-->

7 Bentuk Diferensiasi Sosial Paling Lengkap

 Bentuk Diferensiasi Sosial Paling Lengkap 7 Bentuk Diferensiasi Sosial Paling Lengkap

7 Bentuk Diferensiasi Sosial Paling Lengkap

Pada kali ini, kami akan membagikan bahan wacana bentuk-bentuk diferensiasi sosial yang dikaji dalam ilmu sosiologi. Sesuai dengan pengertiannya masyarakat dikelompokkan kedalam kelas-kelas horizontal yang disebut dengan diferensiasi sosial.

Ada 7 (tujuh) bentuk diferensiasi sosial yang akan kami bagikan, yaitu bentuk diferesiasi sosial berupa perbedaan ras, diferesiasi sosial berupa perbedaan agama, diferesiasi sosial berupa perbedaan suku bangsa, diferesiasi sosial berupa perbedaan jenis kelamin, diferesiasi sosial berupa perbedaan profesi, diferesiasi sosial berupa perbedaan klan, dan diferesiasi sosial berupa perbedaan asal daerah.

Berikut ini kami jabarkan satu persatu wacana bentuk diferensiasi sosial secara detail.

1.   Bentuk Diferensiasi Sosial Berupa Perbedaan Ras

Ras mempunyai banyak pengertian bergantung pada kondisi dan tujuan yang dibutuhkan. Dalam pemikiran masyarakat umum, ras sanggup dikatakan sebagai sebagai golongan tertentu umat insan atas dasar ciri-ciri biologis. Beberapa jago sosial mendefinisikan ras sebagai suatu kelompok insan yang bisa dibedakan dari kelompok lainnya lantaran ada beberapa karakteristik lahiriah atau fisik, menyerupai bentuk muka (dagu, mata, bibir, hidung), warna kulit, warna dan bentuk rambut. Contohnya, penggolongan ras negroid, mongoloid, dan kaukasoid.

Bangsa Indonesia yaitu negara kepulauan yang terdiri dari sekitar 13.667 pulau besar dan kecil yang satu dengan lain dipisahkan oleh lautan. Bangsa Indonesia yang multikultur terbagi-bagi atas agama, kelompok-kelompok etnis, dan status sosial dalam bentuk diferensiasi sosial yang merupakan pembagian masyarakat secara horizontal. Keanekaragaman masyarakat Indonesia berkembang dan tumbuh sesuai dengan lingkungan yang ada. Keanekaragaman tersebut berdasarkan penggolongan sosial budaya, yang disebut perbedaan etnis umat insan yang mendiami permukaan bumi telah digolongkan berdasarkan ciri-ciri fisik atau lahiriahnya (ras) ke dalam dua golongan, antara lain sebagai berikut.

a.   Ciri-ciri kualitatif penggolongan ras
Ciri-ciri kualitatif terdiri dari warna dan bentuk rambut, warna kulit, bentuk hidung, bentuk bibir, dan lain-lain.
a.   Warna kulit, yakni ciri yang paling terlihat pada setiap ras manusia. Warna kulit terdiri atas putih (leucoderma) dan hitam (malanoderma), serta variasi putih dan hitam, contohnya kuning (xanthoderma). Sebagai contoh, kuning (Tionghoa), putih (Nordik), kuning cokelat (Polinesia), cokelat-hitam (ras Negro)cokelat (Dravia),.
b.   Warna rambut terdiri dari keemasan, cokelat, dan hitam.
c.   Warna mata terdiri atas abu-abu, hitam, biru, cokelat, dan hijau,.
d.   Bentuk rambut terdiri atas bergelombang (cymotris), menyerupai wol (ulotris) dan bentuk lurus (leiotris).
e.   Bentuk wajah atau muka, bisa dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu:
·      bentuk tulang pipi;
·      bentuk dagu;
·      indeks muka, contohnya lebar, panjang, dan sedang
·      bentuk hidung, contohnya sedang (mesorrhine), sempit (leptorrhine), dan lebar (playhyrrhine).
·      prognatisme, yaitu derajat proyeksi muka jikalau dibandingkan posisi kepala secara tegak atau vertikal.

b.   Ciri-ciri kuantitatif penggolongan ras
Ciri-ciri kualitatif terdiri dari tinggi badan, berat badan, bentuk dan ukuran kepala, dan ukuran badan, Untuk mengetahui ukuran kepala (index chephalis), dilakukan dengan cara membagi panjang dan lebar kepala, kemudian dikali 100. Kepala insan dibagi menjadi tujuh bentuk, yaitu hyperdolichocephalis, ultradolichocephalis, mesocephalis, dolichocephalis, hyperbracycephalis, brachycephalis, dan ultra bracycephalis.

Untuk memudahkan kita dalam memahami ras, A.L. Kroeber membuat pembagian terstruktur mengenai serta hubungan-hubungan antar ras yang ada di dunia, sebagai berikut.

a.   Ras Kaukasoid
Ras ini terdiri dari orang-orang berkulit putih dengan beberapa variasinya yang diklasifikasikan ke dalam empat rumpun, yaitu sebagai berikut.
·      Kaukasoid Mediterania (Mediteran Caucasoid) yaitu ukuran tubuh lebih pendek daripada Nordik, mata coklat, rambut hitam dan cokelat, bentuk muka bulat. Ras tersebut terdapat di sekitar Laut Tengah, Afrika Utara, Armenia, Saudi Arabia, dan Iran.
·      Kaukasoid Nordik (Nordic Caucasoid) yaitu ukuran tubuh tinggi, rambut keemasan, bentuk muka oval atau lonjong, mata biru. Ras tersebut terdapat di tempat Eropa Utara sekitar Laut Baltik.
·      Kaukasoid Indik atau Hindu (Indic Caucasoid) yaitu ukuran tubuh lebih pendek daripada Mediterania, warna kulit ras Mongoloid (coklat dan kuning), mata hitam, tetapi bentuk muka menyerupai ras Kaukasoid, rambut hitam, bentuk muka lonjong atau oval dan bulat. Mereka ada di India, Banglades, Pakistan, dan Srilanka.
·      Kaukasoid Alpin (Alpin Caucasoid) yaitu ciri-ciri tubuh antara tipe Mediterania dan Nordik. Mereka tinggal di tempat Eropa Timur dan Eropa Tengah.

b.   Ras Mongoloid
Ras ini diklasifikasikan ke dalam tiga rumpun, antara lain sebagai berikut.
·      Mongoloid Malaya atau Oceania (Malayan Mongoloid) yaitu ukuran tubuh cukup tinggi, bentuk muka oval atau lonjong dan bulat, rambut hitam lurus, mata biasa, dan warna kulit kuning kecokelatan, bergelombang (ikal). Mereka ada di tempat Asia Tenggara, Kepulauan Indonesia, Filipina, Malaysia, dan penduduk orisinil Taiwan.
·      Mongoloid Asia (Asiatic Mongoloid) yaitu ukuran tubuh sedang, warna kulit kuning pucat atau putih lobak, bentuk muka lonjong atau oval dan bulat, rambut hitam kejur, mata sipit. Ras tersebut ada di tempat Asia Tengah, Asia Utara, dan Asia Timur.
·      Mongoloid Amerika atau Indian (American Mongoloid) yaitu ukuran tubuh tinggi, warna kulit merah, bentuk muka lonjong atau oval, rambut hitam lurus, mata sipit. Mereka ada di tempat Amerika Utara (penduduk orisinil Eskimo) dan Amerika Selatan (penduduk Terra del Fuego)

c.   Ras Negroid,
memiliki ciri khusus terutama warna dan bentuk rambut (keriting dan hitam). Ras ini dikategorikan menjadi tiga rumpun, antara lain sebagai berikut.
·      Negroid Afrika (African Negroid) yaitu kulit gelap pekat, tubuh kekar dan tinggi, bentuk muka bundar atau tebal, rambut hitam keriting. Jenis ras ini ada di Benua Afrika.
·      Negrito yaitu ukuran kaki dan tangan pendek, ukuran tubuh pendek dan kekar. Mereka ada di semenanjung Melayu, Afrika Tengah, dan Filipina.
·      Negroid Melanesia (Papua Melanosoid) yaitu ciri-ciri tubuh antara Negrito dan Negroid Afrika. Mereka ada di Kepulauan Melanesia dan Pulau Papua.
·      Austroloid yaitu mempunyai ciri-ciri tubuh hampir sama dengan Negroid Afrika. Ras ini yakni ras penduduk orisinil Australia dan bertempat tinggal di tempat pedalaman, hidup secara berpindah-pindah dan bergerombol. Saat ini jumlahnya semakin berkurang relatif dan sedikit.

d.   Ras-ras Khusus,
adalah ras yang tidak termasuk ras induk (Negroid, Mongoloid, Kaukasoid). Ras ini digolongkan ke dalam 4 (empat) rumpun, antara lain sebagai berikut.
·      Bushman mempunyai warna kulit coklat, rambut hitam keriting, ukuran tubuh sedang, mata lebar. Mereka adadi tempat gurun Kalahari (Afrika Selatan).
·      Veddoid memilikii ciri-ciri yang hampir sama dengan Negrito, akan tetapi ukuran tubuh lebih pendek dan mendekati kerdil. Mereka ada di Sulawesi Utara dan tempat pedalaman Srilanka.
·      Polinesoid mempunyai warna kulit cokelat, ukuran tubuh sedang, rambut hitam berombak dan mata lebar. Mereka ada di Kepulauan Polinesia dan Mikronesia
·      Ainu mempunyai mempunyai rambut dan warna kulit ras Kaukasoid, akan tetapi bentuk muka ras Mongoloid. Mereka terdapat di Karafuko (Jepang Utara) dan Pulau Hokaido.

2.   Bentuk Diferensiasi Sosial Berupa Perbedaan Agama

Agama yakni institusi penting yang mengontrol dan mengatur kehidupan manusia. Istilah agama yang dikenal masyarakat yakni terjemahan dari kata religion yang artinya mengikat. Menurut Emanuel Kant, agama yaitu perasaan berkewajiban menjalankan perintah-perintah Tuhan. Agama tidak dibatasi perasaan, melainkan juga amaliah atau ibadah. Menurut Emile Burnaof, agama yakni amaliah logika insan yang mengakui adanya kekuatan Yang Maha tinggi dan amaliah hati insan yang meminta rahmat dari kekuatan tersebut.

Ada juga yang mendefinisikan bahwa agama yaitu suatu sistem terpadu yang terdiri dari kepercayaan serta praktik yang ada hubungannya dengan hal-hal suci. Kepercayaan tersebut membuat semua orang bersatu dan beriman ke dalam suatu komunitas moral yang dinamakan umat. Seseorang memeluk suatu agama yang sifatnya tidak rasional. Pada prinsipnya, insan pada prinsipnya yakni makhluk yang mempunyai rasa kagum terhadap sesuatu yang gaib. Sikap tersebut sanggup menggetarkan jiwa apabila insan mengingatnya. Hal ini terwujud dalam gagasan dan pikiran yang diterapkan dalam bentuk peribadatan.

Di dunia ini ada banyak agama, antara lain Islam, Kristen (terbagi menjadi Protestan dan Katholik), Hindu dan Buddha. Selain itu, ada juga agama-agama khusus dan kepercayaan-kepercayaan yang diyakini oleh bangsa atau kelompok masyarakat tertentu, menyerupai Taoisme (agama Tao), konfusianisme (agama-agama Kong Hu Cu), Shintoisme (agama Shinto), Judaisme (agama Yahudi), dan lain-lain. Perbedaan dalam agama bisa dilihat dari kitab suci dan cara beribadat yang dimilikinya sebagai pokok-pokok pemikiran yang sumbernya pada Tuhan.

Light, Keller, dan Colhoun memperlihatkan beberapa poin wacana agama sehingga berbeda dengan kepercayaan, antara lain sebagai berikut.
a.   Kepercayaan agama dilandasi oleh getaran jiwa (emosi keagamaan) yang mengakibatkan insan mempercayai atau menganut suatu kepercayaan atau agama. Dalam hal ini, insan mulai percaya pada hal-hal gaib, menyerupai Dewa, Tuhan, makhluk halus, dan kekuatan sakti. Contohnya, umat Islam percaya kepada Allah Swt dan malaikat-malaikatnya. Umat Kristen percaya kepada Yesus, Bunda Maria, Bapa di Surga, dan Roh Kudus.

b.   Simbol agama merupakan lambang-lambang dalam keagamaan sehingga memperlihatkan identitas suatu agama. Simbol tersebut biasanya berwujud dalam bentuk pakaian, tempat peribadatan, dan benda-benda lain yang berafiliasi dengan agamanya. Contohnya, perempuan muslim menggunakan jilbab dalam berbusana.

c.   Praktik keagamaan yangdijalankan berdasarkan tata kelakuan baku disebut ritual atau beribadat atau upacara keagamaan. Setiap praktik keagamaan ditunjang oleh empat komponen, antara lain sebagai berikut.
·      Sesuai dengan agama dan kepercayaannya, tempat beribadat keagamaan terdiri dari aneka macam bentuk, menyerupai pohon, bangunan, tempat-tempat keramat, batu, dan lain-lain.
·      Waktu praktik terdiri atas ibadah rutin (waktunya dilaksanakan atau ditentukan secara berkala, contohnya harian, mingguan, dan tahunan.
·      Sarana atau prasarana keagamaan yakni segala bentuk peralatan yang digunakan dalam praktik keagamaan dengan tujuan biar pelaksanaan ibadah berjalan lancar.
·      Umat beragama atau komunitas beragama yakni pengelompokan pada komunitas agama yang pada umumnya didasari oleh paham atau ideologi keagamaan tiap penganutnya.

d.   Kitab suci yakni kepercayaan agama yang isinya berupa ajaran-ajaran pokok yang sumbernya dari Tuhan yang disampaikan kepada insan melalui para utusannya. Contohnya, kitab suci Al-Quran dan hadist untuk umat Islam, Bibel atau Injil bagi umat Kristiani, Weda bagi umat Hindu, Tripitaka bagi umat Buddha, dan sebagainya. 

Ada beberapa alasan setiap insan dalam memeluk agama dan kepercayaannya masing-masing, antara lain :
·      mengakui adanya sesuatu yang lebih tinggi dari dirinya;
·      sarana meditasi ntuk memperoleh ketenangan hidup;
·      pengaruh lingkungan, baik di keluarga ataupun masyarakat.
·      doktrin orangtua, yang menginginkan biar agama yang dianutnya juga dianut oleh anak keturunannya;

e.   Kebutuhan batin
Primordialisme yakni pengelompokan insan yang dilandasi dengan kesetiaan terhadap unsur-unsur yang diperoleh dalam sosialisasi semenjak lahir, yaitu berupa unsur-unsur dasar dalam kehidupan manusia. Dalam masyarakat yang memperlihatkan primordialisme agama, contohnya adanya sejumlah orang yang saling berafiliasi secara teratur dalam kehidupan keagamaan. Primordialisme dalam masyarakat umumnya dilandasi oleh beberapa faktor, menyerupai keturunan darah, adanya kepentingan langsung atau golongan, keyakinan ideologi, dan kesamaan daerah.

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang beragama dan mereka sepenuhnya percaya terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan kepercayaan dan agamanya masing-masing. Kepercayaan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa merupakan hak azasi insan yang paling dasar sehingga satu sama lain menghormati dan mengakui agama-agama yang dianut. Pengakuan terhadap suatu agama memperlihatkan adanya tindakan yang adil terhadap diri sendiri dan terhadap orang lain sebagai pemeluk agama yang tidak sama dengan agama yang kita anut.

Adanya kerukunan beragama akan menyebarkan sikap toleran di antara warga negara. Sikap ini telah ada semenjak dulu dan tertulis dalam buku Sutasomakarya Mpu Tantular. Dalam buku tersebut ada kata-kata Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangra, yang definisinya yakni walaupun berbeda satu jua adanya alasannya yakni tidak ada tujuan agama yang berbeda. Oleh lantaran itu, menyebarkan dan membina sikap hormat-menghormati pemeluk agama merupakan kewajiban kita sebagai warga negara Indonesia.

3.   Bentuk Diferensiasi Sosial Berupa Perbedaan Suku Bangsa

Menurut Heckmann, suku bangsa merupakan sekelompok insan yang mempunyai kolektivitas serta identitas kultural tertentu dan hidup dalam suatu negara, bantu-membantu dengan kelompok etnis lainnya. Adapun Koentjaraningrat mendefinisikan suku bangsa sebagai suatu golongan insan yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan, sedangkan identitas dan kesadaran tersebut sering dikuatkan oleh kesatuan bahasa.

Suku bangsa lahir atau diawali dari suatu kelompok kekerabatan. Kelompok kekerabatan merupakan suatu kesatuan individu yang terikat oleh ciri-ciri sebagai berikut.
a.   Mempunyai perangkat norma yang mengatur sikap anggota kelompok.
b.   Mempunyai suatu rasa kepribadian kelompok yang disadari oleh semua anggotanya.
c.   Mempunyai suatu kegiatan berkumpul anggotanya yang dilakukan secara berulang-ulang.
d.   Mempunyai suatu sistem hak dan kewajiban yang mengatur interaksi antaranggota kelompok.
e.   Mempunyai pengurus atau pemimpin yang mengorganisasi aktivitas-aktivitas kelompok.
f.    Mempunyai suatu sistem hak dan kewajiban bagi anggotanya terhadap sejumlah harta konsumtif, harta produktif, atau harta pusaka tertentu.

Suku bangsa yang ada di dunia jumlahnya sangat banyak, mulai dari suku bangsa yang hanya mempunyai anggota ratusan orang hingga dengan yang jumlah anggotanya jutaan orang. Para jago antropologi dan sosiologi berusaha memilih batas-batas suku bangsa secara konkret. Prinsip-prinsip yang digunakan dalam memilih batas-batas suatu masyarakat atau suku bangsa antara lain sebagai berikut.
a.   Kesatuan masyarakat yang menggunakan suatu bahasa atau satu logat bahasa.
b.   Kesatuan insan yang dibatasi oleh ciri-ciri jasmaniah atau ras yang sama.
c.   Kesatuan masyarakat yang mempunyai tempat tinggal pada suatu desa atau lebih.
d.   Kesatuan masyarakat yang batasnya ditentukan oleh kesatuan ekologis.
e.   Kesatuan masyarakat yang batasnya ditentukan oleh suatu tempat politik administrasi.
f.    Kesatuan masyarakat yang mempunyai pengalaman sejarah yang sama.
g.   Kesatuan masyarakat yang batasnya ditentukan oleh suatu wilayah geografis.
h.   Kesatuan masyarakat yang batasnya ditentukan oleh rasa identitas penduduknya sendiri.
i.    Kesatuan masyarakat yang anggota-anggotanya melaksanakan interaksi dengan frekuensi tinggi dan merata.
j.    Kesatuan masyarakat dengan susunan sosial seragam

Antara prinsip yang satu dan lainnya biasanya saling terkait. Misalnya suku bangsa Aborigin yakni kesatuan insan yang mempunyai rambut hitam keriting, warna kulit cokelat-hitam, bertempat tinggal di tempat pedalaman Australia. Mereka yaitu penduduk orisinil Australia dengan pengalaman sejarah yang tidak berbeda. Setiap anggotanya mengidentifikasikan diri dengan pola sikap yang berlaku dalam masyarakatnya sehingga sulit bersosialisasi dengan masyarakat pendatang (orang kulit putih), yang jumlah anggotanya relatif sedikit. Oleh lantaran itu, komunikasi antarsesamanya merata dan tinggi yang didasari oleh suatu susunan sosial Bangsa Indonesia terdiri dari banyak suku bangsa. Antara satu sama lain mempunyai ciri tersendiri yang menjadi kekayaan budaya bangsa yang mempunyai sifat Bhinneka Tunggal Ika. Setiap suku bangsa berkembang sesuai dengan lingkungan alam, sosial, dan budaya sehingga akan mengakibatkan keanekaragaman akhlak istiadat, kebiasaan, bahasa daerah, dan aturan adat. Suku bangsa di Indonesia mempunyai banyak persamaan, yaitu:
a.      asas-asas yang sama dalam bentuk komplotan masyarakat, menyerupai akhlak perkawinan dan bentuk kekerabatan
b.      persamaan kehidupan sosial atas dasar kekeluargaan
c.      asas-asas yang sama dalam aturan adat
d.      asas-asas yang sama atas hak milik tanah

Keanekaragaman budaya tempat secara keseluruhan berpadu dalam suatu keseragaman dan kesamaan, yaitu aturan adat, lingkungan, dan asal budaya. Kebudayaan daerah, sebagai tonggak kebudayaan nasional mempunyai potensi yang cukup besar, yaitu sebagai berikut.
a.      Memiliki, menyimpan, dan mengandung kekuatan atau kemampuan untuk bersatu sebagai satu bangsa sehingga menjadi keindahan dan daya tarik dari keanekaragaman budaya.
b.      Memancarkan potensi ekonomis, yaitu menarik wisatawan, dari dalam ataupun luar negeri.
c.      Merupakan pujian tempat masing-masing, di samping sebagai unsur pencetus kesadaran bangsa.

4.   Bentuk Diferensiasi Sosial Berupa Perbedaan Jenis Kelamin

Jenis kelamin merupakan salah satu kategori yang diperoleh insan semenjak lahir. Jenis kelamin juga merupakan salah satu unsur yang menjadi pembeda dalam diferensiasi sosial. Secara hakiki, perbedaan lakilaki dengan perempuan bersifat horizontal atau tidak menunjuk kan perbedaan derajat yang rendah atau tinggi alasannya yakni perbedaan tersebut hanya menyangkut bentuk dan sifat dasar.

Di bidang kehidupan, perbedaan jenis kelamin bukan merupakan halangan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Saat ini, ada beberapa perempuan yang menggeluti jenis pekerjaan yang dahulu hanya dilakukan oleh kaum laki-laki, meskipun ada beberapa pekerjaan yang mustahil dilakukan oleh wanita. Contohnya, menyerupai bekerja menjadi tukang becak atau bekerja di pengeboran minyak lepas pantai.

5.   Bentuk Diferensiasi Sosial Berupa Perbedaan Profesi

Kehidupan manusia, terutama yang telah mempunyai pekerjaan dan menjalankan tugasnya sehari-hari, tidak lepas dari profesi atau kedudukan. Kedudukan yang dipunyai seseorang dilatarbelakangi kiprah yang berfungsi melaksanakan hak dan kewajiban dalam Kehidupan manusia, terutama yang telah mempunyai pekerjaan dan menjalankan tugasnya sehari-hari, tidak lepas dari profesi atau kedudukan. Kedudukan yang dipunyai seseorang dilatarbelakangi kiprah yang berfungsi melaksanakan kewajiban dan hak dalam kegiatan sehari-hari. Profesi akan berdampingan dengan kedudukan. Walaupun setiap orang sanggup saja mempunyai kedudukan yang sama dengan orang lain, profesi sanggup berbeda.

Contohnya, dua orang mempunyai status yang berada pada lapisan menengah, tetapi mereka mempunyai profesi yang berbeda. Bapak Agus mempunyai profesi sebagai sebagai seorang dokter, sedangkan bapak Nanda yakni seorang psikiater, dan keduanya mempunyai status  terhormat dalam masyarakat walaupun profesinya tidak sama.

Setiap orang mempunyai profesi yang umumnya diubahsuaikan dan didapat dengan latar keterampilan, belakang pendidikan, dan keahlian. Perbedaan profesi akan berkaitan dengan perbedaan pendapatan, sebagai hak yang harus diterima seseorang.

Kewajiban yang dijalankan oleh orang yang mempunyai profesi sanggup tidak sama, begitu pula cara serta sumber imbalan sebagai hak yang diterima. Perbedaan antara antara profesi dan profesi yang lain bersifat horizontal alasannya yakni tidak ada sesuatu jenis pekerjaan yang lebih baik dari pada pekerjaan lain. Dalam kaitannya dengan diferensiasi sosial, setiap profesi jangan dinilai atau diukur secara hemat dan normatif alasannya yakni apabila dinilai secara ekonomi hanya akan menggambarkan baik-buruknya atau tinggi-rendah. Contohnya, pendapatan seorang dokter lebih tinggi dibandingkan tukang becak, akan tetapi bukan lantaran pendapatan dokter lebih tinggi kemudian bersikap merendahkan tukang becak. Semua pekerjaan mungkin berbeda jenisnya, akan tetapu kita harus melihat sisi manusianya, yakni sama-sama sebagai makhluk Tuhan.

6.   Bentuk Diferensiasi Sosial Berupa Perbedaan Klan

Klan mempunyai kekerabatan dengan latar belakang keturunan dalam keluarga luas, baik berdasarkan garis pria (patrileneal) maupun keturunan perempuan (matrilineal) atau keduanya. Klan yakni suatu organisasi sosial yang khusus menghimpun anggota yang lahir dari satu keturunan yang sama, sehingga klan akan mempunyai struktur sosial tersendiri yang secara khusus bertujuan untuk memperkokoh ikatan kekerabatan yang terjalin di antara mereka.

Orang-orang yang terhimpun dalam suatu klan bisa diketahui dari nama belakang (nama keluarga) yang mereka gunakan menyerupai yang dimiliki oleh masyarakat Batak, tetapi terdapat juga anggota sebuah klan yang sanggup diketahui  dari lambang-lambang yang dipajang di rumah atau sikap khusus yang hanya berlaku bagi suatu klan tertentu. Klan di Indonesia merupakan warisan budaya yang diturunkan oleh leluhur mereka.

Tidak semua orang Indonesia mempunyai klan lantaran di antara mereka banyak yang tidak memperhitungkan asal keturunan atau latar belakang. Adanya perkawinan antar suku bangsa sanggup memperlemah kedudukan seseorang dalam keanggotaan suatu klan, serta yang bersangkutan bisa saja membentuk suatu struktur sosial gres yang berbeda dari klan kegiatan sehari-hari.

7.   Bentuk Diferensiasi Sosial Berupa Perbedaan Asal Daerah

Diferensiasi asal tempat yaitu pengelompokan insan menggunakan dasar tempat tinggal atau asal daerahnya, kota atau desa. Berdasarkan pembagian terstruktur mengenai ini diketahui ada dua kelompok masyarakat, yaitu masyarakat kota dan masyarakat desa. Masyarakat kota yaitu kelompok orang yang berasal dari kota atau tinggal di perkotaan. Sedangkan masyarakat desa yaitu kelompok orang yang berasal dari desa atau tinggal di pedesaan. Perbedaan masyarakat kota dan desa tampak terperinci dalam tutur kata, perilaku, cara berinteraksi, cara menghias rumah, cara berpakaian, dan lain-lain.

Demikian artikel kami wacana bentuk-bentuk diferensiasi sosial. Semoga bermanfaat untuk pembaca sekalian.

0 Response to "7 Bentuk Diferensiasi Sosial Paling Lengkap"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel