2 Jenis Migrasi Menurut Jangkauannya & Faktor Penyebabnya
Jenis-jenis migrasi menurut jangkauan perpindahannya – Pada kesempatan kali ini, kami akan memaparkan salah satu bahan perihal kependudukan yang biasanya dipelajari pada mata pelajaran IPS dan Geografi, yaitu jenis-jenis migrasi. Migrasi yaitu salah satu potongan dari mobilitas penduduk (perpindahan penduduk). Secara umum migrasi sanggup diartikan sebagai proses perpindahan penduduk (individu atau kelompok) antardaerah dengan melintasi batas manajemen tertentu, baik untuk tinggal sementara ataupun menetap (permanen).
Berdasarkan jangkauan perpindahannya, jenis-jenis migrasi sanggup dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu migrasi lokal atau nasional dan migrasi internasional. Dikatakan migrasi lokal atau nasional sebab perpindahannya masih dalam satu negara, sedangkan jenis migrasi internasional yaitu sudah berbicara antar negara.
1. Bencana Alam
Bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan peristiwa ibarat gempa bumi dan gunung meletus memaksa mereka untuk melaksanakan migrasi. Biasanya jenis migrasi yang dilakukan yaitu migrasi lokal. Contohnya yang terjadi di masyarakat di sekitar gunung merapi (DIY) yang terpaksa bermigrasi sebab sering terjadi gunung meletus.
2. Lahan semakin sempit
Negara indonesia memiliki angka kepadatan penduduk yang tidak merata di tiap daerah. Ada yang sangat pada dan ada yang tidak terlalu padat. Untuk penduduk yang tinggal di daerah padat penduduk yang sudah jenuh dengan kondisinya, akan melaksanakan migrasi ke daerah yang angka kepdatan penduduknya masih jarang. Jenis migrasi yang dilakukan biasanya termasuk dalam migrasi lokal
3. Situas kontradiksi (konflik)
Konflik sanggup dmaknai luas, ada termasuk konflik lokal dan jiga internasional. Apapun itu, konflik yang berkepanjangan di suatu wilayah akan menciptakan sebagian besar masyarakat berpindah, baik untuk sementara waktu atau permanen. Baik itu lokal, maupun internasional. Contohnya yaitu adanya agresi teror ISIS yang menciptakan sebagian masyarakat melaksanakan migrasi lokal dan internasional.
1. Migrasi Lokal / Nasional
Migrasi lokal atau nasional yaitu jenis migrasi (perpindahan penduduk) dari suatu daerah ke daerah lain dalam satu negara. Bentuk-bentuk migrasi lokal sanggup dibedakan, menjadi 4 antara lain sirkulasi, urbanisasi, ruralisasi, dan transmigrasi.
a. Sirkulasi
Sirkulasi yaitu jenis migrasi (perpindahan penduduk) yang tidak menetap. Akan tetapi, ada juga yang memutuskan untuk tinggal untuk sementara waktu di daerah tujuan. Sirkulasi Berdasarkan intensitas waktunya sanggup dibedakan menjadi 3, yaitu sirkulasi harian, mingguan, atau bulanan.
1) Sirkulasi harian
Sirkulasi harian yaitu migrasi penduduk dari suatu daerah ke daerah lain yang dilakukan pada pagi hari dan kembali pada sore atau malam harinya. Pelaku sirkulasi ini disebut dengan komuter atau penglaju. Contohnya yaitu para pekerja yang berangkat kerja di pagi hari, dan pulang di sore hari.
2) Sirkulasi mingguan
Sirkulasi mingguan yaitu migrasi penduduk dari suatu daerah ke daerah lain pada awal pekan dan akan kembali pada final pekan. Misalnya seorang mahasiswa yang berangkat kuliah pada hari senin pagi kemudian mengiap (di kos) hingga hari jumat, dan jumat/sabtu kembali pulang. Begitu juga di hari-hari selanjutnya.
3) Sirkulasi bulanan
Sirkulasi bulanan yaitu perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain yang dilakukan sebulan sekali. Sirkulasi bulanan dilakukan sebab jarak tempuh antar daerah yang cukup jauh, sehingga dianggap tidak efektif jikalau melaksanakan sirkulasi harian atau mingguan. Contohnya yaitu seorang pekerja yang tempat kerjanya jauh dari rumahnya, sehingga ia pulang 1 atau 2 bulan sekali.
b. Urbanisasi
Urbanisasi yaitu jenis migrasi (perpindahan penduduk) dari desa ke kota dalam satu pulau. Pada umumnya, urbanisasi bersifat menetap, jadi sanggup memengaruhi jumlah penduduk di desa yang ditinggalkan ataupun jumlah penduduk kota yang dituju. Urbanisasi terjadi sebab adanya faktor penarik dan faktor pendorong.
Faktor penarik urbanisasi
1) upah tenaga kerja di kota relatif lebih besar
2) peluang kerja lebih bervariasi dan kesempatan berusaha di kota lebih besar
3) ketersediaan sarana dan prasarana sosial yang lengkap.
Faktor pendorong urbanisasi
1) rendahnya upah tenaga kerja
2) kurang bervariasinya peluang kerja dan kesempatan berusaha
3) sarana dan prasarana sosial yang terbatas
4) lahan pertanian semakin sempit
5) merasa tidak cocok lagi dengan teladan kehidupan di desa
6) adanya perasaan lebih terpandang bila sanggup bekerja di kota
c. Ruralisasi
Ruralisasi yaitu kebalikan dari urbanisasi, yaitu jenis migrasi (perpindahan penduduk) dari kota ke desa. Ruralisasi pada umumnya banyak dilakukan oleh masyarakat yang dulu pernah melaksanakan urbanisasi (asli desa yang pindah ke kota dan ingin kembali ke desa). Terjadinya rulalisasi dipengaruhi oleh faktor penarik dan faktor pendorong rulalisasi.
Faktor penarik rulalisasi
1) suasana desa lebih tenang, sehingga cocok untuk pensiunan
2) harga tanah di pedesaan relatif murah
3) teladan kehidupan masyarakat desa lebih sederhana
4) adanya perasaan keterkaitan dengan daerah asal (kenangan masa lalu)
Faktor pendorong rulalisasi
1) merasa tidak bisa lagi mengikuti dinamika kehidupan di kota
2) impian untuk memajukan desa atau daerah asalnya
3) harga lahan di kota semakin mahal sehingga tidak terjangkau
4) kejenuhan tinggal di kota
d. Transmigrasi
Transmigrasi yaitu jenis migrasi (perpindahan penduduk) dari daerah atau pulau yang padat penduduknya ke daerah (pulau) yang berpenduduk jarang. Pelaku transmigrasi disebut dengan transmigran. Berdasarkan pelaksanaannya transmigrasi sanggup dibedakan menjadi empat, antara lain :
1) Transmigrasi umum
Transmigrasi umum yaitu jenis transmigrasi yang dilakukan melalui jadwal pemerintah. Karena merupakan potongan dari jadwal pemerintah, maka biaya transmigrasi ditanggung pemerintah, termasuk biaya hidup untuk beberapa bulan dan penyediaan lahan pertanian
2) Transmigrasi sektoral
Transmigrasi sektoral hampir sama dengan transmigrasi umum, hanya saja biaya progaram transmigrasi ditanggung bersama antara pemerintah daerah tujuan dan pemerintah daerah asal transmigrasi.
3) Transmigrasi spontan
Transmigrasi impulsif yaitu jenis transmigrasi yang dilakukan atas kesadaran dan biaya sendiri (swakarsa). Misalnya sebab menerima jodoh dari luar daerah (pernikahan)
4) Transmigrasi bedol desa
Transmigrasi bedol desa yaitu jenis transmigrasi yang dilakukan terhadap satu desa atau daerah secara bersama-sama. Pada umumnya, transmigrasi ini dilakukan sebab beberapa faktor,yaitu
a) daerah asal terkena pembangunan waduk yang luas
b) daerah asal merupakan daerah dalamnya harus dipindahkan. proyek pemerintah, contohnya pembangunan bencana, sehingga masyarakat yang ada di dalamnya harus dipindahkan.
2. Migrasi Internasional
Migrasi lnternasional yaitu perpindahan penduduk antar negara. Migrasi internasional terjadi sebab beberapa hal, antara lain, sebab terjadi peperangan, musibah atau untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Jenis-jenis migrasi internasional ada tiga, yaitu emigrasi, imigrasi, dan remigrasi.
a. Emigrasi yaitu perpindahan penduduk dari dalam negeri ke luar negeri untuk tujuan menetap. Pelaku emigrasi disebut dengan emigran
b. Imigrasi yaitu masuknya penduduk dari luar negeri ke dalam negeri menetap. Terjadinya migrasi penduduk darisuatu daerah ke daerah yang lain. Pelaku imigrasi disebut dengan imigran
c. Remigrasi atau repatriasi, yaitu kembalinya imigran ke negara asalnya. Istilah lainnya disebut repatriasi
Berdasarkan jangkauan perpindahannya, jenis-jenis migrasi sanggup dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu migrasi lokal atau nasional dan migrasi internasional. Dikatakan migrasi lokal atau nasional sebab perpindahannya masih dalam satu negara, sedangkan jenis migrasi internasional yaitu sudah berbicara antar negara.
Faktor Penyebab Migrasi
Jenis migrasi lokal dan jenis migrasi internasional terjadi terjadi sebab beberapa faktor penyebab. Beberapa faktor penyebab migrasi antara lain :1. Bencana Alam
Bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan peristiwa ibarat gempa bumi dan gunung meletus memaksa mereka untuk melaksanakan migrasi. Biasanya jenis migrasi yang dilakukan yaitu migrasi lokal. Contohnya yang terjadi di masyarakat di sekitar gunung merapi (DIY) yang terpaksa bermigrasi sebab sering terjadi gunung meletus.
2. Lahan semakin sempit
Negara indonesia memiliki angka kepadatan penduduk yang tidak merata di tiap daerah. Ada yang sangat pada dan ada yang tidak terlalu padat. Untuk penduduk yang tinggal di daerah padat penduduk yang sudah jenuh dengan kondisinya, akan melaksanakan migrasi ke daerah yang angka kepdatan penduduknya masih jarang. Jenis migrasi yang dilakukan biasanya termasuk dalam migrasi lokal
3. Situas kontradiksi (konflik)
Konflik sanggup dmaknai luas, ada termasuk konflik lokal dan jiga internasional. Apapun itu, konflik yang berkepanjangan di suatu wilayah akan menciptakan sebagian besar masyarakat berpindah, baik untuk sementara waktu atau permanen. Baik itu lokal, maupun internasional. Contohnya yaitu adanya agresi teror ISIS yang menciptakan sebagian masyarakat melaksanakan migrasi lokal dan internasional.
Jenis-Jenis Migrasi
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, bahwa migrasi menurut jangkauan perpindahannya di bagi dua jenis, yaitu migrasi lokal dan internasional. Hanya saja belum di jelaskan secara rinci perihal apa itu jenis migrasi lokal dan jenis migrasi internasional. Untuk lebih memahami kedua jenis migrasi tersebut, silahkan simak klarifikasi berikut ini!1. Migrasi Lokal / Nasional
Migrasi lokal atau nasional yaitu jenis migrasi (perpindahan penduduk) dari suatu daerah ke daerah lain dalam satu negara. Bentuk-bentuk migrasi lokal sanggup dibedakan, menjadi 4 antara lain sirkulasi, urbanisasi, ruralisasi, dan transmigrasi.
a. Sirkulasi
Sirkulasi yaitu jenis migrasi (perpindahan penduduk) yang tidak menetap. Akan tetapi, ada juga yang memutuskan untuk tinggal untuk sementara waktu di daerah tujuan. Sirkulasi Berdasarkan intensitas waktunya sanggup dibedakan menjadi 3, yaitu sirkulasi harian, mingguan, atau bulanan.
1) Sirkulasi harian
Sirkulasi harian yaitu migrasi penduduk dari suatu daerah ke daerah lain yang dilakukan pada pagi hari dan kembali pada sore atau malam harinya. Pelaku sirkulasi ini disebut dengan komuter atau penglaju. Contohnya yaitu para pekerja yang berangkat kerja di pagi hari, dan pulang di sore hari.
2) Sirkulasi mingguan
Sirkulasi mingguan yaitu migrasi penduduk dari suatu daerah ke daerah lain pada awal pekan dan akan kembali pada final pekan. Misalnya seorang mahasiswa yang berangkat kuliah pada hari senin pagi kemudian mengiap (di kos) hingga hari jumat, dan jumat/sabtu kembali pulang. Begitu juga di hari-hari selanjutnya.
3) Sirkulasi bulanan
Sirkulasi bulanan yaitu perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain yang dilakukan sebulan sekali. Sirkulasi bulanan dilakukan sebab jarak tempuh antar daerah yang cukup jauh, sehingga dianggap tidak efektif jikalau melaksanakan sirkulasi harian atau mingguan. Contohnya yaitu seorang pekerja yang tempat kerjanya jauh dari rumahnya, sehingga ia pulang 1 atau 2 bulan sekali.
b. Urbanisasi
Urbanisasi yaitu jenis migrasi (perpindahan penduduk) dari desa ke kota dalam satu pulau. Pada umumnya, urbanisasi bersifat menetap, jadi sanggup memengaruhi jumlah penduduk di desa yang ditinggalkan ataupun jumlah penduduk kota yang dituju. Urbanisasi terjadi sebab adanya faktor penarik dan faktor pendorong.
Faktor penarik urbanisasi
1) upah tenaga kerja di kota relatif lebih besar
2) peluang kerja lebih bervariasi dan kesempatan berusaha di kota lebih besar
3) ketersediaan sarana dan prasarana sosial yang lengkap.
Faktor pendorong urbanisasi
1) rendahnya upah tenaga kerja
2) kurang bervariasinya peluang kerja dan kesempatan berusaha
3) sarana dan prasarana sosial yang terbatas
4) lahan pertanian semakin sempit
5) merasa tidak cocok lagi dengan teladan kehidupan di desa
6) adanya perasaan lebih terpandang bila sanggup bekerja di kota
c. Ruralisasi
Ruralisasi yaitu kebalikan dari urbanisasi, yaitu jenis migrasi (perpindahan penduduk) dari kota ke desa. Ruralisasi pada umumnya banyak dilakukan oleh masyarakat yang dulu pernah melaksanakan urbanisasi (asli desa yang pindah ke kota dan ingin kembali ke desa). Terjadinya rulalisasi dipengaruhi oleh faktor penarik dan faktor pendorong rulalisasi.
Faktor penarik rulalisasi
1) suasana desa lebih tenang, sehingga cocok untuk pensiunan
2) harga tanah di pedesaan relatif murah
3) teladan kehidupan masyarakat desa lebih sederhana
4) adanya perasaan keterkaitan dengan daerah asal (kenangan masa lalu)
Faktor pendorong rulalisasi
1) merasa tidak bisa lagi mengikuti dinamika kehidupan di kota
2) impian untuk memajukan desa atau daerah asalnya
3) harga lahan di kota semakin mahal sehingga tidak terjangkau
4) kejenuhan tinggal di kota
d. Transmigrasi
Transmigrasi yaitu jenis migrasi (perpindahan penduduk) dari daerah atau pulau yang padat penduduknya ke daerah (pulau) yang berpenduduk jarang. Pelaku transmigrasi disebut dengan transmigran. Berdasarkan pelaksanaannya transmigrasi sanggup dibedakan menjadi empat, antara lain :
1) Transmigrasi umum
Transmigrasi umum yaitu jenis transmigrasi yang dilakukan melalui jadwal pemerintah. Karena merupakan potongan dari jadwal pemerintah, maka biaya transmigrasi ditanggung pemerintah, termasuk biaya hidup untuk beberapa bulan dan penyediaan lahan pertanian
2) Transmigrasi sektoral
Transmigrasi sektoral hampir sama dengan transmigrasi umum, hanya saja biaya progaram transmigrasi ditanggung bersama antara pemerintah daerah tujuan dan pemerintah daerah asal transmigrasi.
3) Transmigrasi spontan
Transmigrasi impulsif yaitu jenis transmigrasi yang dilakukan atas kesadaran dan biaya sendiri (swakarsa). Misalnya sebab menerima jodoh dari luar daerah (pernikahan)
4) Transmigrasi bedol desa
Transmigrasi bedol desa yaitu jenis transmigrasi yang dilakukan terhadap satu desa atau daerah secara bersama-sama. Pada umumnya, transmigrasi ini dilakukan sebab beberapa faktor,yaitu
a) daerah asal terkena pembangunan waduk yang luas
b) daerah asal merupakan daerah dalamnya harus dipindahkan. proyek pemerintah, contohnya pembangunan bencana, sehingga masyarakat yang ada di dalamnya harus dipindahkan.
2. Migrasi Internasional
Migrasi lnternasional yaitu perpindahan penduduk antar negara. Migrasi internasional terjadi sebab beberapa hal, antara lain, sebab terjadi peperangan, musibah atau untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Jenis-jenis migrasi internasional ada tiga, yaitu emigrasi, imigrasi, dan remigrasi.
a. Emigrasi yaitu perpindahan penduduk dari dalam negeri ke luar negeri untuk tujuan menetap. Pelaku emigrasi disebut dengan emigran
b. Imigrasi yaitu masuknya penduduk dari luar negeri ke dalam negeri menetap. Terjadinya migrasi penduduk darisuatu daerah ke daerah yang lain. Pelaku imigrasi disebut dengan imigran
c. Remigrasi atau repatriasi, yaitu kembalinya imigran ke negara asalnya. Istilah lainnya disebut repatriasi
0 Response to "2 Jenis Migrasi Menurut Jangkauannya & Faktor Penyebabnya"
Post a Comment