-->

Limbah Peternakan, Contoh, Macam, & Imbas Lingkungan

Macam-macam limbah peternakan, contoh, pemanfaatan, dan dampaknya terhadap lingkungan. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas perihal limbah. Seperti yang kita ketahui, ada banyak sekali jenis-jenis limbah, menyerupai limbah rumah tangga, limbah industri, limbah pertanian, dan limbah peternakan. Dari beberapa jenis limbah tersebut, yang akan menjadi fokus bahasan kita yaitu limbah peternakan? Apa itu limbah peternakan? Apa pola limbah peternakan? Apa efek limbah peternakan terhadap lingkungan?

Beberapa pertanyaan terntang limbah peternakan di atas kan kita bahas satu persatu dalam artikel ini. Yang pertama kita bahas yaitu apa itu limbah peternakan atau pengertian limbah peternakan. Limbah ternak yaitu sisa buangan dari suatu kegiatan perjuangan peternakan menyerupai perjuangan pemeliharaan ternak, pengolahan produk ternak, rumah potong hewan, dan lainnya. Semakin berkembangnya perjuangan peternakan, maka limbah peternakan yang dihasilkan semakin meningkat.

Sedangkan Pariera berpendapat, bahwa limbah peternakan yaitu semua buangan yang mencakup semua kotoran yang dihasilkan dari perjuangan peternakan yang bersifat padat, cair, gas dan sisa pakan. Limbah peternakan merupakan salah faktor yang harus diperhatikan pada perjuangan peternakan, selain faktor bibit ternak, pakan, kandang, penyakit ternak dan panen. Dikatakan demikian lantaran tidak jarang suatu peternakan diminta untuk menutup usahanya oleh warga masyarakat sekitar lantaran limbahnya dituding telah mencemari lingkungan.

Total limbah yang dihasilkan peternakan tergantung dari species ternak, besar usaha, tipe perjuangan dan lantai kandang. Kotoran sapi yang terdiri dari feces dan urine merupakan limbah ternak yang terbanyak dihasilkan dan sebagian besar manure dihasilkan oleh ternak ruminansia menyerupai sapi, kerbau kambing, dan domba.

A. Dampak Limbah Peternakan

Limbah peternakan mengandung nutrisi atau zat padat yang potensial untuk mendorong kehidupan jasad renik yang menawarkan efek terhadap lingkungan. Selain melalui air, limbah peternakan sering mencemari lingkungan secara biologis yaitu sebagai media untuk berkembang biaknya lalat. Kandungan air manure antara 27-86 % merupakan media yang paling baik untuk pertumbuhan dan perkembangan larva lalat, sementara kandungan air manure 65-85 % merupakan media yang optimal untuk bertelur lalat.

Adanya limbah peternakan dalam keadaan keringpun sanggup menimbulkan pencemaran lingkungan yaitu dengan menimbulkan debu. Pencemaran udara di lingkungan penggemukan sapi yang paling ahli ialah sekitar pukul 18.00, kandungan abu pada ketika tersebut lebih dari 6000 mg/m3, jadi sudah melewati ambang batas yang sanggup ditolelir untuk kesejukan udara di lingkungan (3000 mg/m3)

Dampak limbah peternakan secara umum dibagi menjadi 2, yaitu efek bagi kesehatan dan efek bagi lingkungan.

1. Dampak limbah peternakan bagi kesehatan
Beberapa efek negatif yang diakibatkan limbah peternakan antara lain :
a. Ammonia, bentuk nitrogen beracun yang dilepaskan ke udara ketikan dilakukan waste disposal, sanggup tersebar hingga 300 miles sebelum turun ke atas permukaan tanah/ air yang menimbulkan algal bloom dan membunuh ikan.
b. Penduduk yang tinggal di bersahabat Peternakan besar menghirup banyak sekali jenis gas yang terbentuk tanggapan dekomposisi manure. Bau yang menusuk disertai dengan senyawa yang membahayakan, contohnya gas dr lagoon (H2S) membehayakan meskipun dalam konsentrasi rendah. Effeknya irreversible- mulai dari gangguan tenggorokan, koma bahkan mematikan.
c. Effek lain yang timbul tanggapan gas yaitu sakit kepala, sesak nafas, batuk dan diare.
d. Penggunaan antibiotik di peternakan juga berpotensi menimbulkan bahaya. Peternakan besar sering menawarkan antibiotik untuk mempercepat pertumbuhan atau menekan angka sakit tanggapan kondisi sangkar yang padat. Antibiotik tersebut memasuki lingkungan dan rantai makanan, yang berkontribusi terhadap peningkatan resistensi basil terhadap antibiotika yang selanjutnya menyulitkan penanganan penyakit pada manusia.
e. Limbah ternak juga mengkontaminasi suplai air minum, hal ini disebabkankarena air minum mengandung nitrat dari lagoon atau lahan/kebun yang dipupuk limbah ternak. Air minum yang tercemar nitrat meningkatkan risiko sindroma blue baby, yang sanggup menimbulkan maut pada balita. Konsentrasi nitrat yang tinggi yang berasal dari tempat bersahabat peternakan babi tercatat menimbulkan aborsi.

2. Dampak limbah peternakan bagi lingkungan
Sedangkan efek limbah peternakan bagi lingkungan sekitar yaitu :
a. Lingkungan juga sanggup menderita tanggapan industri- peternakan besar. Kadang-kadang kerusakan bersifat mendadak dan katastropik, misal lagoon jebol menimbulkan banyak ikan mati, atau bila manure terlalu banyak di aplikasikan secara berulang-ulang menimbulkan run-off dan mencemari perairan
b. Manure juga mengandung garam dan logam berat, yang sanggup mencemari air dan terakumulasi dalam sedimen, yang kemudian masuk ke rantai makanan. Penggunaan air yang hiperbola (mencuci, pendinginan, dan air minum) sanggup mengeksplotasi air tanah.
c. Bisa juga menimbulkan gangguan yang sangat merugikan. Misal air yang tercemar P dan N (konsentrasi dibawah nilai ambang) yang menimbulkan eutrofikasi (penyuburan) yang selanjutnya menimbulkan penurunan konsentrasi oksigen dalam air, membunuh binatang air. Salah satu MO yang menghasilkan racun adalah, Pfiesteria piscicida, menimbulkan maut satu milyar ikan dai pantai North Carolina, USA an mengakibatkan iritasi kulit, dan kehilangan ingatan jangka pendek.


B. Macam-Macam Limbah Peternakan

Menurut Soehadji, macam-macam limbah peternakan mencakup semua kotoran yang dihasilkan dari suatu kegiatan perjuangan peternakan baik berupa limbah padat dan cairan, gas, maupun sisa pakan. Limbah padat merupakan semua limbah yang berbentuk padatan atau dalam fase padat (ternak yang mati, kotoran ternak, atau isi perut dari pemotongan ternak). Limbah cair yaitu semua limbah yang berbentuk cairan atau dalam fase cairan (air seni atau urine, air dari pembersihan alat-alat). Sedangkan limbah gas yaitu semua limbah berbentuk gas atau dalam fase gas.

Ada juga pendapat lain perihal macam-macam limbah. Macam-macam peternakan terdiri dari : limbah padat dan limbah cair menyerupai feses, urine, sisa makanan, embrio, kulit telur, lemak, darah, bulu, kuku, tulang, tanduk, isi rumen, dan lain-lain (Sihombing, 2000).
No Macam Limbah Senyawa Wujud Asal Toksisitas
1 Feses Organik Padat Peternakan Non B3
2 Urin Organik Padat Peternakan Non B3
3 Sisa makanan Organik Padat Peternakan Non B3
4 Lemak Organik Padat Peternakan Non B3
5 Darah Organik Padat Peternakan Non B3
6 Kuku Organik Padat Peternakan Non B3
7 Bulu Organik Padat Peternakan Non B3
8 Tanduk Organik Padat Peternakan Non B3
9 Tulang Organik Padat Peternakan Non B3
10 Isi Rumen Organik Padat Peternakan Non B3
11 Embrio Organik Padat Peternakan Non B3
12 Kulit telur Organik Padat Peternakan Non B3

C. Teknik Penanganan Limbah Peternakan

Teknik penanganan limbah peternakan ada tiga, yaitu teknik pengumpulan, teknik pengangkuta, teknik pemisahan, dan teknik penyimpanan.

1. Teknik pengumpulan (collections)
Ada 3 cara fundamental pengumpulan limbah, antara lain :
a. Scraping, yaitu membersihkan dan mengumpulkan limbah dengan cara menyapu atau mendorong/menarik (dengan sekop atau alat lain) limbah.  Diduga merupakan cara pengumpulan limbah yang paling bau tanah dilakukan oleh para peternak. Scrapingdapat dilakukan dengan cara manual ataupun mekanik.
• Sistem mekanik mempunyai cara kerja yang sama dengan sistem manual, hanya saja pada sistem ini memakai kekuatan traktor atau unit kekuatan yang tetap.
• Cara manual, biasa digunakan pada sangkar panggung (stanchions), yaitu untuk membersihkan limbah yang menempel di jeruji lantai sangkar atau di tempat-tempat kemudahan sangkar yang lain. Cara ini digunakan terutama untuk pekerjaan yang membutuhkan tenaga kerja banyak dan sebagai penyempurnaan sistem pengelolaan limbah peternakan.
b. Flushing, yaitu pengumpulan limbah  memakai air untuk mengangkut limbah tersebut dalam bentuk cair.
c. Free-fall, yaitu pengumpulan limbah dengan cara membiarkan limbah tersebut jatuh bebas melewati penyaring atau penyekat lantai ke dalam lubang pengumpul di bawah lantai kandang. Pengumpulan limbah peternakan dengan system free-fall dilakukan dengan membiarkan limbah melewati penyaring atau penyekat lantai dan masuk ke dalam lubang penampung.
 yang akan menjadi fokus bahasan kita yaitu limbah peternakan Limbah Peternakan, Contoh, Macam, & Dampak Lingkungan

2. Pengangkutan (transport)
Cara pengangkutan limbah dari tempat pengumpulan bergantung pada karakteristik fatwa limbah. Karakteristik fatwa limbah bergantung pada umur dan jenis ternak dan juga pada sistem pengumpulan limbah yang digunakan.
3. Pemisahan (separation)
4. Penyimpanan (storage) atau Pembuangan (disposal).

D. Pemanfaatan Limbah Peternakan

Limbah ternak masih mengandung nutrisi atau zat padat yang potensial untuk dimanfaatkan. Limbah ternak kaya akan nutrient (zat makanan) menyerupai protein, lemak, materi ekstrak tanpa nitrogen (BETN), vitamin, mineral, mikroba atau biota, dan zat-zat yang lain (unidentified subtances). Limbah ternak sanggup dimanfaatkan untuk materi kuliner ternak, pupuk organik, energi dan media pelbagai tujuan (Sihombing, 2002).

1. Pemanfaatan limbah peternakan untuk pakan dan media cacing tanah
Penggunaan feses sapi untuk media hidupnya cacing tanah, telah diteliti menghasilkan biomassa tertinggi dibandingkan adonan feces yang ditambah materi organik lain, menyerupai feses 50% + jerami padi 50%, feses 50% + limbah organik pasar 50%, maupun feses 50% + isi rumen 50% (Farida, 2000).

2. Pemanfaatan limbah peternakan sebagai pupuk organik
Pemanfaatan limbah peternakan khususnya kotoran ternak sebagai pupuk organik sanggup dilakukan melalui pemanfaatan kotoran tersebut sebagai pupuk organik. Penggunaan pupuk sangkar (manure) selain sanggup meningkatkan unsur hara pada tanah juga sanggup meningkatkan acara mikrobiologi tanah dan memperbaiki struktur tanah tersebut.

Kandungan Nitrogen, Posphat, dan Kalium sebagai unsur makro yang diharapkan tanaman, tersaji dalam tabel berikut.
No Jenis Pupuk Kandang Nitrogen Posphat Kalium
1 Kotoran sapi 0,6 0,3 0,1
2 Kotoran kuda 0,4 0,3 0,3
3 Kotoran kambing 0,5 0,3 0,2
4 Kotoran ayam 1,6 0,5 0,2
5 Kotoran itik 1,0 1,4 0,6
Kotoran ternak sanggup juga dicampur dengan materi organik lain untuk mempercepat proses pengomposan serta untuk meningkatkan kualitas kompos tersebut.

3. Pemanfaatan limbah peternakan untuk gasbio
Gasbio yaitu adonan beberapa gas, tergolong materi bakar gas yang merupakan hasil fermentasi dari materi organik dalam kondisi anaerob, dan gas yang lebih banyak didominasi yaitu gas metan (CH4) dan gas karbondioksida (CO2) (Simamora, 1989). Gasbio mempunyai nilai kalor yang cukup tinggi, yaitu kisaran 4800-6700 kkal/m3, untuk gas metan murni (100 %) mempunyai nilai kalor 8900 kkal/m3. Produksi gasbio sebanyak 1275-4318 I sanggup digunakan untuk memasak, penerangan, menyeterika dan mejalankan lemari es untuk keluarga yang berjumlah lima orang per hari. Di perdesaan, gasbio sanggup digunakan untuk keperluan penerangan dan memasak sehingga sanggup mengurangi ketergantungan kepada minyak tanah ataupun listrik dan kayu bakar. Bahkan kalau dimodifikasi dengan peralatan yang memadai, biogas juga sanggup untuk menggerakkan mesin.

0 Response to "Limbah Peternakan, Contoh, Macam, & Imbas Lingkungan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel