12 Cara Mencegah Banjir Yang Efektif Di Indonesia
Cara mencegah banjir – Banjir merupakan salah satu musibah yang sering melanda di Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari letak indonesia yang berada pada iklim tropis yang mana hanya memiliki dua musim, yaitu trend hujan dan trend kemarau. Jika trend hujan berlangsung lama, maka akan terjadi tragedi banjir dan tanah longsor, sedangkan kalau trend kemarau berlangsung terlalu usang akan menjadikan tragedi kekeringan.
Untuk mengatasi dan mencegah terjadinya banjir, dalam artikel ini akan di bahas wacana beberapa beberapa langkah atau cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir. Tentu saja, cara-cara yang akan kami sampaikan dalam artikel cara mengatasi banjir kali ini tidak akan berhasil kalau kita hanya mengandalkan pemerintah saja, melainkan masyarakat harus ikut serta dalam upaya penaggulangan banjir, khususnya di Indonesia.
Dalam artikel cara mengatasi banjir ini, ada 12 cara yang bisa dilakukan oleh masyarakat atau pemerintah dalam mencegah terjadinya banjir. Sebenarnya cara yang kami sampaikan bukanlah cara yang baru, hal ini tidak terlepas dari faktor penyebab banjir ialah ulah tangan manusia, jadi untuk mengatasi banjir kita harus merubah pola hidup kita.
Cara mencegah banjir yang dilakukan oleh pemerintah pada ketika ini tidak akan pernah berhasil kalau kita sebagai masyarakat tidak ikut membantu pemerintah, minimal dilingkungan rumah kita sendiri. Berikut ini 12 cara mencegah banjir, antara lain :
Cara 1 : Proyek Pendalaman Sungai
Sebagian besar tragedi banjir yang terjadi di sungai yaitu lantaran terjadinya pendangkalan sungai. Pendangkalan sungai ini mengganggu anutan sungai dan menimbulkan banjir. Proses pmendapan dan pembuangan sampah ke sungai diperkirakan sebagai faktor utama pemicu terjadinya pendangkalan sungai.
Proses pendalaman sungai dilakukan melalui cara mengambil sejumlah material yang ada di dasar sungai. Dengan pendalaman sungai ini di harapkan sungai mepunyai kemampuan dalam mengalirkan air hujan dengan jumlah lebih banyak dibandingkans ebelumnya, jadi air sungai tidak meluap dan menjadikan banjir.
Cara 2 : Penggunaan Paving Stone untuk Jalan
Paving stone (batu blok) baik dipakai untuk pembangunan jalan, khususnya untuk pejalan kaki. Jalan yang terbuat dari paving memiliki banyak kelebihan, salah satunya yaitu lebih gampang dalam menyerap air ketika hujan dibandingkan dengan jalan aspal. Ketika hujan datang, jalan paving memiliki risiko banjir lebih rendah dibandingkan dengan jalan aspal.
Cara 3 : Penciptaan Green Open Space (kawasan terbuka hijau)
Kawasan Terbuka Hijau (Green Open Space) yaitu tempat khusus yang diperuntukkan untuk penanaman pohon di daerah perkotaan. Hal tersebut dilakukan sebagai pengganti hutan. Di kota-kota besar, jarak ke hutan cukup jauh yang menjadikan area resapan air sangat sedikit. Oleh lantaran itu, dibutuhkan area perhiasan dengan fungsi pengganti. Nah, tempat terbuka hijau ini bermanfaat sebagai tempat resapan air di kota, meskipun ada manfaat lain sebagai area bermain dan rekreasi.
Cara 4 : Membuat Lubang Biopori
Lubang resapan biopori yaitu sebuah lubang dengan diamener 10-15 cm dan kedalaman sekitar 1 meter. Dengan adanya lubang biopori, maka air akan masuk dalam lubang tersebut dan mengurangi genangan air. Jika jumlah lubang ini banyak, banjir akan gampang sutut.
Selain sebagai penyerap air ketika banjir, lubang biopori sanggup dipakai untuk menciptakan kompos, yaitu dengan cara memasukkan sampah-sampah organik ke dalam lubang tersebut. Lubang biopori sangat ramah lingkungan, akan tetapi kita harus menciptakan lubang ini dengan hati-hati. Jangan hingga belum dewasa terperosok masuk dalam lubang biopori tersebut.
Cara 5 : Membuat Sumur Serapan
Sumur resapan merupakan sarana untuk penampungan dan peresapan air hujan ke dalam tanah. Fungsi sumur resapan ialah untuk membantu peresapan air hujan ke dalam tanah sehingga tidak menggenang di permukaan dan menjadikan terjadinya tragedi banjir. Berbeda dengan lubang biopori yang kecil, sumur resapan memiliki ukuran yang lebih besar. Sumur resapan memiliki diameter 1 meter dan kedalaman minimal 2 meter, atau menyesuaika dengan kondisi.
Cara 6 : Membuat Tanggul
Untuk mengurangi banjir yang terjadi disungi, tanggul ialah salah satu cara yang sanggup dilakukan. Manfaat tanggul sangat terasa ketika banjir datang, yaitu sanggup menahan derasnya anutan sungai ketika hujan. Sehingga sanggup mengurangi dampak dari tragedi banjir, menyerupai tanah longsor.
Cara 7 : Mendirikan Bangunan/Konstruksi Pencegah Banjir
Bangunan atau kontruksi pencegah banjir bisa berupa bendungan dan tanggul. Bendungan ialah bangunan yang memiliki bentuk menyerupai bak air raksasa. Fungsi dari bendungan ialah untuk menampung air dengan ukuran yang sangat besar. Selain itu, bendungan juga berfungsi untuk pengairan, tempat untuk pembangkit tenaga listrik, dan sarana rekreasi.
Cara 8 : Menanam Pohon atau Tanaman di Area Sekitar Rumah
Permasalahan yang ada di kota besar berkaitan dengan banjir yaitu sedikitnya jumlah permukaan tanah yang memiliki peresapan air yang baik, untuk itu dibutuhkan sumber daya yang mmapu menyerap air dengan baik. Salah satunya yaitu dengan menanam pohon berbatang besar dan memiliki daya serap air tinggi, misalnya pohon trembesi, pohon mangga, pohon duku, tumbuhan pacar air, pohon kenanga, dll. Tanaman tersebut bisa menyerap air melalui akar, yang selanjutnya akan diangkut menuju batang dan daun oleh jaringan xilem. Jika rumah di daerah anda memiliki minimal satu pohon, maka bisa dipastikan bahwa daerah anda sanggup terhindar dari banjir.
Cara 9 : Melestarikan Hutan
Aktivitas pembalakan atau penebangan hutan di daerah pinggir sungai sanggup menjadikan tanah terhakis dan runtuh ke sungai. Kondisi yang sama juga terjadi kalau aktivitas penebangan liar dilakukan di lereng-lereng bukit. Oleh lantaran itu, pemeliharaan hutan ialah cara yang baik untuk mengatasi permasalahan banjir. Selain itu, hutan juga sanggup dijadikan sebagai tempat yang bisa menyerap dan menyimpan air hujan. Hutan juga merupakan filter dalam memilih kejernihan dan kebersihan air.
Cara 10 : Buanglah Sampah pada Tempatnya
kedisiplinan warga sangat dibutuhkan untuk membuang sampah pada tempatnya dan berakhir di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sampah. Pengelolahan sampah di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sampah juga sangat dibutuhkan, lantaran kalau sampah dibuang sembarangan dan terkena hujan, maka tumpukan sampah tersebut akan mengikuti anutan air dan berakhir hingga sungai. Hal ini yang menjadi penyebab terjadinya banjir.
Selain membuang sampah pada tempatnya, administrasi pengelolaan sampah juga sangat penting. Percuma kalau sampah dibuang pada tempatnya, akan tetapi tidak ada pengolahan lebih lanjut, yaitu pemilahan dan pengelolahan dengan tepat. Contohnya, adanya perbedaan antara sampah organik dan sampak anorganik. Contoh sampah organik yaitu sisa sayuran dan sisa makanan yang dipakai sebagai materi pupuk kompos. Sedangkan teladan sampah anorganik yaitu kaleng, plastik, dan kertas.
Cara 11 : Membuat Saluran Air yang Baik
Salah satu penyebab banjir yaitu tidak adanya jalan masuk air (drainase). Diperlukan sustem pengairan yang jelas, jangan hingga jalan masuk air berakhir pada sungai yang mati, sehingga tidak mengalir. Saluran air yang baik yaitu jalan masuk air yang besar dan dalam, sehingga sanggup mendapatkan limpahan air sungai dengan kapasitas yang besar.
Saluran air yang baik sanggup berupa terowongan jalan masuk air di bawah tanah, jadi air limpahan hujan akan disalurkan menuju laut. Sistem menyerupai ini telah diterapkan oleh negara berkembang dan negara maju menyerupai negara tempat eropa dan jepang.
Cara 12 : Rajin Membersihkan Saluran Air
Selain membangun jalan masuk air, menjaga kebersihan jalan masuk air juga penting untuk dilakukan. Percuma kalau ada jalan masuk air yang besar, tetapi kotor lantaran tumpukan sampah. Jadi, alirn air akan terhambat lantaran sampah. Biasanya pencucian jalan masuk air dilakukan secara gotong royong. Pembersihan jalan masuk air yang baik yaitu dilakukan secara terus menerus dawaktu berkala. Kotoran yang ada pada jalan masuk air biasanya berupa sampah organik berupa tanaman-tanaman dan sampah rumah tangga.
Demikian cara-cara mencegah banjir yang sanggup dilakukan pemerintah dan masyarakat. Semoga dari 12 cara tersebut sanggup diaplikasikan salah satunya sehingga kita bisa menyumbang pengurangan tragedi banjir yang terjadi di sekitar kita.
0 Response to "12 Cara Mencegah Banjir Yang Efektif Di Indonesia"
Post a Comment