-->

Pengaruh Sistem Penerimaan Siswa Gres (Psb) Dengan Memakai Nilai Ujian Nasinal (Nun) Dari Sltp

Pengaruh sistem penerimaan siswa gres (PSB) dengan memakai nilai ujian nasinal (NUN) dari SLTP - Dalam rangka mewujudkan pendidikan yang bermutu sesuai dengan tuntutan masyarakat di era global serta perkembangan IPTEK yang telah membawa perubahan pada aspek kehidupan insan termasuk aspek ekonomi, maka diharapkan sumber daya insan yang berkualitas dalam arti sebagai insan bakir pengetahuan, berketerampilan, berbudi pekerti luhur, berakhlak mulia, bertanggungjawab dan berupaya mencapai kesejahteraan diri serta memperlihatkan derma terhadap keharmonisan dan kemakmuran keluarga, masyarakat, dan negara.

Mata pelajaran akuntansi yaitu salah satu mata pelajaran yang dipelajari di sekolah menengah tingkat atas baik itu sekolah umum (SMA/MA) maupun sekolah kejuruan (SMK). Mata pelajaran ini khusus untuk sekolah kejuruan yaitu mata pelajaran yang mempunyai jam yang mengungguli mata pelajaran yang lain yang ada di sekolah tersebut. Sehingga setiap siswa yang menentukan jurusan ini yaitu siswa yang betul-betul sudah mengetahui sedikit informasi ihwal apa jurusan akuntansi itu sendiri dan apa yang diperoleh jikalau sudah dipelajari didalamnya.

Berbeda sekali apabila dibandingkan dengan Sekolah Lanjut Tingkat Atas (SLTA), mata pelajaran ini mempunyai jam yang proporsinal dengan mata pelajaran lain di seklah tersebut. Oleh lantaran itu, pengetahuan yang diperoleh siswa SMA/MAmengenai akuntansi lebih sedikit jikalau dibandingkan dengansiswa SMK.

Ekonomi merupakan ilmu ihwal sikap dan tindakan insan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi, dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi,  konsumsi, dan/atau distribusi.  Di Sekolah Menengan Atas ilmu ekonomi dibagi dua bagiaLuasnya ilmu ekonomi dan terbatasnya waktu yang tersedia menciptakan standar kompetensi dan kompetensi dasar ini dibatasi dan difokuskan kepada fenomena empirik ekonomi yang ada disekitar peserta didik, sehingga peserta didik sanggup merekam kejadian ekonomi yang terjadi disekitar lingkungannya dan mengambil manfaat untuk kehidupannya yang lebih baik.

Pembahasan administrasi difokuskan pada fungsi administrasi tubuh perjuangan dalam kaitannya dengan perekonomian nasional. Pembahasan fungsi administrasi juga meliputi pengembangan tubuh perjuangan termasuk koperasi.
Akuntansi difokuskan pada sikap akuntansi jasa dan dagang. Peserta didik dituntut memahami transaksi keuangan perusahaan jasa dan dagang serta mencatatnya dalam suatu sistem akuntansi untuk disusun dalam laporan keuangan. Pemahaman pencatatan ini berkhasiat untuk memahami administrasi keuangan perusahaan jasa dan dagang.

Mata pelajaran Ekonomi diberikan pada tingkat pendidikan dasar sebagai pecahan integral dari IPS. Pada tingkat pendidikan menengah, ekonomi diberikan sebagai mata pelajaran tersendiri.

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan berguru mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Salah satu indikator suatu sekolah dikatakan berhasil dalam kegiatan berguru mengajar yang dilakukan yaitu meningkatnya prestasi yang dimiliki sekolah tersebut. Oleh lantaran itu, pihak sekolah secara terus menerus meningkatkan sistem pendidikannya biar prestasi sekolah meningkat dan menjadi sekolah yang bermutu. Selain itu, banyak faktor yang mempengaruhi prestasi berguru yang harus diperhatikan leh pihak sekolah.

Adapun prestasi sanggup diartikan sebagai hasil yang diperoleh lantaran adanya acara berguru yang telah dilakukan. Namun banyak orang beranggapan bahwa yang dimaksud dengan berguru yaitu mencari ilmu dan menuntut ilmu. Ada lagi yang lebih khusus mengartikan bahwa berguru yaitu menyerap pengetahuan. Belajar yaitu perubahan yang terjadi dalam tingkah laris manusia. Proses tersebut tidak akan terjadi apabila tidak ada suatu yang mendorong pribadi yang bersangkutan.

Prestasi berguru merupakan hal yang tidak sanggup dipisahkan dari kegiatan belajar, lantaran kegiatan berguru merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Memahami pengertian prestasi berguru secara garis besar harus bertitik tolak kepada pengertian berguru itu sendiri.

Prestasi berguru di bidang pendidikan yaitu hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor sehabis mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan memakai instrumen tes atau instrumen yang relevan. 

Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam berguru maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa sehabis proses berguru mengajar berlangsung.

Di Indonesia, untuk meningkatkan kualitas pendidikannya selama satu dekade ini di keluarkan kebijakan perubahan kurikulum yang berganti-ganti. Terakhir yang dipakai yaitu kurikulum 2008.  Hampir sama dengan kurikulum KTSP, dengan digunakannya kurikulum ini sebagai landasan operasional sekolah, seharusnya prestasi berguru di sekolah meningkat lantaran adanya desentralisasi pendidikan. Artinya kurikulum sanggup diubahsuaikan dengan keadaan sekolah tersebut. Sekolah sanggup bebas menyebarkan kurikulum yang dimilikinya biar prestasi yang dimiliki sekolah tersebut meningkat. Tidak hanya itu, baik pemerintah pusat maupun pemerintah tempat juga turut serta membantu keberhasilan pendidikan di Indonesia. Program sertifikasi guru juga seharusnya sanggup meningkatkan semangat dan  guru dalam mengajar. Bahan bimbing / sumber berguru juga kini sanggup di jalan masuk di banyak tempat.  Akan tetapi  prestasi berguru sekolah masih belum memuaskan.

Dalam proses pendidikan, selain komponen proses, output, faktor eksternal dan internal, komponen input juga mempunyai tugas penting dalam menentukan prestasi berguru di suatu sekolah. Hal ini berafiliasi dengan sistem seleksi Penerimaan Siswa Baru (PSB) yang memakai Nilai Ujuan Nasional (NUN) sebagai dasar. Di Indonesia, pelaksanaan UN yang proses pelaksanaan dan akhirnya masih belum memuaskan menjadikan spekulasi bahwa NUN siswa belum tentu sanggup menggambarkan kemampuan siswa tersebut yang sebenarnya. Padahal NUN dari SLTP akan dijadikan sebagai dasar penyeleksian untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Atau dengan kata lain, sanggup dikatakan bahwa kualitas input suatu sekolah hanya didasarkan pada NUN siswa yang dibawa dari sekolah asal.

Di Sekolah Menengan Atas Negeri 1 Bangsri, prestasi sekolah khususnya dalam mata pelajaran akuntansi masih belum maksimal. Dari segi fasilitas, Sekolah Menengan Atas tersebut sanggup dikatakan mempunyai kemudahan yang cukup menunjang untuk membantu kelancaran kegiatan berguru mengajar. Guru-guru akuntansinya pun juga sudah cukup berpengalaman dalam mengajar. Akan tetapi prestasi mata pelajaran akuntansi di Sekolah Menengan Atas tersebut masih belum bisa maksimal. Padahal sekolah tersebut sudah berumur lebih dari seperempat era dan merupakan salah satu sekolah favorit di kabupaten Jepara.

 dengan memakai nilai ujian nasinal  Pengaruh sistem penerimaan siswa gres (PSB) dengan memakai nilai ujian nasinal (NUN) dari SLTP

Peneliti beranggapan bahwa penyebab kurang maksimalnya prestasi berguru yang dimiliki seklah tersebut khususnya dalam mata pelajaran akuntansi yaitu disebabkan lantaran memang input (siswa) kurang bagus. Jadi, walaupun dalam proses pendidikannya sudah bagus, belum tentu sanggup menghasilkan prestasi berguru yang maksimal. Sistem PSB yang dipakai oleh Sekolah Menengan Atas tersebut yaitu memakai NUN sebagai dasar seleksi.

Ketertarikan peneliti menjadikan sekolah tetrsebut sebagai lokasi penelitian selain lantaran masih memakai NUN sebagai dasar seleksi masuk juga di kerenakan sekolah tersebut mendapat gelar sebagai Sekolah Kriteria Mandiri (SKM) dan sedang dalam proses untuk mendapat predikat sebagai sekolah Rintisan Sekolah Berstandard Nasional (RSBN). Kaprikornus peneliti berharap dengan diadakannya penelitian di sekolah tersebut banyak manfaat yang sanggup diambil.

Sebelumnya oleh Devi Dwi Novitasari dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Kualitas Input, Ketersediaan Fasilitas Sekolah, dan Ketersediaan Sumber Belajar di Rumah terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS Mata Pelajaran Akuntansi di Sekolah Menengan Atas Laboratorium UM Tahun Ajaran 2009/2010” menyampaikan bahwa ada ada dampak kasatmata antara kualitas input, ketersediaan kemudahan sekolah, dan ketersediaan sumber berguru di rumah terhadap prestasi berguru siswa kelas XI IPS mata pelajaran akuntansi di Sekolah Menengan Atas Lab UM tahun fatwa 2009/2010 sebesar 70,4% sedangkan 29,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

0 Response to "Pengaruh Sistem Penerimaan Siswa Gres (Psb) Dengan Memakai Nilai Ujian Nasinal (Nun) Dari Sltp"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel