-->

Apa Saja Kerajaan-Kerajaan Di Jazirah Arab Sebelum Islam?

Kerajaan-Kerajaan di Jazirah Arab Sebelum Islam - Di Jazirah Arab terdapat beberapa kerajaan yang pernah ada, antara lain kerajaan Kindah, kerajaan Ma’in dan kerajaan Qatban, kerajaan Saba’, kerajaan himyar, pendudukan Romawi di Yaman, Pendudukan orang-orang Persia atas Yaman, kerajaan Hijrah, Kerajaan Ghassan, dan kerajaan Hijaz. Berikut ini klarifikasi perihal kerajaan-kerajaan di jazirah Arab yang pernah ada.

1.  Kerajaan Kindah (480-529 SM)
Kerajaan Kindah ialah satu-satunya kerajaan yang berdiri di tengah-tengah Jazirah Arab di antara aturan yang diatur menurut kabilah. Namun, kerajaan ini berumur sangat pendek. Raja pertama kerajaan ini berjulukan Hajar Akil al-Mirar. Dia tunduk di bawah kerajaan Himyar di Yaman. Cucunya yang berjulukan Harits bin ‘Amr berhasil meluaskan pengaruhnya ke Hirah. Namun, kerajaan mereka hancur dan kembalilah kerajaannya pada kehidupan kabilah. Penyair yang berjulukan Imrul Qais salah seorang pengarang syair-syair masa jahiliah menisbatkan dirinya pada raja-raja Kindah. Dia telah berusaha untuk membangun kembali kerajaan leluhurnya, namun gagal.
(Baca juga juga : Kondisi Kepercayaan Masyarakat Makkah Sebelum Islam )

2.  Kerajaan Ma’in dan Kerajaan Qatban (1200 SM-700 SM)
Kerajaan Ma’in dan Kerajaan Qatban hidup di satu zaman. Keduanya ialah kerajaan paling awal di Yaman. Namun, sejarah perihal kedua kerajaan itu sangatlah sedikit.

3.  Kerajaan Saba’ (955 SM-115 SM)
Kerajaan Saba’ ini berdiri sehabis runtuhnya kerajaan Ma’in dan Qatban. Kerajaan Saba’ juga mencakup Hadharmaut. Ibu kotanya ialah Ma’rab. Kerajaan ini
menjadi populer disebabkan dua hal.

Pertama, adanya Ratu Bilqis. Kisah perihal ratu ini dengan Nabi Sulaiman disebutkan dalam surah an-Naml. Kedua, Bendungan Ma’rab yang besar. Bendungan ini menyebabkan Yaman menjadi sebuah negeri yang makmur dan sejahtera.

Namun, lalu bendungan ini hancur. Maka, terjadilah sebuah peristiwa air bah yang dahsyat. Akhirnya, penduduk setempat banyak yang pindah ke wilayah utara. Peristiwa ini sekaligus menjadi tanda kehancuran Saba’ dan berdirinya kerajaan Himyar.

Allah berfirman : Artinya : 15. Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka Yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): “Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kau kepada-Nya. (Negerimu) ialah negeri yang baik dan (Tuhanmu) ialah Tuhan yang Maha Pengampun”. 16. Tetapi mereka berpaling, Maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besardan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr (QS. Saba’ [34] : 15-16)

4.  Kerajaan Himyar
Kerajaan ini berdiri sehabis runtuhnya kerajaan Saba’ dan menyebabkan Zhafar sebagai ibukotanya. Raja-rajanya memperlihatkan gelar kepadanya Tababi’ah. Saba’ dan Himyar meninggalkan peninggalan-peninggalan yang memperlihatkan keagungan kemajuan yang dicapai dua kerajaan ini.Kerajaan ini lalu semakin mundur di akhir-akhir pemerntahannya. Sehingga,Yaman diduduki oleh orang-orang Romawi dan disusul lalu oleh Persia.

5.  Pendudukan Romawi di Yaman
Dzunuwas raja Himwar yang memeluk agama Yahudi memberi pilihan kepadaorang-orang Masehi Najran antara memeluk agama Yahudi atau mereka harus mati. Temyata mereka lebih baik mempunyai mati daripada dipaksa harus memeluk agama Yahudi. Maka, beliau segera menggali parit dan mereka dibakar di dalam parit itu.

“Binasalah orang-orang yang menciptakan parit, yang berapi (dinyalakan dengan) kayu bakar, ketika mereka duduk di sekitarnya.”(QS. al-Buruj [85]: 4-6)

Sebagian mereka melarikan diri dan meminta proteksi kepada penguasa Habasyah yang menganut agama Katolik (an-Najasyi) yang lalu meminta proteksi pada kaisar Romawi-pelindung agama Kristen. Kaisar lalu mengirimkan kapal perang dan senjata. Maka, Najasyi bisa menaklukkan kota Yaman berkat komandannya yang berjulukan Arbath.

Pada ketika itu salah seorang pembantu dekatnya yang berjulukan Abrahah melaksanakan pemberontakan dan alhasil membunuhnya. Maka, jadilah Abrahah penguasa di Yaman. Peristiwa ini terjadi pada ketika hidupnya Abdul Mutthalib bin Hasyim, kakek Rasulullah.

6. Pendudukan Orang-Orang Persia atas Yaman
Salah seorang anak raja Himyar yang berjulukan Saif bin Dzi Yazan melarikan diri ke Persia. Dia meminta proteksi kepada orang-orang Persia untuk mcngeluarkan orang-orang Habasyah dari negerinya. Maka, mereka pun bergerak dan bisa mengalahkan orang-orang Romawi.

Kisra Persia memerintahkan biar mengangkat Saif sebagai raja untuk seluruh Yaman. Setelah Saif terbunuh, Kisra mengirim Wahruz menjadi pengusaha di Yaman dan tunduk di bawah pemerintahan Persia. Setelah Wahruz meninggal beliau digantikan oleh bawah umur dan cucu-cucunya.

Tatkala Rasulullah diangkat sebagai Rasul, penguasa Yaman asal Persia ketika itu ialah Badzan-salah seorang keturunan Wahruz. Rasulullah mengajak Bazan untuk memeluk Islam. la menyambut permintaan itu dan masuk agama Islam.

7. Kerajaan Hirah
Sejarah kerajaan Hirah ini mulai semenjak kala 111 M. dan terus berdiri hingga lahirnya Islam. Kerajaan ini telah berjasa juga terhadap kebudayaan Arab, lantaran warna negaranya, banyak mengadakan perjalanan-perjalanan diseluruh Jazirah Arab terutama untuk berniaga, dalam pada itu mereka juga menyiarkan kepandaian menulis dan membaca. Karena itu mereka sanggup dianggap sebagai penyiar ilmu pengetahuan di Jazirah Arab.

8.  Kerajaan Ghassan
Nama Ghassan itu berasal dari mata air di Syam yang disebut Ghassan. Kaum Ghassan memerintah di cuilan selatan dari negeri Syam dan di cuilan utara dari Jazirah Arab. Mereka telah mempunyai kebudayaan yang tinggi, dan menganut agama Masehi yang diterimanya dari bangsa Romawi dan merekalah yang memasukkan agama Masehi itu ke Jazirah Arab.

9.  Hijaz
Hijaz berbeda dengan negeri-negeri arab yang lain. Negeri HIjaz belum pernah dijajah, diduduki dan dipengaruhi negara-negara asing. Hal itu dikarenakan letak geografis dan negeri miskin, sehingga tidak menarik negara-negara lain untuk menjajahnya.

 Di Jazirah Arab terdapat beberapa kerajaan yang pernah ada Apa Saja Kerajaan-Kerajaan di Jazirah Arab Sebelum Islam?

Kota terpenting di kawasan ini ialah Makkah, tempat ka’bah berada. Pada awalnya, Makkah dan Ka'bah dikuasai oleh Nabi Ismail, lalu putra sulungnya Nabit, dan dilanjutkan oleh penguasa-penguasan kabilah Jurhum. Kemudian suku Jurhum diganti oleh suku Khuza’ah, yang tiba dari Yaman sehabis runtuhnya bendungan Ma'rib, dan berkusa di Makkah selama 300 th.
(Baca juga : Kondisi Politik Masyarakat Makkah Sebelum Islam )

Dalam kala ke-5 M, Suku Quraisy merebut kekuasaan Makkah dan Ka’bah dari Khuza’ah. Makkah mengalami kemajuan di bawah kekuasaan suku Quraisy. Untuk mengurus Makkagh dan mengamankan para peziarah yang tiba ke kota Makkah, suku Quraisy mendirikan semacam pemerintahan. Selain itu, suku Quraisy mangatur urusan yang berkenaan dengan Ka’abah. Ada sepuluh (10) jabatan tinggi yang dibagikan kepada kabilah dari suku Quraisy yaitu :
a. Hijabah (penjara kunci ka’bah)
b. Siqayah (penjaga air mata zamzam)
c. Diyat (Kekuasaan hakim sipil dan criminal)
d. Sifarah (kuasa perjuangan Negara atau duta)
e. Liwa (jabatan ketentaraan)
f.  Rifadah (pengurus pajak bagi fakir miskin)
g. Nadwah (jabatan ketua dewan)
h. Khaimman (pengurus balai musyawarah)
i.  Khazinah (jabatan manajemen keuangan)
j.  Azlim (penjaga panah peramal) untuk mengetahui pendapat para dewa-dewa.

Demikian artikel kami perihal kerajaan-kerajaan di jazirah arab sebelum Islam. Semoga artikel kami perihal kerajaan-kerajaan di jazirah arab sebelum Islam bermanfaat untuk para pembaca.

0 Response to "Apa Saja Kerajaan-Kerajaan Di Jazirah Arab Sebelum Islam?"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel