-->

Asal Seruan Perjanjian Aqabah

Asal Usul Perjanjian Aqabah
Asal usul perjanjian Aqabah. Perjanjian Aqabah dibagi menjadi dua, yaitu perjanjian Aqabah I (pertama) dan perjanjian Aqabah II (kedua). Berikut klarifikasi wacana perjanjian Aqabah yang terdiri dari perjanjian Aqabah I (pertama) dan perjanjian Aqabah II (kedua). (Baca juga  : Kisah Permulaan Dakwah Nabi Muhammad Saw )

Latar Belakang Perjanjian Aqabah I (Pertama)

Pada tahun ke-12 kenabian, bertepatan dengan tahun 621 M, Nabi Muhammad Saw menemui rombongan haji dari Yatsrib. Rombongan haji tersebut berjumlah sekitar 12 orang. Nabi Muhammad Saw memberikan dakwahnya. Dakwah Nabi menerima sambutan yang baik sehingga mereka menyatakan keislamannya di hadapan Nabi Muhammad Saw. Mereka melaksanakan baiat kepada Nabi di salah satu bukit di kota Mekkah, yaitu bukit Aqabah. Maka baiat ini disebut dengan Bait ‘Aqabah pertama (Perjanjian Aqabah I).

Adapun isi Bait ‘Aqabah pertama (Perjanjian Aqabah I) ialah sebagai berikut:
1. Mereka menyatakan setia kepada Nabi MuhammadSaw.
2. Mereka menyatakan rela berkurban harta dan jiwa.
3. Mereka bersedia ikut membuatkan anutan Islam yang dianutnya.
4. Mereka menyatakan tidak akan menyekutukan Allah Swt.
5. Mereka menyatakan tidak akan membunuh.
6. Mereka menyatakan tidak akan melaksanakan kecurangan dan kedustaan.

Baiat pertama (perjanjian Aqabah I) disebut bai’at perempuan alasannya tidak mencakup perang dan perang tidak terjadi, kecuali sehabis training pikiran dan akidah pada tiap orang. Strategi pengembangan Islam di Yastrib, Nabi Muhammad mengirim Mus’ab bin umair bergabung dengan rombongan yang pulang ke Ysrib. Tugas Mus’ab ialah untuk membantu penduduk Yatsrib yang telah menyatakan keislamannya dalam membuatkan anutan Islam di kota tersebut. Dia membacakan al-Qur’an menjelaskan wacana Islam kepada mereka. Selanjutnya Mus’ah menjadi guru mengaji di Madinah dan imam dalam shalat, alasannya golongan Aus dan Khazraj membenci jikalau salah satu dari mereka rnenjadi imam.

Latar Belakang Perjanjian Aqabah II (Kedua)

Pada tahun ke-13 keNabian bertepatan dengan tahun 622 M, jamaah Yatsrib tiba kembali ke kota Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji. Jamaah tersebut berjumlah sekitar 73 orang. Setibanya di kota Mekkah mereka menemui Nabi MuhammadSaw dan atas nama penduduk Yatsrib mereka memberikan pesan untuk disampaikan kepada Nabi Muhammad Saw. Pesan itu ialah berupa undangan masyarakat Yatsrib semoga Nabi Muhammad Saw bersedia tiba ke kota mereka, menawarkan penerangan wacana anutan Islam dan sebagainya.

Permohonan itu dikabulkan Nabi Muhammad Saw dan dia menyatakan kesediaannya untuk tiba dan berdakwah di sana. Untuk memperkuat kesepakatan itu, mereka mengadakan perjanjian kembali di bukit Aqabah. Karenanya, perjanjian ini di dalam sejarah Islam dikenal dengan sebutan Perjanjian Aqabah II (kedua).

Adapun Isi Perjanjian Aqabah II (kedua) ini adalah:
1. Penduduk Yatsrib siap dan bersedia melindungi Nabi Muhammad Saw.
2. Penduduk Yatsrib ikut berjuang dalam membela Islam dengan harta dan jiwa.
3. Penduduk Yatsrib ikut berusaha memajukan agama Islam dan menyiarkan kepada sanak saudara mereka.
4. Penduduk Yatsrib siap mendapatkan segala resiko dan tantangan

Setelah pelaksanaan Baiat (perjanjian Aqabah II), Nabi Muhammad Saw meminta 12 (dua belas) pemimpin sebagai Naqib kepada kaum mereka dalam rangka merealisasikan baiat (perjanjian Aqabah II). Komposisi 12 (dua belas) itu terdiri dari 9 (sembilan) orang dari Kabilah Khajraj, dan 3 (tiga) dari Kabilah Aus. Mereka itu ialah adalah:

Naqib-naqib kepada al-Khajraj
1. As’ad bin Zurarah bin Ads
2. Sa’d bin al-Rabi’ bin Amru
3. Abdullah bin Rawahah bin Tha’labah.
4. Rafi bin Malik bin al-ajlan
5. Al-Bara’ bin Marur bin Sakhr
6. Abdullah bin Amru bin Hiram
7. Ubadah bin al-Samit bin Qais
8. Sa’d bin Ubbadah bin Dulaim
9.Al Minzir bin Amru bin Khanis

Naqib-naqib kepada al-Aws
1. Usaid bin Hudhair bin Simak
2. Sa’d bin Khaithamah bin al-Harith
3. Rifa’ah bin Abd al-Munzir bin Zubair

Dengan itu Rasulullah menegaskan kepada mereka dengan sabdanya: “Kamu semua ialah penjamin sebagaimana golongan al-Hawariyun ialah penjamin kepada Isa bin Mariam dan saya ialah penjamin kepada umatku” Jawab mereka
sebulat bunyi dengan lafal: “Ya”.

Dengan keputusan ini terbukalah di hadapan Nabi Muhammad Saw impian gres untuk memperoleh kemenangan dikarenakan telah menerima jaminan pertolongan dan proteksi dari masyarakat Yatsrib. Sebab itu pula, lalu Nabi Muhammad Saw memerintahkan kepada sahabat-sahabatnya untuk hijrah ke Yatsrib, alasannya di kota Makkah mereka tidak sanggup hidup damai dan bebas dari gangguan, amcaman, dan penyiksaan dari orang-orang kafir Quraisy.

Selain itu, ada beberapa faktor yang mendorong Nabi Muhammad Saw menentukan Yatsrib sebagai daerah hijrah umat Islam. Faktor-faktor yang mendorong Nabi Muhammad Saw menentukan Yatsrib sebagai daerah hijrah umat Islam antara lain:
1. Yatsrib ialah daerah yang paling dekat.
2. Sebelum diangkat menjadi Nabi, dia telah mempunyai hubungan baik dengan penduduk kota tersebut. Hubungan itu berupa ikatan persaudaraan alasannya kakek Nabi, Abdul Muthalib beristerikan orang Yatsrib. Di samping itu, ayahnya dimakamkan di sana.
3. Penduduk Yatsrib sudah dikenal Nabi alasannya kelembutan kebijaksanaan pekerti dan sifat-sifatnya yang baik.
4. Bagi diri Nabi sendiri, hijrah merupakan keharusan selain alasannya perintah Allah Swt.

Dengan demikian, langkah-langkah strategis yang sangat menguntungkan bagi dakwah Islam telah dicanangkan. Beliau telah mempunyai kesiapan yang sangat matang, selain dikarenakan telah menerima dukungan dari penduduk Yatsrib, juga alasannya secara fisik dan mental dia telah siap meninggalkan kota kelahirannyauntuk meneruskan usaha dalam menegakkan kalimah tauhid.
(Baca juga : Kisah Dakwah Nabi Muhammad Saw Secara Terang-Terangan)

Demikian artikel kami wacana perjanjian Aqabah yang terdiri dari perjanjian Aqabah I (pertama) dan perjanjian Aqabah II (kedua). Semoga artikel kami wacana tentang perjanjian Aqabah yang terdiri dari perjanjian Aqabah I (pertama) dan perjanjian Aqabah II (kedua) bermanfaat untuk para pembaca.

0 Response to "Asal Seruan Perjanjian Aqabah"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel