-->

Bagaimana Kondisi Sosial Dan Ekonomi Masyarakat Makkah Sebelum Islam ?

Kondisi Sosial dan Ekonomi Masyarakat Makkah Sebelum Islam

1. Kondisi Sosial Masyarakat Makkah Sebelum Islam

Bangsa Arab mempunyai huruf yang positif mirip pemberani, ketahanan fisik, kekuatan daya ingat, hormat akan harga diri dan martabat, penganut kebebasan, loyal terhadap pimpinan, contoh hidup sederhana, ramah, jago syair dansebagainya. Tapi huruf baik mereka terkikis oleh kejahiliyahan mereka.

Mereka melaksanakan kebiasaan-kebiasaan jelek mirip minum khamr (arak) hingga mabuk, berzina, berjudi, merampok, dan sebagainya. Mereka menempatkan  perempuan pada kedudukan yang sangat rendah. Perempuan dipandang menyerupai binatang piaraan dan tidak mempunyai kehormatan dan kekuatan untuk membela diri. Laki-laki mempunyai kebebasan untuk menikah dan menceraikan semaunya.

Tradisi yang terburuk di masyarakat Arab yakni mengubur bawah umur wanita merekasecara hidup-hidup. Mereka merasa terhina dan malu mempunyai anak wanita dan murka bila istrinya melahirkan anak perempuan. Mereka menyakini bahwa anak perempuanakan membawa kemiskinan dan kesengsaraan. (Baca juga : Kondisi Kepercayaan Masyarakat Makkah Sebelum Islam )

Selain itu, sistem perbudakan berlaku di masyarakat Arab. Para majikan mempunyai kebebasan mempelakukan budanyaknya. Mereka punya kebebasan menyiksa budaknya, bahkan memperlakukan budaknya mirip binatang dan barang dagang yang bisa dijual atau dibunuh. Posisi budak tidak mempunyai kebebasan hidup yang layak dan manusiawi.

2. Kondisi Ekonomi Masyarakat Makkah Sebelum Islam

Bangsa Arab mempunyai mata pencaharian bidang perdagangan, pertanian, dan peternakan. Peternakan menjadi sumber kehidupan bagi Arab Badui. Mereka berpindah-pindah menggiring ternaknya ke kawasan yang sedang trend hujan atau ke pandang rumput. Mereka mengosumsi daging dan susu dari ternaknya. Serta menciptakan pakaian dan kemanya dari bulu domba. Jika telah terpenuhi kebutuhannya, mereka menjualnya kepada orang lain. Orang kaya dikalangan mereka terlihat dari banyaknya binatang yang dimiliki.

Selain Arab Badui, sebagian masyarakat perkotaan yang mengakibatkan peternakan sebagai sumber penghidupan. Ada yang menjadi pengembala ternak milik sendiri, ada juga yang mengembala ternak orang lain. Seperti Nabi Muhammad Saw, ketika tinggal di suku Bani Sa’ad, dia seorang pengembala kambing. Begitu juga Umar bin Khaththab, Ibnu Mas’ud dan lain.Adapun Masyarakat perkotaan yang tinggal di kawasan subur, mirip Yaman, Thaif, Madinah, Najd, Khaibar atau yang lainnya, mereka menggantungkan sumber kehidupan pada pertanian. Selain pertanian, lebih banyak didominasi mereka menentukan perniagaan sebagai  mata pencaharian, khusunya, penduduk Makkah. Mereka mempunyai sentra perniagaan istimewa. Penduduk Makkah mempunyai kedudukan tersendiri dalam pandangan orang-orang Arab, yaitu mereka penduduk negeri Haram (Makkah). Orang-orang Arab lain tidak akan mengganggu mereka, juga tidak akan mengganggu perniagaan mereka. Allah Swt. telah menganugrahkan hal itu kepada mereka. Allah Swt berfirman dalam QS al Ankabut (69) : 67 :

Artinya : dan Apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa Sesungguhnya Kami telah mengakibatkan (negeri mereka) tanah suci yang aman, sedang insan sekitarnya rampok-merampok. Maka mengapa (sesudah faktual kebenaran) mereka masih percaya kepada yang bathil dan ingkar kepada nikmat Allah?

Suku Quraisy merupakan pendudukan Makkah yang memegang peranan Dalam perniagaan di Jazirah Arab. Mereka menerima pengalaman perniagaan dari orang-orang Yaman yang pindah ke Makkah. Orang-orang Yaman populer keahlianya di bidang perniagaan. Selain itu, kota Makkah mempunyai Ka’bah sebagai tempat orang-orang di Jazirah Arab melaksanakan haji. Mereka tiba untuk melaksanakan haji setiap tahun.Kebiasaan Orang-orang Quraisy mengadakan perjalanan perdagangannya ke daerah-daerah lain. Allah Swt. mengabadikan perjalanan dagang mereka sebagai perjalanan dagang yang sangat terkenal, yaitu perjalanan trend hirau taacuh menuju Yama, dan sebaliknya perjalanan dagang trend panas ke Syam. Allah berfirman :

Artinya: Karena kebiasaan orang-orang Quraisy. (Yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada trend hirau taacuh dan trend panas. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka’bah). Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan. (QS. Quraisy [106] : 1-4)

Orang-orang Arab mempunyai pusat-pusat perdagangan yang populer mirip Ukazh, Mijannah, dan Zul Majaz. Fungsi sentra perdagangan bukan hanya sebagai tempat transaksi perdagangan, tetapi juga menjadi sentra pertemuan para sastrawan, penyair, dan orator. Mereka saling menguji kemampuan. Hal ini menandakan bahwa konsep pasar tidak sekadar sebagai sentra perdagangan, tetapi juga menjadi sentra peradaban, kekayaan bahasa dan transaksi-transaksi global. Bahasa Arab orang-orang Quraisy pada ketika itu menjadi bahasa yang paling gampang diucapkan, paling lezat didengar serta paling kaya perbendaharaan kata dan maknanya. (Baca juga  : Kondisi Politik Masyarakat Makkah Sebelum Islam )

Dalam bidang ekonomi, riba sedah menjadi tradisi dan lazim dipraktikkan di Jazirah Arab. Bahkan Makkah sebagai sentra sudah termakan sistem riba. Hal ini bisa terjadi alasannya yakni terpengaruh dengan sistem perdagangan yang dilakukan oleh bangsa lain.

Kondisi Sosial dan Ekonomi Masyarakat Makkah Sebelum Islam Bagaimana Kondisi Sosial dan Ekonomi Masyarakat Makkah Sebelum Islam ?
Adapun alat transportasi utama ketika itu yakni Unta, yang dianggap sebagai bahtera padang pasir. Unta merupakan kendaraan yang menakjubkan. Unta mempunyai kekuatan yang tangguh, bisa menahan haus dan bisa menempuh perjalanan yang sangat jauh. Unta-unta ini pergi membawa barang dagangan dari satu negeri ke negeri lainnya untuk diperjualbelikan.

Demikian artikel kami wacana kondisi sosial dan ekonomi masyarakat makkah sebelum Islam. Semoga artikel kami wacana kondisi sosial dan ekonomi masyarakat makkah sebelum Islam bermanfaat untuk para pembaca.

0 Response to "Bagaimana Kondisi Sosial Dan Ekonomi Masyarakat Makkah Sebelum Islam ?"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel