-->

10 Syarat Pembuatan Peta Yang Baik Dan Penjelasannya Lengkap

Syarat-syarat pembuatan peta – Pernahkah pembaca pergi ke suatu tempat yang asing, kemudian galau atau kehilangan arah? Mungkin sebagian ebsar pembaca pernah mengalaminya. Jika pembaca mengalami hal yang demikian, tentu ada banyak hal yang bisa dilakukan, yaitu bertanya atau membuka peta. Dengan kecanggihan teknologi kala 21, kita sanggup membawa peta kemanapun kita mau melalui media smartphone yang kita miliki. Dengan memasang aplikasi peta, contohnya google map, kita tidak khawatir untuk pergi kemanapun. Dengan aplikasi peta (google map), kita sanggup mengetahui secara terperinci posisi kita disuatu daerah.

Walaupun sudah ada aplikasi peta digital, namun peta datar juga masih sering kita gunakan untuk mengenal suatu tempat atau wilayah. Jika peta digital sanggup kita jumpai pada smartphone atau komputer, peta datar ialah peta yang digambar dengan menggunakan media kertas, kanvas, atau kain. Dalam kesempatan kali ini, kita akan bahas perihal peta datar. Menggambar peta di kertas membutuhkan keahlian dan kemampuan tertentu semoga pengguna peta sanggup memahami peta dengan baik. Tidak asal-asalan cetak atau gambar. Ada syarat-syarat peta yang harus dipenuhi.

Lantas apa saja syarat peta yang baik itu? Kaprikornus dalam pembuatan peta, ada patokan atau standar yang harus dimiliki semoga peta dianggap baik. Untuk itulah dalam hal ini akan kita paparkan beberapa syarat peta yang baik.

Peta ialah citra permukaan bumi yang diperkecil menggunakan skala. Dari peta, kita sanggup mengetahui banyak hal, mulai dari letak negara, sungai, laut, gunung, danau, dan yang lain. Untuk menciptakan peta semoga sesuai dengan syarat pembuatan peta, ada ilmu yang mempelajarinya yang dinamakan dengan ilmu kartografi. Kaprikornus jikalau pembaca tertarik ingin menciptakan peta , silahkan berguru ilmu kartografi semoga menjadi seorang kartograf (orang yang jago dalam pemetaan).

Dalam kaitannya dengan proses pembuatan peta, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi. Dalam hal ini, syarat pembuatan peta kita bagi menjadi 2 kategori. Kategori pertama ialah syarat pembuatan peta yang baik, dan yang kedua ialah syarat pembuatan peta menurut kelengkapan unsur-unsur peta. Dari pada bingung, mari kita bahas satu persatu perihal syarat pembuatan peta.

3 Syarat Peta secara Umum

Supaya menghasilkan peta yang baik, ada syarat umum yang harus dipebuhi. Beberapa syarat umum yang harus dipenuhi antara lain equivalent, conform, dan equisistant.
1. Equivalent.
Dalam ilmu pemetaan, equivalnet ialah luas tempat pada peta harus sesuai dengan luas tempat yang sebenarnya.
2. Conform
Syarat yang kedua ialah conform, yaitu bentuk dari tempat yang tergambar pada peta harus sesuai dengan bentuk tempat sesungguhnya di lapangan.
3. Equidistant
Sedangkan equidistant ialah jarak tempat pada peta harus sesuai dengan jarak tempat yang bergotong-royong di lapangan. Tentu saja dengan menggunakan sekala perbandingan yang tepat.

Selain syarat peta di atas, ada syarat lain yang harus dipenuhi peta, antara lain : 1) Peta yang dibentuk harus gampang dipahami, 2) Penyajian data informasi pada peta harus lengkap, 3) Setiap peta harus mempunyai komponen dasar pembuatan peta, 4) Peta harus rapi, bersih, dan indah.

Syarat Peta Berdasarkan Unsur-Unsur Peta

Setelah mengetahui syarat peta secara umum, kini kita akan berguru perihal syarat peta menurut kelengkapan unsur-unsur penunjang peta. Unsur peta merupakan bagian-bagian yang harus ada pada peta. Ada 10 unsur yang harus dimiliki oleh sebuah peta, jikalau 10 unsur syarat peta tidak dilengkapi, maka peta akan dianggap kurang baik. Lantas, apa saja 10 unsur peta itu? Mari kitas simak satu persatu.


 Pernahkah pembaca pergi ke suatu tempat yang aneh 10 Syarat Pembuatan Peta yang Baik dan Penjelasannya Lengkap

1. Judul Peta
Unsur pertama yang harus dimiliki oleh sebuah peta ialah adanya judul peta. Tanpa judul, senuah gambar akan dianggap sebagai gambar tak bertuan. Dalam hal ini judul dari peta akan menggambarkan isi utama dari peta, contohnya peta yang berjudul "Peta Pulau Jawa" artinya peta yang menggambarkan pulau Jawa.

2. Skala Peta
Syarat kedua peta ialah adanya skala. Asesuai dengan pengertiannya, bahwa peta ialah gambar permukaan bumi yang diperkecil dengan menggunakan skala. Kaprikornus skala harus dilampirkan pada peta. Skala Peta menunjukkan perbandingan antara jarak yang ada di peta dengan jarak sesungguhnya di lapangan. Misalnya, peta berskala 1:500.000, artinya 1 cm jarak di peta sama dengan 5 juta cm (5 km) jarak sebenarnya. Skala peta menurut bentuknya dibagi menjadi dua yaitu skala angka dan skala garis.

a. Skala Angka (Skala Numerik),
Skala akngka ialah skala yang berupa angka angka. Peta bersekala 1:600.000. Artinya 1cm pada peta sama dengan 60.000 cm (6km) yang sesungguhnya dipermukaan bumi.
b. Skala Garis (Skala grafis)
Skala garis ialah skala peta yang berbentuk garis dengan ukuran perbandingan tertentu.

3. Penunjuk Arah atau Orientasi
Gambar peta pada umumnya menggunakan arah utara sebagai patokan peta, jadi arah barat, timur, dan selatan sanggup menyesuaikan. Nah, bentuk atau simbol penunjuk arah utara peta bermacam macam, yang paling sering dipakai ialah anak panah dengan abjad U di bab atasnya. Letak orientasi arah pada peta biasanya diletakkan dibagian mana saja yang kosong dalam peta.

4. Simbol peta (Lambang Peta)
Selain adanya penunjuk arah, simbol peta (lambang peta) harus di dalam peta. Simbol peta ialah tanda tanda khsus pada peta yang mewakili objek yang dipetakan. Tujuan dari penggunaan simbol yaitu untuk memudahkan pengguna peta dalam membaca isi dari peta. Simbol peta menurut bentuknya dikelompokkan menjadi 4, antara lain sebagai berikut :

a. Simbol Garis
Simbol garis yang ada pada peta bentuknya bermacam-macam, seperti: garis putus putus, tanda tambah dan titik, garis tebal, garis sejajar, dan yang lainnya.
b. Simbol titik
Pada peta, simbol titik terdiri dari banyak sekali ukuran dan bentuk, menyerupai bentuk kotak, lingkaran, segitiga, dan lainnya.
c. Simbol Area Atau wilayah
Simbol area atau wilayah yang dipakai dalam pembuatan peta menggunakan gabar tertentu, antara lain menyerupai : hewan, pohon kelapa, padi, pohon karet, pohon sawit, dan lain sebagainya.
d. Simbol Warna
Simbol yang terakhir ialah simbol warna. Namun, tidak semua warna sanggup dipakai dalam pembuatan peta, hanya warna warna tertentu yang digunakan. Beberapa warna mempunyai makna tertentu yang menggambarkan keadaan alam pada peta. Keadaan alam dan kenampakan sosial yang sanggup digambar dengan simbol warna antara yaitu : dataran tinggi, dataran rendah, perairan, hasil budaya insan (seperti : kota, jalan, candi), dan sebagainya.

5. Garis Astronomis
Seperti yang kita ketahui, garis astronomis merupakan garis khayal yang bergotong-royong tidak ada di permukaan bumi.  Atau garis astronomis ialah garis lintang dan garis bujur dengan angka derajat yang dituliskan pada tepi garis peta. Garis astronomis harus ada pada peta, alasannya mempunyai fungsi yang sangat penting. Berikut ini ialah fungsi darigaris astronomis pada peta :
1) Garis Lintang dipakai untuk memilih tempat iklim matahari tempat yang dipetakan.
2) Garis bujur dipakai untuk memilih tempat waktu di tempat yang dipetakan
3) Garis bujur dan garis lintang secara bersamaan dipakai untuk mencari lokasi suatu atau tempat atau wilayah

6. Inset
Pernahkan anda melihat suatu peta dareah, terus di dalam peta itu ada kotak kecil yang ada gambar peta tempat lagi? Jika iya, itu namanya ialah insert. Inset ialah peta kecil yang ada di dalam peta pokok yang fungsinya sebagai penunjuk lokasi tempat yang dipetakan terhadap tempat lain yang lebih luas. Karena ukurannya lebih kecil, inset pada peta digambar dengan skala yang lebih kecil dibandingkan skala peta pokok

7. Lettering
Lettering ialah proses pinjaman goresan pena baik berupa angka atau abjad di dalam peta. Jika kita melihat peta, niscaya didalamnya terdapat goresan pena yang menjelaskan setiap kenampakan yang tergambar pada sebuah peta. Secara umum, angka pada peta biasnaya dipakai untuk menulis angka derajat dan ketinggian suatu tempat. Sedangkan goresan pena biasanya dipakai untuk menawarkan nama kota, sungai, danau, atau nama lainya.  Adapun penggunaan goresan pena pada peta harus memperhatikan beberapa hal, antara lain :
a) Judul peta ditulis dengan abjad cetak besar yang tegak, tinggi abjad supaya diubahsuaikan dengan besar peta.
b) Kota-kota besar ditulis dengan abjad tegak dan cetak, lebih kecil dari judul peta. Untuk kota-kota kecil hurufnya juga harus lebih kecil lagi.
c) Legenda ditulis dengan abjad cetak kecil dan aturlah supaya baik untuk dilihat.
d) Sungai ditulis memanjang sesuai dengan arah sungai. Untuk penulisan nama sungai sanggup diletakkan pada bab atas atau kiri sungai.
e) Ketampakan di air, contohnya sungai, rawa, laut, danau menggunakan abjad miring, besar atau kecilnya menurut strategisnya.

8. Legenda
Legenda ialah unsur atau bab peta yang berisi keterangan simbol simbol peta. Kaprikornus jikalau pembaca galau dengan simbol-sombol pada peta sanggup melihat legenda. Legenda pada peta biasanya terdapat pada peta utama di tempat yang longgar.

9. Garis Tepi Peta
Meskipun kadang dianggap sepele, garis tepi pada peta sanggup dijadikan pertolongan ketika menciptakan peta, pulau, kota, ataupun tempat yang dimaksud sempurna di tengah-tengahnya.

10. Sumber Peta dan Tahun Pembuatan Peta
Syarat peta semoga dinilai baik yang terakhir ialah sumber peta dan tahun pembuatannya. Pada peta perlu dicantumkan sumber peta semoga penggna tahu dari mana peta itu didapatkan. Sedangkan tahun pembuatan peta sangat diharapkan untuk mengetahui kondisi waktu pembuatan peta. Masih relevan atau tidak jikalau dipakai pada dikala sekarang. Tujuan utama pencantuman sumber dan tahun pembuatan ialah semoga peta sanggup diperkirakan kelayakannya. Data geosfer berubah dalam waktu tertentu, maka tahun pembuatan peta harus dicantumkan semoga sanggup dipastikan mana peta terbaru.

0 Response to "10 Syarat Pembuatan Peta Yang Baik Dan Penjelasannya Lengkap"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel