Makalah Bimbingan Dan Konseling
Makalah Bimbingan dan Konseling
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk mengantisipasi dan mengikuti perkembangan dunia, maka Bimbingan dan Konseling di sekolah merupakan suatu hal yang tidak sanggup ditawar keberadaannya. Pesatnya kemajuan jaman menuntut manusianya untuk siap mengisi jaman tersebut. Manusia sebagai individu yang berperan mengisi acara jaman akan selalu terbentur dengan masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan. Siswa sebagai anak didik yang juga merupakan bahagian dari individu yang dikatakan berperan mengisi zaman tentu tidak akan terlepas dari kondisi ini. Pada siswa yang dipersiapkan untuk menjadi generasi penerus dibutuhkan sanggup dan memperoleh perkembangan individu yang optimal. Perkembangan disini tentunya melalui sekolah. Berbicara mengenai sekolah maka perangkat membentuk individu melalui pendidikan merupakan suatu sistem. Disamping memperoleh ilmu pengetahuan siswa juga dibutuhkan sanggup berkembang lebih jauh sesuai dengan kapasitas individu yang dimilikinya. Disinilah kiprah guru Bimbingan Konseling, dengan mendampingi si anak untuk memperoleh dan meraih harapan dan cita-citanya, dibutuhkan anak sanggup tergali dan berkembang lebih baik kemampuan yang ada pada dirinya.
Dalam menggali dan membuatkan potensi siswa inilah dan dengan mebandingkan ketertinggalan pendidikan di negara kita pemerintah membuatkan kurikulum berbasis kompetensi. Pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang memperhatikan kompetensi siswa secara individu, dibutuhkan berkembang dengan optimal. Untuk itu kiprah guru Bimbingan Konseling disini menjadi sentral. Hampir di setiap aspek penanganan siswa guru BK di haruskan berperan aktif.
Atas dasar hal-hal menyerupai itulah maka keberadaan BK dengan Pengembangan Diri di sekolah sudah harus ada dan berjalan dengan baik dengan di berikan kesempatan dan proporsi yang lebih besar. Itu pula yang kita harapkan bersama di sekolah-sekolah. Akan tetapi pada kenyataan yang diperoleh di sekolah-sekolah siswa masih perlu dibina, dibimbing untuk sanggup membuatkan diri lebih baik, siswa disini masih belum membudaya terhadap kondisi butuh ilmu. Disamping siswa membuatkan diri dibidang pengetahuan tambahan, juga sanggup disalurkan melalui kegiatan ekstra. Kenyataan ini menggambarkan potensi yang ada pada siswa-siswa di sekolah yang sanggup dikembangkan lebih lanjut.
Sejalan dengan ini maka bimbingan dan konseling di sekolah merasa perlu untuk memprogramkan pembentukan perilaku dan kebiasaan terhadap budaya haus ilmu dan pelatihan (bimbingan) kegiatan ekstrakurikuler.
Lebih lanjut siswa yang mengikuti acara PMKA/ PMDK atau sejenisnya masih sangat sedikit sekali, meskipun dari tahun ke tahun ada penambahan baik peminat/pendaftar ataupun yang diterima di PTN, hal ini dikarenakan beberapa kondisi atau sistem yang perlu dibenahi. Untuk membenahi kondisi ini dibutuhkan seluruh unsur sekolah mau peduli, sebab tanpa adanya kordinasi dan kerjasama maka pencapaian visi dan misi sekolah sangat sulit dicapai. Yang semuanya terutama bermuara akan merugikan siswa kemudian popularitas sekolah.
Makara baik siswa maupun guru dan unsur sekolah lainnya haruslah menjadi satu kesatuan yang saling dukung apalagi memasuki otonomi kawasan dengan manajeman pengembangan mutu berbasis sekolah bagi dunia pendidikan. Masing-masing kita jikalau ingin maju maka haruslah berperan aktif dan memiliki kepedulian terhadap siswa secara khusus dan pendidikan secara umum.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang di atas, dalam penyusunan makalah ini penulis ingin membahas mengenai : Apakah yang harus diperhatikan dalam penyusunan acara bimbingan dan konseling di sekolah?
C. Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini yakni untuk mengetahui hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam penyusunan suatu acara bimbingan dan konseling di sekolah.
BAB II : PEMBAHASAN
A. Maksud dan Tujuan Penyusunan Prgran Bimbingan dan Konseling
Program bimbingan dan konseling yakni satuan rencana kegiatan bimbingan dan konseling yang akan dilaksanakan pada periode waktu tertentu. Program ini memuat unsur-unsur yang termuat di dalam banyak sekali ketentuan wacana pelaksanaan bimbingan dan konseling dan diorientasikan kepada pencapaian tujuan kegiatan binbingan dan konseling di sekolah
Tujuan peyusunan acara tidak lain yakni supaya kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah sanggup terealisasi dengan lancar, efektif, dan efisien serta hasil-hasilnya sanggup dinilai. Tersusun dan terlaksananya acara bimbingan dan konseling dengan baik selain akan lebih menjamin pencapaian kegiatan bimbingan dan knoseling pada khususnya, tujuan sekolah pada umumnya, juga akan lebih menegakkan akuntabilitas bimbingan dan konseling di sekolah.
B. Arah Kegiatan Bimbingan dan Konseling
1. Arah Kegiatan Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Kegiatan Bimbingan dan Konseling di Sekolah diarahkan kepada :
a. terpenuhinya tugas-tugas perkembangan akseptor didik dalam setiap tahap perkembangan mereka
b. dalam upaya mewujudkan tugas-tugas perkembangan itu, kegiatan bimbingan konseling mendorng akseptor didik mengenal diri dan lingkungan, membuatkan diri dan perilaku positif, membuatkan arah karir dan masa depan
c. Kegiatan Bimbingan dan Konseling mencakup bimbingan pribadi, ssial belajar, dan karier. Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekola
C. Unsur-Unsur Program Bimbingan dan Konseling
Unsur-unsur yang harus diperhatikan dan menjadi isi acara bimbingan dan konseling disekolah yakni :
1. Jumlah siswa yang dibimbing
a. Guru pembimbing : 50 siswa (minimal)
b. Kepala Sekolah dari Guru Pembimbing : 40 siswa
c. Wakil Kepala Sekolah dari Guru Pembimbing : 75 siswa
d. Guru Kelas : satu kelas
2. Kegiatan bimbingan dan konseling dilaksanakan
a. Dalam jam berguru sekolah
b. Luar jam berguru sekolah, maksimum 50%
3. Unsur bimbingan dan konseling
a. Bidang-bidang bimbingan, yaitu :
1) Bidang pribadi
2) Bidang Sosial
3) Bidang belajar
4) Bidang karir
b. Jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling, yaitu :
1) Layanan orientasi
2) Layanan informasi
3) Layanan penempatan/penyaluran
4) Layanan pembelajaran
5) Layanan konseling perorangan
6) Layanan bimbingan kelompok
7) Layanan konseling kelompok
c. Kegiatan Pendukung bimbingan dan konseling
1) Aplikasi instrumentasi
2) Himpunan data
3) Konferensi kasus
4) Kunjungan rumah
5) Alih tangan kasus
4. Volume kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah
a. Layanan orientasi : 4-6%
b. Layanan informasi : 10-12%
c. Layanan penempatan/penyaluran : 5-8%
d. Layanan pembelajaran : 12-15%
e. Layanan konseling perorangan : 12-15%
f. Layanan bimbingan kelompok : 12-20%
g. Layanan konseling kelompok : 12-15%
h. Aplikasi instrumentasi : 4-8%
i. Himpunan data : ….*)
j. Konferensi kasus : 5-8%
k. Kunjungan rumah : 5-8%
l. Alih tangan kasus : 0-2%
5. Unsur layanan terhadap siswa mengikuti “rumus 3 x 2 x 5 “ yang berarti setiap siswa mendapatkan layana bimbingan dan konseling minimal lima kali dalam setiap semester selama tiga tahun di satu jenjang sekolah
6. Setiap kali kegiatan bimbingan dan konseling kurang lebih sekitar dua jam
7. Pada semester pertama wajib diadakan layanan orientasi
D. Penyusunan Program Bimbingan dan Konseling
Program bimbingan dan konseling di sekolah mencakup :
a. Program Tahunan, yaitu acara pelayanan Bimbingan dan Konseling mencakup seluruh kegiatan selama satu tahun untuk masing-masing kelas di sekolah/madrasah.
b. Program Semesteran, yaitu acara pelayanan Bimbingan dan Konseling mencakup seluruh kegiatan selama satu semester yang merupakan jabaran acara tahunan.
c. Program Bulanan, yaitu acara pelayanan Bimbingan dan Konseling mencakup seluruh kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran acara semesteran.
d. Program Mingguan, yaitu acara pelayanan Bimbingan dan Konseling mencakup seluruh kegiatan selama satu ahad yang merupakan jabaran acara bulanan.
e. Program Harian, yaitu acara pelayanan Bimbingan dan Konseling yang dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu. Program harian merupakan jabaran dari acara mingguan dalam bentuk satuan layanan (SATLAN) dan atau satuan kegiatan pendukung (SATKUNG) >Bimbingan dan Konseling.
E. Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling
Konsep dan pelaksanaan acara bimbingan dan konseling menurut pada rencana yang telah dibentuk oleh guru pembimbing dari acara tahunan, semesteran, bulanan, dan mingguan selanjutnya dijabarkan ke dalam program-program harian yang diwujudkan dalam banyak sekali stuan layanan (SATLAN). Satlan-satlan inilah yang secara pribadi dilaksanakan secara tatap muka dengan siswa yang bersangkutan.
Pelaksanaan isi acara itu selalu dikaitkan dengan lima tahapan kegiatan layanan bimbingan dan konseling, yaitu : 1) penyusunan program, 2) pelaksanaan program, 3) evaluasi hasil layanan, 4) analisis hasil layanan, 5) tindak lanjut. Penilaian hasil layanan dilakukan dengan memperhatikan mekanisme evaluasi hasil layanan bimbingan dan konseling, baik bersifat evaluasi segera, evaluasi jangka pendek, dan pelayanan jangka panjang. Untuk setiap jenis layanan, guru pembimbing dituntut untuk melaksanakan kelima thap tersebut, dan pada setiap selesai semester guru pembimbing melaksanakan evaluasi menyeluruh terhadap hasil-hasil kegiatan bimbingan dan konseling yang ia laksanakan selama satu tahun.
F. Program Menyeluruh Bimbingan dan Konseling
Program bimbingan dan konseling secara menyeluruh secara ideal disusun berturt-turur mulai dari semester pertama kelas satu hingga dengan semester enam kelas tiga. Program-prgran tersebut merupakan kesinambungan dinamis dari yang pertama hingga dengan keenam. Sementara kondisi yang demikian itu belum tercapai, para guru pembimbing masing-masing menyyusun acara bimbingan dan konseling mulai dari semester pertama untyuk kelas-kelas yang menjadi tanggung jawabnya.
Dalam praktik lebih lanjut, penyusunan acara semester disusun menurut pengalaman guru pembimbing dalam melaksanakan program-progran harian, mingguan, dan bulanan. Satu hal yang perlu selalu dipedomi ialah bahwa prgran-prgran disusun harus memuat semua unsur yang disebutkan terdahulu. Tersusun dan terlaksananya acara menyeluruh, lengkap dan memuat seluruh unsur yang dimaksudkanakan menciptakan kegiatan bimbingan dan konseling di seklah merupakan kegiatan yang sanggup mengemban amanah untuk perkembangan ptimal siswa.
BAB III : PENUTUP
A. SIMPULAN
Dari makalah tersebut sanggup disimpulkan bahwa dalam penyusunan acara bimbingan dan konseling disekolah kita sebagai guru pembimbing harus mengetahui maksud dan tujuan penyusunan acara bimbingan dan konseling di sekolah, arah kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah, serta bagaimana bentuk-bentuk acara bimbingan dan konseling.
B. SARAN
Dari penyusunan makalah di atas, penulis menyarankan kepada guru-guru pembimbing supaya selalu tidak mengesampingkan teori-teori yang dipakai dalam penyusunan acara bimbingan dan knseling supaya dalam administrasi bimbingan dan konseling sanggup berjalan dengan baik serta tujuan acara sanggup tercapai.

0 Response to "Makalah Bimbingan Dan Konseling"
Post a Comment