-->

Pengertian, Tujuan, Dan Jenis - Jenis Kebijakan Fiskal

Pengertian, tujuan, dan jenis-jenis kebijakan Fiskal. Untuk memperoleh wawasan yang baik mengenai kebijakan fiskal, berikut kita akan mempelajari pengertian kebijakan fiskal, tujuan kebijakan fiskal, jenis-jenis kebijakan fiskal, dan pokok-pokok kebijakan fiskal.

1. Pengertian Kebijakan Fiskal/Anggaran

Mengapa pemerintah harus mengubah penerimaan dan pengeluaran negara? Alasannya, pemerintah ingin mengatur perekonomian menjadi lebih baik. Semua kebijakan yang dilakukan pemerintah dengan cara mengubah penerimaan dan pengeluaran negara disebut dengan istilah Kebijakan Fiskal. Kebijakan Fiskal disebut juga Kebijakan Anggaran. Kebijakan Anggaran, menjadikan perubahan angka-angka yang terdapat dalam APBN.

Kebijakan fiskal atau kebijakan anggaran yaitu kebijakan pemerintah yang berafiliasi dengan pendapatan dan pengeluaran negara atau APBN, semoga sesuai dengan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan yang pada gilirannya akan meningkatkan penciptaan lapangan kerja.

Pada dasarnya, kebijakan fiskal atau kebijakan anggaran sanggup dinilai dari dua aspek, yaitu aspek kuantitatif dan aspek kualitatif.
1.  Aspek kuantitatif
Aspek kuantitatif kebijakan fiskal artinya berafiliasi dengan jumlah uang yang harus ditarik dan dibelanjakan.
2.  Aspek kualitatif
Aspek kuantitatif kebijakan kualitatif artinya berafiliasi dengan peningkatan jenis-jenis pajak, pembayaran-pembayaran, dan subsidisubsidi.
Penyusunan APBN dipakai sebagai penentu kebijakan fiskal suatu negara, sebagai alat untuk memengaruhi peningkatan pendapatan nasional.

2. Tujuan Kebijakan Fiskal/Anggaran
Tujuan kebijakan fiskal atau kebijakan anggaran. Secara rinci, kebijakan fiskal atau kebijakan anggaran dilakukan pemerintah dengan tujuan sebagai berikut :
a. Kebijakan fiskal atau anggaran bertujuan untuk membuat stabilitas ekonomi;
b. Kebijakan fiskal atau anggaran bertujuan untuk membuat lapangan kerja;
c. Kebijakan fiskal atau anggaran bertujuan untuk membuat pertumbuhan ekonomi tinggi;
d. Kebijakan fiskal atau anggaran bertujuan untuk membuat keadilan dalam mendistribusikan pendapatan.

(Baca Juga : Dampak atau Pengaruh APBN terhadapPerekonomian)

3. Jenis-Jenis Kebijakan Fiskal/Anggaran
Jenis-jenis kebijakan fiskal. Jika ditinjau dari sisi teori, ada tiga macam kebijakan fiskal atau kebijakan anggaran. Jenis-jenis kebijakan fiskal atau kebijakan anggaran yaitu:
a.   Kebijakan fiskal atau anggaran pembiayaan fungsional (functional finance),
Kebijakan fiskal atau anggaran pembiayaan fungsional (functional finance) yaitu kebijakan yang mengatur pengeluaran pemerintah dengan melihat banyak sekali tanggapan tidak eksklusif terhadap pendapatan nasional dan bertujuan untuk meningkatkan kesempatan kerja.
b.   Kebijakan pengelolaan anggaran (the finance budget approach),
Kebijakan pengelolaan anggaran (the finance budget approach), yaitu kebijakan untuk mengatur pengeluaran pemerintah, perpajakan, dan proteksi untuk mencapai stabilitas ekonomi yang mantap.
c.   Kebijakan stabilisasi anggaran otomatis (the stabilizing budget),
Kebijakan stabilisasi anggaran otomatis (the stabilizing budget) yaitu kebijakan yang mengatur pengeluaran pemerintah dengan melihat besarnya biaya dan manfaat dari banyak sekali program. Tujuan kebijakan ini yaitu semoga terjadi penghematan dalam pengeluaran pemerintah.

Selanjutnya, bila dilihat dari perbandingan jumlah penerimaan dengan jumlah pengeluaran, kebijakan fiskal atau kebijakan anggaran sanggup dibedakan menjadi empat jenis, yaitu kebijakan anggaran seimbang, kebijakan anggaran defisit, kebijakan anggaran dinamis, dan kebijakan anggaran surplus. Berikut ini akan dijelaskan wacana keempat jenis kebijakan fiskal.

a. Kebijakan Anggaran Seimbang
Kebijakan anggaran seimbang, yaitu kebijakan anggaran yang menyusun pengeluaran sama besar dengan penerimaan. Ini berarti jumlah pengeluaran yang disusun pemerintah dihentikan melebihi jumlah penerimaan yang didapat. Sehingga negara tidak perlu berhutang, baik berhutang dari dalam negeri maupun ke luar negeri. Dalam masa depresi (kelesuan ekonomi), sebaiknya negara tidak memakai kebijakan anggaran seimbang alasannya bisa memperburuk keadaan ekonomi. Pada masa depresi penerimaan negara sangat rendah sehingga negara perlu menerima proteksi untuk memperbaiki perekonomian. Dengan demikian, negara tidak bisa melaksanakan kebijakan anggaran seimbang. Adapun kebijakan anggaran yang sempurna dipakai pada masa depresi yaitu kebijakan anggaran defisit.

b. Kebijakan Anggaran Defisit
Kebijakan anggaran defisit yaitu kebijakan anggaran dengan cara menyusun pengeluaran lebih besar daripada penerimaan. Karena pengeluaran lebih besar daripada penerimaan maka negara mengalami defisit (kekurangan) anggaran. Pada umumnya, kebijakan anggaran defisit ditempuh pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Ibaratnya, seorang pengusaha yang kekurangan modal untuk memajukan perjuangan dan ekonominya, berutang pada pihak lain untuk memperoleh aksesori modal sehingga sanggup memajukan perjuangan dan ekonominya. Asalkan bekerja dan berusaha dengan jujur, tidak boros, tidak dikorupsi oleh para pegawai, tentu usahanya itu bisa maju. Demikian halnya dengan Indonesia, walaupun negara melaksanakan kebijakan anggaran defisit, asalkan tidak dikorupsi, Indonesia niscaya bisa memajukan perekonomiannya.

c. Kebijakan Anggaran Surplus
Kebijakan anggaran surplus, yaitu kebijakan anggaran dengan cara menyusun pengeluaran lebih kecil dari penerimaan. Kebijakan ini umumnya dilakukan pemerintah untuk mencegah inflasi (kenaikan harga tanggapan terlalu banyak jumlah uang yang beredar). Dengan memperkecil jumlah pengeluaran (belanja), diharapkan jumlah permintaan terhadap barang dan jasa tidak meningkat. Jika permintaan terhadap barang dan jasa tidak meningkat, maka harga barang dan jasa juga tidak akan naik, ini berarti inflasi bisa dicegah.

d. Kebijakan Anggaran Dinamis
Kebijakan anggaran dinamis, yaitu kebijakan anggaran dengan cara terus menambah jumlah penerimaan dan pengeluaran sehingga semakin usang semakin besar (tidak statis). Anggaran yang dinamis diharapkan alasannya semakin hari semakin banyak acara rutin dan acara pembangunan yang harus didanai negara, yang membutuhkan dana lebih besar.

4. Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal
Pokok-pokok kebijakan fiskal. Pokok-pokok kebijakan fiskal dalam APBN sanggup diperinci menurut arah kebijakan dan seni manajemen kebijakan. Berikut ini klarifikasi singkat wacana pokok-pokok kebijakan fiskal.

a. Arah Kebijakan Fiskal dalam APBN
1) Kebijakan fiskal dalam APBN diarahkan untuk sanggup membiayai pengeluaran dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan negara yang efektif namun tetap efisien dan bebas dari pemborosan maupun korupsi.
2) Kebijakan fiskal diarahkan untuk sanggup turut serta dalam memelihara dan memantapkan stabilitas perekonomian, dan berperan sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi.
3) Kebijakan fiskal diarahkan untuk sanggup mengatasi masalah-masalah fundamental yang menjadi prioritas pembangunan, yaitu:
a)  penanggulangan kemiskinan;
b)  peningkatan kesempatan kerja, investasi, dan ekspor;
c)  revitalisasi pertanian dan pembangunan perdesaan;
d)  peningkatan kualitas dan aksesibilitas terhadap pendidikan dan pelayanan kesehatan;.
4) Kebijakan fiskal diarahkan untuk mendukung keberlanjutan proses konsolidasi desentralisasi fiskal dalam rangka penyelenggaraan otonomi tempat dengan tujuan antara lain untuk mengurangi kesenjangan fiskal antara pusat dan daerah, serta antardaerah, dan mengurangi kesenjangan pelayanan publik antardaerah.
(Baca Juga : Apa Itu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

 Untuk memperoleh wawasan yang baik mengenai kebijakan fiskal Pengertian, Tujuan, dan Jenis - Jenis Kebijakan Fiskal

b. Strategi Kebijakan Fiskal dalam APBN
1) Meningkatkan konsolidasi fiskal untuk mempertahankan kesinambungan fiskal (fiscal sustainability).
2) Mengupayakan penurunan beban utang, pembiayaan yang efisien, dan menjaga dapat dipercaya pasar modal.
3) Menurunkan defisit anggaran terhadap PDB.
4) Meningkatkan penerimaan negara yang bersumber dari pajak dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
5) Mengendalikan dan meningkatkan efisiensi belanja negara.
6) Memberikan stimulus guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.
7) Melanjutkan reformasi manajemen perpajakan, kepabeanan, dan cukai.
8) Mempertajam prioritas alokasi anggaran belanja pemerintah pusat.
9) Mengalokasikan alokasi anggaran belanja ke tempat sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
10)   Mengoptimalkan kebijakan pembiayaan defisit anggaran dengan biaya dan tingkat risiko yang rendah.

Berdasarkan uraian di atas di ketahui bahwa Kebijakan fiskal atau kebijakan anggaran memiliki dampak atau imbas yang besar terhadap perekonomian.Demikian klarifikasi singkat kami wacana kebijakan fiskal atau kebijakan anggaran yang mencakup pengertian kebijakan fiskal, tujuan kebijakan fiskal, jenis-jenis kebijakan fiskal, dan pokok-pokok kebijakan fiskal. Semoga artikel kami yang membahas wacana kebijakan fiskal atau kebijakan anggaran yang mencakup pengertian kebijakan fiskal, tujuan kebijakan fiskal, jenis-jenis kebijakan fiskal, dan pokok-pokok kebijakan fiskal bermanfaat untuk para pembaca.

0 Response to "Pengertian, Tujuan, Dan Jenis - Jenis Kebijakan Fiskal"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel