Modul praktikum akuntansi yaitu seperangkat materi asuh berupa buku yang disajikan secara sistematis dengan tujuan semoga siswa sanggup berguru secara berdikari tanpa atau dengan bimbingan guru. Di dalam modul tersebut terdapat uraian materi wacana siklus akuntansi perusahaan jasa yang berawal dari kegiatan penjurnalan hingga pada menciptakan laporan keuangan. Adanya petunjuk penggunaan modul akan membantu para guru maupun siswa dalam memakai modul tersebut. Selain tes formatif, adanya kegiatan praktikum siklus akuntansi perusahaan jasa yang dilakukan oleh siswa juga sanggup digunakan untuk mengukur tingkat penguasaan siswa wacana materi siklus akuntansi perusahaan jasa.

Permasalahan dalam penelitian ini yaitu apakah pembelajaran dengan memakai modul lebih efektif digunakan dan sanggup meningkatkan hasil berguru siswa. Sedangkan tujuan dari  penelitian ini yaitu untuk mengetahui pembelajaran dengan memakai modul lebih efektif digunakan dan sanggup meningkatkan hasil berguru akuntansi siswa pada materi siklus akuntansi perusahaan jasa

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen semu (quasi eksperiment). Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI IPS Sekolah Menengan Atas Negeri 1 Bangsri tahun pelajaran 2011/2012 yang terdiri dari tiga keals yang berjumlah 122 siswa. Adapun sampel dalam penelitian ini dipilh secara acak dimana terdapat dua kelas sampel yaitu kelas XI IPS 3 sebagai kelas eksperimen dan XI IPS 2 sebagai kelas kontrol.

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel terikat berupa hasil berguru siswa kelas eksperimen dan kontrol dan variabel bebas berupa metode pembelajaran yang diberikan di kedua kelas sampel yaitu metode pembelajaran modul untuk kelas ekaperimen dan pembelajaran tanpa modul untuk kelas kontrol.

Metode pengumpulan data memakai metode tes dan observasi. Sebelum tes digunakan dalam penelitian dilakukan uji validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran soal. Dalam observasi, ada lima aspek yang diamati yaitu kehadiran siswa, perhatian siswa pada materi, keaktifan siswa, penugasan, dan keberanian berpendapat.

Metode analisis data memakai analisis diskriptif yang menunjukan populasi atau sampel tanpa menciptakan kesimpulan yang bersifat umum dan uji inferensial diantaranya uji prasyarat (uji normalitas dan homogenitas) yang digunakan untuk mengetahui data dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak dan homogenitas data. Pengujian hipotesis memakai paired sample test dan independent sample test.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian
Pelaksanaan penelitian di kelas eksperimen dan kontrol masing-masing terdiri dari tujuh kali pertemuan dengan alokasi 90 menit per pertemuan, yaitu dua pertemuan digunakan untuk pelaksanaan pre-post-test dan lima kali pertemuan digunakan untuk penyampaian materi pokok bahasan siklus akuntansi perusahaan jasa.

Hasil penelitian di analisis melalui dua tahap, yaitu analisis tahap awal dan tahap akhir. Analisis data hasil penelitian tahap awal yaitu berupa data pre-test kelas eksperimen dan kontrol, yang terdiri dari deskripsi data, uji normalitas data, uji homogenitas data, dan uji kesamaan dua rata-rata. Hasil analisis awal data pre-test kedua kelas memperlihatkan bahwa data dalam keadaan normal dan kedua kelas mempunyai kemampuan awal yang relative sama (homogen), sehingga sanggup diberi perlakuan berupa pembelajaran modul untuk kelas eksperimen dan pembelajaran tanpa modul untuk kelas kontrol selama tujuh kali pertemuan.

Setelah mendapatkan perlakuan dengan memakai metode pembelajaran yang berbeda, maka masing-masing kelas diambil data hasil berguru melalui post-test untuk mengetahui kemampuan final siswa setelah proses pembelajaran. Selanjutnya data nilai post-test antara kedua kelas yaitu kelas eksperimen dankontrol dibandingkan untuk mengetahui penerapan metode yang paling efektif. Analisis tahap final bertujuan untuk menjawab hipotesis yang telah diajukan.Analisis tahap final terdiri dari deskripsi data, uji normalitas, dan uji homogenitas data post-test kelas eksperimen dan kontrol. Hasilnya diketahui bahwa data post-test kedua kelas dalam keadaan normal dan homogen.

Hipotesis pertama dalam penelitian ini yaitu pembelajaran dengan memakai modul sanggup meningkatkan hasil berguru siswa pada mata pelajaran akuntansi pokok bahasan siklus akuntansi perusahaan jasa pada siswa kelas XI IPS Sekolah Menengan Atas Negeri 1 Bangsri tahun pelajaran 2011/2012. Untuk menguji hipotesis ini maka digunakan uji paired sample t-test dengan aplikasi SPSS 16.0. Berdasarkan uji paired sample t-test tampak bahwa pembelajaran akuntansi materi siklus akuntansi perusahaan jasa dengan tunjangan modul sanggup meningkatkan hasil berguru siswa. Hal ini terbukti dari nilai Sig (2-tailed) sebesar 0,000 < level of significant (α) sebesar 0,05, maka sanggup disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai siswa sebelum pembelajaran memakai modul dengan nilai siswa setelah memakai modul.

Hipotesis kedua dalam penelitian ini yaitu pembelajaran memakai modul lebih efektif dalam meningkatkan hasil berguru kalau dibandingkan dengan pembelajaran tanpa memakai modul pada pokok bahasan siklus akuntansi perusahaan jasa pada siswa kelas XI IPS Sekolah Menengan Atas Negeri 1 Bangsri tahun pelajaran 2011/2012. Untuk mengujinya memakai aplikasi SPSS 16.0 dengan uji independent sample t-test. Selain itu, analisis deskripstif memperlihatkan bahwa data nilai rata-rata post-test kelas eksperimen sebesar 79,6316. Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 73,7143.

Berdasarkan hasil uji homogenitas data post-test kelas eksperimen dan kontrol diperoleh nilai Sig lebih besar dari level of significant (α), yang berarti data kedua yaitu homogen, oleh lantaran itu maka pada analisis ini harus memakai perkiraan Equal variances assumed. Pada uji independent sample t-test, diketahui bahwa nilai Sig. (2-Tailed) pada Equal variances assumed = 0,000 dan kurang dari level of significant (α) = 0,05, maka sanggup disimpulkan bahwa ada perbedaan antara nilai post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil perhitungan tersebut mengandung arti rata-rata hasil berguru siswa yang diberi perlakuan dengan modul praktikum akuntansi lebih efektif daripada yang diberi perlakuan pembelajaran konvensional (ceramah bervariasi).

Pembahasan
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui bahwa pembelajaran dengan memakai modul sanggup meningkatkan hasil berguru siswa dan lebih efektif dalam meningkatkan hasil berguru kalau dibandingkan dengan pembelajaran tanpa memakai modul pada materi siklus akuntansi perusahaan jasa. Pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian ini dilaksanakan pada kelas XI IPS Sekolah Menengan Atas Negeri 1 Bangsri tahun pelajaran 2011/2012. Pelaksanaan penelitian ini difokuskan pada dua kelas, yaitu kelas eksperimen (XI IPS 3) yang memakai pembelajaran modul dan kelas kontrol (XI IPS 2) yang memakai pembelajaran tanpa modul (ceramah bervariasi).

Kondisi awal kelas eksperimen sanggup digambarkan melalui hasil pre-test yang telah dilakukan pada pertemuan pertama. Hasilnya diketahui bahwa kelas eksperimen mempunyai nilai rata-rata sebesar 56,44 dengan tingkat ketuntasan berguru kelas eksperimen kurang dari 10%. Hal ini memperlihatkan bahwa kemampuan siswa di kelas eksperimen dalam mata pelajaran akuntansi pokok bahasan siklus akuntansi perusahaan jasa masih belum optimal.
Pembelajaran modul diberikan kepada kelas eksperimen selama tujuh kali pertemuan dengan materi siklus akuntansi perusahaan jasa sebagai upaya memaksimalkan hasil berguru siswa dalam materi tersebut. Untuk mengetahui efektifitas pembelajaran modul dalam meningkatkan hasil berguru akuntansi pada kelas eksperimen maka dilakukan post-test pada pertemuan ketujuh yang digunakan sebagai materi analisis data. Berdasarkan analisis deskriptif data post-test diketahui bahwa terjadi peningkatan hasil berguru akuntansi yang signifikan antara sebelum diberikan pembelajaran modul dan sesudahnya. Hal ini sanggup dilihat dari nilai rata-rata post-test yang lebih baik yaitu sebesar 79,63 dari pada nilai rata-rata pre-test yang hanya 56,44. Selain itu, tingkat ketuntasan siswa setelah diberi pembelajaran modul juga meningkat signifikan, yaitu > 80% siswa di kelas eksperimen telah mencapai KKM dari pada sebelum pembelajaran yaitu < 20% siswa yang mencapai KKM. Selain berdasarkan analisis deskriptif, analisis inferensial juga menyebutkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil berguru siswa kelas eksperimen sebelum mendapatkan pembelajaran modul dan setelah mendapatkan pembelajaran modul. Makara sanggup disimpulkan bahwa pembelajaran modul sanggup meningkatkan hasil berguru siswa mata pelajaran akuntansi pokok bahasan siklus akuntansi perusahaan jasa.

Kompleksitas materi asuh siklus akuntansi perusahaan jasa yang dimulai dari tahap pencatatan hingga pelaporan sanggup dipahami oleh siswa dengan baik lantaran di dalam proses penyusunan materi asuh modul sudah diadaptasi dengan karakteristik siswa dalam berguru sehingga siswa sanggup mempelajari akuntansi perusahaan jasa secara utuh. Penyelesaian soal masalah juga sanggup digunakan oleh siswa dalam mengaplikasikan tahap demi tahap siklus akuntansi perusahaan jasa yang telah di ajarkan dengan waktu singkat dan  efektif. Dengan ini hasil berguru akuntansi siswa sanggup memperoleh hasil yang maksimal.

Dalam pembelajaran memakai modul, berdasarkan Sukmadinata dalam Indaryanti (2008) siswa berguru secara individual dalam arti mereka sanggup menyesuaiakan kecepatan belajarnya dengan kemempuan masing-masing. Siswa yang kemempuan belajarnya cepat akan menuntaskan pembelajarannya lebih dahulu dari temanya tanpa adanya hembatan dari teman-teman yang lebih dalam. Makara pembelajaran individual berdasarkan kecepatan berguru sanggup diberikan dengan memakai modul. Dengan memakai modul, siswa siswa sanggup berguru sesuai dengan kecepatan mereka menguasai materi pelajaran. Selain itu, dengan modul siswa sanggup mengukur tingkat penguasaan mereka terhadap mareti yang diberikan.

Hasil penelitian ini juga didukung oleh Gandasari (2010) dalam penelitiannya yang mengungkapkan bahwa pengajaran dengan memakai modul merupakan perjuangan penyelenggaraan pengajaran yang memungkinkan siswa menguasai satu unit materi pengajaran sebelum beliau beralih kepada unit berikutnya. Siswa diberi kesempatan berguru berdasarkan irama dan kecepatannya masing-masing. Modul juga sanggup merangkum adanya perbedaan-perbedaan dalam belajar. Amelia (2010) dalam penelitiannya juga menyatakan bahwa penggunaan modul dan motivasi berguru besar lengan berkuasa positif terhadap prestasi belajar. Semakin tinggi kualitas penggunaan modul dan motivasi berguru siswa maka prestasi berguru yang dicapai siswa semakin tinggi pula.

Berdasarkan analisis deskriptif dan inferensial data pre-test kelas eksperimen dan kontrol diketehui bahwa kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kontrol relatif sama. Selanjutnya, untuk mengetahui pembelajaran yang lebih efektif dalam meningkatkan hasil berguru siswa antara kelas eksperimen dan kontrol maka dilakukan analisis deskriptif dan inferensial data post-test kedua kelas. Berdasarkan analisis deskriptif diketahui bahwa hasil berguru nilai rata-rata post-test siswa kelas eksperimen lebih baik yaitu sebesar 79,63 dari pada kelas kontrol yang hanya 73,80. Selain itu, tingkat ketuntasan berguru kelas eksperimen lebih tinggi yaitu sebesar 89%, sedangkan kelas kontrol sebesar 71%.

Selanjutnya, untuk mengetahui pembelajaran yang lebih efektif dalam meningkatkan hasil berguru siswa maka dilakukan analisis inferensial data post-test  kelas eksperimen dan kontrol. Analisis dilakukan dengan independent sample test memakai aplikasi SPSS 16.0, alhasil diketahui bahwa nilai Sig. (2-Tailed) pada Equal variances assumed = 0,000 dan kurang dari level of significant (α) = 0,05, maka sanggup disimpulkan bahwa ada perbedaan antara nilai post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Efektifitas penggunaan modul pembelajaran juga dinilai berdasarkan observasi perbandingan acara siswa selama proses pembelajaran antara kelas eksperimen dan kontrol. Penilaian atas acara siswa dilakukan selama lima kali pertemuan baik di kelas eksperimen maupun kontrol.

Berdasarkan hasil analisis acara siswa selama lima kali pertemuan diketahui bahwa rata-rata keaktifan siswa pada kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol, yaitu sebesar 67% untuk kelas eksperimen dan 63% untuk kelas kontrol. berdasarkan data tersebut sanggup disimpulkan bahwa keaktifan siswa pada kelas eksperimen memakai pembelajaran modul lebih baik dari pada keaktifan siswa pada kelas kontrol yang memakai pembelajaran konvensional (ceramah bervariasi).

Berdasarkan analisis deskriptif dan inferensial serta hasil observasi selama penelitian di atas sanggup disimpulkan bahwa pembelajaran modul sanggup meningkatkan hasil berguru akuntansi dan lebih efektif apabila dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional (ceramah bervariasi) pada pokok bahasan siklus akuntansi perusahaan jasa.
Peningkatan hasil berguru kelas eksperimen jauh lebih baik dari pada kelas kontrol. hal ini disebabkan lantaran adanya penggunaan materi asuh berupa modul dalam proses pembelajarannya. Modul sangat bermanfaat bagi guru maupun siswa. Bagi guru, modul mempermudah dalam penyampaian materi asuh dan bagi siswa modul tersebut sanggup meningkatkan acara dan kreativitas siswa dalam memahami materi sehingga pembelajaran akan lebif efektif dan efisien.

Sesuai apa yang dikemukakan oleh Jerome Burner dalam Sunyoto (2005) bahwa kalau dalam berguru siswa sanggup diberi pengalaman eksklusif (melalui demonstrasi, dramatisasi), maka situasi pembelajarannya itu akan sanggup meningkatkan kegairahan dan minat siswa tersebut dalam belajar. Penyusunan modul yang variatif dan sistematis menimbulkan siswa merasa gampang untuk mempelajari materi, selain itu adanya kegiatan studi masalah yang dilengkapi dengan lembar jawab menimbulkan proses pembelajaran lebih efektif. Modul ini juga bisa digunakan kapan saja, dimana saja, sehingga memudahkan siswa untuk berguru berdikari dan tidak lagi bergantung kepada guru dalam sebagai sumber belajar. Modul ini juga menimbulkan siswa untuk bisa berguru sesuai dengan kemampuan dan kecepatan berguru masing-masing siswa, sehingga diharakan proses berguru tuntas sanggup terealisasi dengan memakai modul.

Modul praktikum sanggup membantu siswa mempermudah pemahaman materi siklus akuntansi perusahaan jasa. Modul ini menyediakan teori dan soal latihan yang cukup variatif yang sanggup digunakan untuk pengayaan sehingga membantu siswa untuk bisa lebih memahami materi dan memperdalam ilmu mereka di bidang akuntansi. Selain itu, adanya kegiatan penyelesaian soal studi masalah yang dilengkapi dengan lembar jawab menciptakan pembelajaran lebih efektif lantaran siswa tidak perlu lagi membuang-buang waktu dalam menciptakan garis dan kolom dalam materi siklus akuntansi perusahaan jasa.

 Peningkatan Hasil Belajar Akuntansi Siswa dengan Menggunakan Modul Praktikum  Peningkatan Hasil Belajar Akuntansi Siswa dengan Menggunakan Modul Praktikum

Hasil penelitian ini memperkuat penelitian-penelitian sebelumnya yaitu penerapan modul memberi efek yang positif dalam pembelajaran sebagaimana diungkapkan oleh Santosa (2009) yang menyatakan bahwa modul sanggup meningkatkan aktifitas siswa dalam belajar. Selain itu, Mardana (2008) juga menyatakan bahwa implementasi modul eksperimen berbasis ICT dengan siklus berguru eksperensial sanggup menurunkan miskonsepsi, meningkatkan minat, aktivitas, hasil belajar, literasi compute, dan respon siswa.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sanggup disimpulkan bahwa pembelajaran dengan memakai modul sanggup meningkatkan hasil berguru siswa dan lebih efektif dalam meningkatkan hasil berguru kalau dibandingkan dengan pembelajaran tanpa memakai modul pada pokok bahasan siklus akuntansi perusahaan jasa.

Saran yang sanggup disampaikan yaitu guru akuntansi di sekolah hendaknya memakai modul sebagai alternatif yang sanggup digunakan untuk aksesori sumber berguru bagi siswa dalam mengefektifkan dan memaksimalkan proses pembelajaran khususnya pokok bahasan siklus akuntansi perusahaan jasa yang membutuhkan banyak praktik. Sebaiknya para guru sanggup meningkatkan kreativitas dalam penyusunan modul pembelajaran khususnya pada pokok bahasan siklus akuntansi perusahaan jasa, sehingga sanggup meningkatkan efektifitas serta meningkatkan hasil berguru siswa.

DAFTAR PUSTAKA
Amelia, Nurul Fitriani. 2010. “Pengaruh Penggunaan Media Modul terhadap Motivasi Belajar dan Implikasinya terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Diklat Komputer Akuntansi (Studi Deskriptif terhadap Siswa Kelas XII Akuntansi Sekolah Menengah kejuruan Negeri 3 Karawang)”. Skripsi. Bandung : FPEB UPI

Gandasari. Adriana. 2010. “Penerapan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Menggunakan Modul Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Aalam dengan Pendekatan Teori Multiple Intelligences (MI) di Sekolah Menengah Pertama Nusantara Indah Sintang”. Dalam Jurnal VOX Edukasi Vol.1 No. 1 Maret 2010 Hal 1-14 : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persada Khatulistiwa, Lembaga Penelitian dan Pengembangan, Sintang

Indaryanti, dkk. 2008. “Pengembangan Modul Pembelajaran Individual dalam Mata Pelajaran Matematika di Kelas XI Sekolah Menengan Atas Negeri 1 Palembang”. Dalam Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 2 No 2, Juli-Des 2008.

Mardana, IB. 2008. “Implementasi Modul Praktikum Berbasis ICT dengan siklus Belajar Eksperental untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Literasi ICT Siswa Kelas XIIA SMAN 1 SUKASADA”. Dalam Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, No. 2. Tahun XXXXI April 2008 Hal 255-270 Singaraja : Undiksha

Sunyoto. 2006. “Efektivitas Penggunaan Modul Pembelajaran Interaktif untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Menengah kejuruan Bidang Keahlian Teknik Mesin”. Dalam Jurnal PTM Volume 6 No 1 Juni 2006 Hal 33-39 : LIPI

Santosa, Jaka. 2009. “Optimalisasi Penggunaan Modul untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Integral bagi Siswa Kelas XII IPA 3 Sekolah Menengan Atas Negeri 1 Surakarta pada Semester gasal Tahun Pelajaran 2007 2008”. Dalam Jurnal Pendidik dan Tenaga Kependidikan Volume 2 No. 1. Februari 2009 Hal 13-19 Depok : Yayasan Bina Insan Margani

0 Response to "Peningkatan Hasil Berguru Akuntansi Siswa Dengan Memakai Modul Praktikum"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel