-->

7 Macam Prinsip Pelaksanaan Biosecurity Peternakan (Ayam)

Macam-macam prinsip pelaksanaan biosecurity peternakan (konsep). Pada kali ini, kami akan melanjutkan pembahasan kita ihwal biosecurity peternakan, khususnya peternakan ayam/ unggas. Untuk biosecurity pada binatang lain tidak jauh berbeda dan sanggup menyesuaikan dengan membaca artikel ini. Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, bahwa biosecurity peternakan ayam ialah serangkaian cara untuk membuat  kuman  atau  biro penyakit jauh dari badan binatang (unggas/ayam) dan menjaganya jauh dari kuman.

Lantas, apa saja cara yang digunakan untuk penerapan biosecurity peternakan? Macam-macam biosecurity atau prinsip biosecurity peternakan akan menjadi bahasan kita pada artikel ini. Kaprikornus begini, macam-macam prinsip pelaksanaan biosecurity terbagi menjadi 7 macam, antara lain : kontrol kemudian lintas, vaksinasi, pencatatan riwayat flok, pembersihan sangkar ayam, kontrol terhadap pakan, kontrol air, dan kontrol limbah (sisa-sisa) produksi dan ayam mati.

Cukup banyak juga ya, macam-macam prinsip pelaksanaan biosecurity peternakan. Memang menyerupai itu lah adanya. Metode biosecurity peternakan ini banyak digunakan oleh orang-orang yang berbisnis peternakan ayam. Dengan memakai biosecurity peternakan, akan menjamin kelangsungan bisnis peternakan ayam, khususnya kesehatan ayam (untuk ayam pedaging) dan produktivitas ayam (untuk ayam petelur). Jadi, bagi anda pelaku bisnis peternakan ayam, sebaiknya mulai memasukkan biosecurity peternakan sebagai metode gres untuk memaksimalkan laba dari bisnis peternakan ayam.

Macam Prinsip Pelaksanaan Biosecurity Peternakan

Anda tidak perlu khawatir dalam memahami ihwal bisnis peternakan ayam memakai biosekuritas peternakan ini, alasannya akan kita bahas satu persatu ihwal macam-macam biosekuritas peternakan.

1. Kontrol kemudian lintas peternakan ayam
Dalam peternakan ayam, kemudian lintas ialah arus orang atau barang yang keluar masuk dalam lingkungan peternakan. Jadi, dalam biosekurity peternakan, kita harus memberlakukan kontrol terhadap karyawan, orang, atau tamu yang masuk ke lingkungan peternakan. Di khawatirkan akan ada banyak bakteri/ virus yang dibawa dari luar, atau terbawa dari dalam peternakan ayam. Dengan kita memberlakukan kontrol yang ketat, maka risiko timbulnya penyakit pada ayam akan berkurang.

Biosekuritas peternakan ini tidak hanya berlaku untuk orang tetapi juga untuk binatang menyerupai kucing, anjing, burung-burung liar, tikus, serangga, dan lainnya. Jika Konstruksi bangunan peternakan yang anda miliki terbuka, maka sebaiknya diberi kawat pelindung untuk mencegah masuknya serangga terbang atau predator.

2. Vaksinasi ayam secara rutin
Biosekuritas selanjutnya yaitu mencegah penyakit melalui vaksinasi. Seperti yang kita ketahui bahwa ayam atau unggas rentan terhadap kuman atau virus. Vaksinasi sebelum terjaidnya nanah di dalam flok ayam menjadi pilihan utama untuk melindungi ayam alasannya tidak ada obat yang sanggup melawan nanah virus.

Usia unggas ketika vaksinasi terhadap penyakit tertentu dan kapan perlu diperhatikan alasannya merupakan faktor penting yang mempengaruhi tingkat, kualitas dan lamanya kekebalan pada ayam. Nah, yang perlu anda catat bahwa aktivitas vaksinasi itu berbeda-beda pada ayam petelur komersial, ayam broiler, ayam nenek, ayam kalkun, ayam bibit, dan burung. Yang penting dalam vaksinasi ialah adalah vaksinlah sesuai dengan kebutuhan. Jangan terlalu sering, jangan juga terlalu jarang.

3. Pencatatan Riwayat Flok Ayam
Konsep biosecurity peternakan yang selanjutnya ialah mencatat riwayat flok ayam (grup ayam). Cara ini ialah cara yang gampang untuk menjaga kesehatan flok ayam. Secara rutin ayam harus diperiksa kesehatannya terhadap penyakit tertentu. Laporan ihwal riwayat kesehatan ayam ini sangat bermanfaat ketika problem muncul.

4. Pencucian Kandang Ayam
Pencucian sangkar ayam secara teratur ialah kegiatan biosekuritas peternakan yang paling berat. Setelah flok ayam diangkat keluar kandang, maka tindakan selanjutnya ialah pembersihan dan desinfeksi terhadap seluruh sangkar dan sekitar peternakan. Peralatan –peralatan peternakan menyerupai penggaruk, sekop, wadah-wadah pengankut kotoran harus dibersihkan dan didesinfeksi sesudah dipakai.

5. Kontrol terhadap pakan ayam
Biosekuritas peternakan terhadap pakan ayam dilakukan terutama ditingkat pabrik pengolahan pakan ayam, mengingat banyaknya biro penyakit yang sanggup mencemari makanan. Ada beberapa tips yang sanggup dilakukan untuk mengontrol pakan ayam sesuai biosecurity peternakan, antara lain :
a. Mengurangi kesalahan formulasi pakan seperi kelebihan garam dan lain-lain.
b. Pengawasan terhadap kualitas materi baku secara teratur, menyerupai kadar aflatoksin, kadar air, uji ketengikan, dan sampling terhadap kandungan mikroorganisme untuk mengetahui kualitas kandungan pakan.
c. Melakukan upaya pencegahan berkembangnya toksin jamur dengan menambahkan toxin binder.
d. Memenuhi ajakan konsumen dengan persayaratan pakan tertentu
e. Memperhatikan usang penyimpanan materi baku atau pun penyimpanan pakan jadi.
f. Melakukan sanitasi truk pengangkut pakan, baik sebelum berangkat maupun setibanya di farm konsumen.
macam prinsip pelaksanaan biosecurity peternakan  7 Macam Prinsip Pelaksanaan Biosecurity Peternakan (Ayam)

6. Kontrol Air dalam Peternakan Ayam
Dalam biosekuritas peternakan, air ialah media penularan virus atau penyakit selain melaui pakan dan udara. Beberapa penyakit yang ditularkan melalui air misalnya : Kolibasilosis, Salmonellosis, Egg Drop Syndrome, dan Aspergillosis. Oleh alasannya ada beberapa hal yang sanggup dilakukan untuk monitoring aktivitas biosekuritas air, antara lain :

a. Minimal sekali dalam satu tahun, anda melaksanakan investigasi kualitas air yang mencakup investigasi kimiawi (metal, mineral) dan bakteriologis.
b. Paling tidak sebulan sekali, anda melaksanakan investigasi air secara kultur untuk menguji tingkat higienitas air minum ayam.
c. Pengujian dilakukan secara berurutan dari hulu ke hilir, mulai dari sumber air hingga ketempat minum ayam (drinker).
d. Secara teratur melaksanakan flushing (penggelontoran) air di instalasi air di peternakan. Hal ini alasannya seringnya peternak yang memperlihatkan vitamin atau antibiotik melalui air minum yang mengakibatkan adanya jonjot (semacam lendir) pada pipa air minum yang sanggup menciptakan pisa susukan air tersumbat.
e. Perlakuan sanitasi air minum ayam diharapkan tergantung dari tingkat pencemarannya. Umunya sanitasi dilakukan dengan cara klorinasi, tetapi ketika ini sudah banyak produk komersial lain menyerupai sumbangan asam organik.

7. Kontrol limbah (sisa-sisa) produksi dan ayam mati
Sisa-sisa produksi atau limbah sudah terang akan dijumpai dalam perjuangan peternakan ayam. Dala, biosekuritas peternakan, limbah peternakan ayam ini ini harus dimusnahkan dan dijauhkan sejauh mungkin dari peternakan. Jika mustahil dibuang atau dimusnahkan di luar, maka anda sanggup menentukan lokasi di dalam wilayah peternakan yang tidak mengganggu kegiatan produksi dan mencegah pencemaran lingkungan.

Begitu juga dengan perlakuan ayam yang mati. Ayam yang mati secepat mungkin diambil dari sangkar dan dibakar dan dibuang ke daerah lubang pembuangan (disposal pit) di dalam peternakan. Disposal pit sanggup dibentuk dengan luasan dan kedalaman tertentu tergantung pada sisa produksi harian serta tersedianya lahan. Demikianlah macam-macam prinsip pelaksanaan biosecurity peternakan. Semoga dengan menerapkan metode tersebut, bisnis perjuangan peternakan ayam anda sanggup berkembang dan lebih menguntungkan.

0 Response to "7 Macam Prinsip Pelaksanaan Biosecurity Peternakan (Ayam)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel