Kinerja Pembangunan Ekonomi Di Indonesia
Kinerja Pembangunan Ekonomi di Indonesia
Kinerja pembangunan ekonomi di Indonesia. Berikut ini diberikan contoh-contoh keberhasilan dan kegagalan pembangunan ekonomi di Indonesia semenjak pembangunan nasional masa Orde Lama hingga dengan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). ( Baca Juga : Teori Pertumbuhan Ekonomi)
a. Pembangunan Ekonomi Masa Orde Lama
Pembangunan ekonomi masa orde lama. Pada masa orde usang yang dipimpin oleh Ir Soekarno, kondisi politik tidak stabil yang menimbulkan usaha-usaha pembangunan gagal. Pada masa itu pemerintah Indonesia, menerapkan sistem demokrasi parlementer (tahun 1949-1959), dan terjadi tujuh kali pergantian kabinet. Akibatnya pembangunan ekonomi menjadi kacau. Pada tanggal 5 Juli 1959 Presiden mengeluarkan Dekrit, dan sehabis itu pemerintah menerapkan demokrasi terpimpin dalam pemerintahannya, dan menyusun Program Pembangunan Nasional Semesta Berencana Delapan Tahun. Untuk membiayai pembangunan pemerintah terus mencetak uang sehingga menimbulkan inflasi. Pada ketika itu Indonesia masih menolak pinjaman luar negeri.b. Pembangunan Ekonomi Orde Baru
Pembangunan ekonomi orde baru. Setelah orde usang tumbang, maka tampil pemerintahan orde gres semenjak tahun 1966. Strategi pembangunan ekonomi Indonesia semenjak memasuki pemerintahan Orde Baru menganut Teori Trickle Down Effect yang memakai perkiraan bahwa yang penting perekonomian maju, toh nanti akan berimbas kepada seluruh lapisan masyarakat. Proses pembangunannya dituangkan dalam GBHN yang dirumuskan oleh MPR. Pembangunan Indonesia bisa memperbaiki perekonomian nasional, sehingga Indonesia pernah dinobatkan sebagai salah satu negara Newly Industrializing Countries(NIC). Jumlah penduduk miskin berhasil ditekan dari 60% jumlah penduduk pada tahun 1970 menjadi 15% pada tahun 1990. Indonesia juga berani menolak pemberian pemberian IGGI alasannya tersinggung oleh perilaku Pemerintah Belanda.
Namun demikian, angka kemiskinan dan pengangguran meningkat sehabis terjadinya krisis ekonomi yang terjadi tahun 1997. Pada masa ini sistem perekonomian Indonesia didominasi oleh nepotisme antara pengusaha dan penguasa. Keberhasilan seseorang dalam membuatkan usahanya bukan alasannya kemampuannya akan tetapi lebih dikarenakan kedekatan pengusaha dengan penguasa. Perekonomian Indonesia ternyata ringkih alasannya lilitan utang luar negeri yang besar.
c. Pembangunan Ekonomi Pemerintah Habibie (masa transisi)
Pembangunan ekonomi pemerintahan Habibie. Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997, menciptakan ketika itu banyak demonstrasi di mana-mana yang menuntut terjadinya reformasi di bidang pemerintah. Akhirnya pada tanggal 21 Mei 1998 Soeharto mengundurkan diri, dan melimpahkan kekuasaannya kepada Wapres BJ. Habibie.
Pemerintahan Habibie hanya berlangsung selama 512 hari. Beberapa prestasi yang berhasil diraih dalam pemerintahannya adalah membaiknya kurs valuta abnormal yang semula di atas Rp10.000,00 per dolar menjadi Rp6.900,00-Rp7.500,00 per dolar. Inflasi juga berhasil ditekan dari 70% pada tahun 1998 menjadi di bawah 20% bahkan mendekati 10%. Pertumbuhan ekonomi yang semula negatif pada tahun 1998 juga berhasil ditingkatkan bahkan pada tahun 1999 menjadi 0%.
d. Pembangunan Ekonomi Pemerintah Kabinet Persatuan Nasional
Pembangunan ekonomi pemerintahan kabinet persatuan nasional. Pada kala ini pemerintahan dipimpin K.H. Abdurrahman Wahid, yang merupakan hasil Pemilu pada bulan Juni 1999. Pada masa ini banyak kebijakan yang saling tidak mendukung. Adanya kasus Bulog Gate yang melibatkan Gus Dur menimbulkan MPR melaksanakan sidang istimewa untuk mencabut mandat yang diberikan kepada Gus Dur. Pada masa itu tidak ada kemajuan ekonomi yang berarti.
e. Pembangunan Ekonomi Pemerintah Kabinet Gotong-Royong
Pembangunan ekonomi pemerintahan kabinet gotong royong. Ada banyak keberhasilan yang dicapai dalam kabinet bahu-membahu yang dipimpin oleh Megawati Soekarno Putri, contohnya pertumbuhan ekonomi mencapai 4,1% dan inflasi hanya 5,06%. Indonesia keluar dari Program IMF pada tahun 1999 juga merupakan keberanian Indonesia untuk mengatasi krisis ekonominya.( Baca Juga : Masalah Pembangunan Ekonomi di Indonesia )
Pembangunan ekonomi pemerintahan kabinet Indonesia bersatu. Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla terpilih sebagai presiden dan wakil presiden Indonesia pada Pemilihan Umum Langsung Tahun 2004. Namun demikian, belum banyak kemajuan berarti yang dicapai oleh pemerintahan ini. Kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di atas 100% pada tanggal 1 Oktober 2005 menimbulkan beberapa perusahaan melarat karena meningkatnya biaya produksi, dan banyak berdampak negatif pada kesejahteraan rakyat. Pemberian Bantuan Langsung Tunai kepada penduduk miskin menimbulkan kecemburuan sosial alasannya dirasa kurang adil. Penerima pemberian pun berdesak-desakan tidak nyaman untuk mendapatkan pemberian tersebut.
Demikian klarifikasi singkat kami wacana kinerja pembangunan ekonomi di Indonesia, adalah pada masa orde lama, orde baru, hingga pada pemerintahan kabinet Indonesia Bersatu. Semoga artikel kami yang membahas wacana kinerja pembangunan ekonomi di Indonesia, adalah pada masa orde lama, orde baru, hingga pada pemerintahan kabinet Indonesia Bersatu.
0 Response to "Kinerja Pembangunan Ekonomi Di Indonesia"
Post a Comment