Kisah Cowok Ini Menciptakan Allah “Tersenyum”?
Kisah Pemuda Ini Membuat Allah “Tersenyum”?
Perbuatan mendahulukan keperluan orang lain ketimbang diri sendiri di sebut al-itsar. Al-itsar merupakan salah satu perbuatan yang terpuji. Dalam Al Alquran ada dongeng yang sangat menarik dan luar biasa ihwal perilaku tersebut, yaitu dongeng orang Anshar (warga Madinah) yang menjamu tamu sebaik mungkin sekalipun kondisi mereka sendiri sedang susah. Kisah cowok yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim telah menciptakan Allah Swt “tersenyum”. Apa yang telah dilakukan cowok tersebut sehingga menciptakan Allah “Tersenyum”? Berikut dongeng cowok yang menciptakan Allah Swt “tersenyum.”
(Baca Juga : Kenikmatan Surga yang Paling Rendah )
Pada satu hari, seorang pria miskin dan lapar tiba bertamu kepada Rasulullah Saw, “Rasulullah, saya ini miskin, dan ketika ini saya lapar. Berilah saya makan.”
Rasulullah Saw segera mengutus seseorang ke rumah salah seorang istri dia untuk menanyakan apakah ada makanan. Namun, istri dia menjawab, “Demi yang telah mengutusmu dengan benar, ketika ini saya tak memiliki masakan selain air.”
Rasulullah Saw pun mengutus seseorang kepada istri dia yang lainnya, namun jawabannya pun sama dengan istri dia yang pertama. Lalu, dia mengutus seseorang kepada istri dia lainnya, namun jawabannya tetap sama. Kemudian dia mengutus seseorang kepada istrinya yang lain, namun seluruh istri dia menjawab dengan balasan yang sama, ketika ini saya tak memiliki masakan selain air.
Mendengar itu, Rasulullah Saw berkata, “Di rumah Rasulullah Saw tidak ada masakan untuk menjamumu malam ini.”
Rasulullah segera menghadap para sahabatnya dan bersabda, “Siapa yang menjamu tamuku malam ini, Allah akan merahmati (manyayangi)-nya.”
Seorang pria Anshar berdiri, “Aku, ya Rasulullah”
Laki-laki Anshar itu segera membawa tamu Rasulullah Saw menuju rumahnya. Begitu sampai, ia berkata kepada istrinya, “Ini tamu Rasulullah Saw, tolong jamu sebaik mungkin. Hidangkan semua masakan yang ada untuknya.”
“Suamiku, kita tak punya masakan apa pun selain untuk belum dewasa kita,” kata istrinya
“Tak apa, kini siapkan saja makanannya, kemudian nanti matikan lampunya. Jika belum dewasa meminta makan malam, tidurkan saja mereka.”
Tanpa menunggu lama, istrinya bergegas menyiapkan masakan dengan tidak lupa meredupkan lampu, juga menidurkan anak-anaknya. Setelah masakan siap, sang istri bangun seolah hendak memperbaiki lampu rumah, dan ia meniup lampu.
Tamu itu melihat seakan keduanya ikut makan malam bersamanya. Tamu itupun makan dengan lahap, sehingga tidur dengan perut terisi, sementara suami istri yang menjadi tuan rumah tersebut tidur dalam keadaan lapar.
Begitu pagi tiba, pria Anshar tersebut bergegas menghadap Rasulullah Saw, begitu sampai, Rasulullah Saw eksklusif bersabda, “Allah ‘tertawa’ malam tadi atas perilaku kalian terhadap tamu itu.” Para ulama memaknai kata “tertawa” dalam hadis itu dengan kagum. Lalu Allah menurunkan firmanNya :
Dan mereka mengutamakan (orang-orang muhajirin) atas diri mereka sundiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. (QS Al hasyr [59] : 9)
Kisah yang diriayatkan oleh Bukhari Muslim itu begitu luar biasa. Karena itulah Allah Swt memuji lelaki Anshar dan keluarganya dalam Al Quran. Tidaklah Allah Swt memujinya melainkan alasannya yakni menjamu dan menghormati tamu sekalipun diri sendiri dalam kesulitan merupakan perbuatan yang sangat mulia dihadapan Allah Swt.
(Baca Juga : Ketika Iblis Tidak Kaprikornus Bertobat Kepada Allah Swt )
Demikian artikel kami ihwal dongeng cowok Anshar yang menciptakan Allah “tersenyum.” Semoga kita dapat mencontoh perbuatan sobat Anshar tersebut.
Sumber : Buku Berjudul “Dialog Iblis dengan Para Nabi” karya Ustads H. Asep Sapullah Darusmanwiati, M.A
0 Response to "Kisah Cowok Ini Menciptakan Allah “Tersenyum”?"
Post a Comment