4 Teori Perdagangan Internasional - Ini Penjelasannya
Teori perdagangan internasional. Apa itu teori perdagangan internasional? Sebelumnya kita telah membahas pengertian perdagangan internasional, manfaat perdagangan internasional, dan faktor pendorong perdagangan internasional. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas wacana teori perdagangan internasional. (Baca juga artikel : pengertian perdagangan internasional)
Sebelum membahas teori perdagangan internasional, terlebih dahulu perlu kau ketahui manfaat mempelajari teori perdagangan internasional. Manfaat mempelajari teori perdagangan internasional, di antaranya sebagai berikut.
1. Membantu menjelaskan arah dan komposisi perdagangan antarnegara, serta efeknya terhadap struktur perekonomian suatu negara.
2. Dapat menawarkan adanya laba yang timbul dari adanya perdagangan internasional (gains from trade).
3. Dapat mengatasi permasalahan neraca pembayaran yang defisit.
1. Teori Perdagangan Internasional Kaum Merkantilisme
Merkantilisme merupakan suatu kelompok yang mencerminkan impian dan ideologi kapitalisme komersial, serta pandangan wacana politik kemakmuran suatu negara yang ditujukan untuk memperkuat posisi dan kemakmuran negara melebihi kemakmuran perseorangan. Teori Perdagangan Internasional dari Kaum Merkantilisme berkembang pesat sekitar masa ke-16 berdasar fatwa membuatkan ekonomi nasional dan pembangunan ekonomi, dengan mengusahakan jumlah ekspor harus melebihi jumlah impor.
Dalam sektor perdagangan internasional, teori kebijakan merkantilis berpusat pada dua inspirasi pokok, yaitu:
a. pemupukan logam mulia, tujuannya ialah pembentukan negara nasional yang besar lengan berkuasa dan pemupukan kemakmuran nasonal untuk mempertahankan dan membuatkan kekuatan negara tersebut;
b. setiap politik perdagangan ditujukan untuk menunjang kelebihan ekspor di atas impor (neraca perdagangan yang aktif). Untuk memperoleh neraca perdagangan yang aktif, maka ekspor harus didorong dan impor harus dibatasi. Hal ini dikarenakan tujuan utama perdagangan luar negeri ialah memperoleh perhiasan logam mulia.
Dengan demikian dalam perdagangan internasional atau perdagangan luar negeri, titik berat politik merkantilisme ditujukan untuk memperbesar ekspor di atas impor, serta kelebihan ekspor sanggup dibayar dengan logam mulia. Kebijakan merkantilis lainnya ialah kebijakan dalam perjuangan untuk monopoli perdagangan dan yang terkait lainnya, dalam usahanya untuk memperoleh daerah-daerah jajahan guna memasarkan hasil industri. Pelopor Teori Merkantilisme antara lain Sir Josiah Child, Thomas Mun, Jean Bodin, Von Hornich dan Jean Baptiste Colbert. (Baca juga artikel : manfaat perdagangan internasional)
2. Teori Perdagangan Internasional Keunggulan Mutlak (Absolut Advantage) oleh Adam Smith
Dalam perdagangan internasional, teori keunggulan mutlak Adam Smith mengemukakan ide-ide sebagai berikut.
a. Adanya Division of Labour (Pembagian Kerja Internasional)
Adanya division of labour (pembagian kerja internasional) dalam menghasilkan homogen barang dengan adanya pembagian kerja, suatu negara sanggup memproduksi barang dengan biaya yang lebih murah dibanding negara lain, sehingga dalam mengadakan perdagangan negara tersebut memperoleh keunggulan mutlak.
b. Spesialisasi Internasional dan Efisiensi Produksi
Dengan spesialisasi, suatu negara akan mengkhususkan pada produksi barang yang mempunyai keuntungan. Suatu negara akan mengimpor barang-barang yang bila diproduksi sendiri (dalam negeri) tidak efisien atau kurang menguntungkan, sehingga keunggulan mutlak diperoleh bila suatu negara mengadakan spesialisasi dalam memproduksi barang.
Teori perdagangan internasional laba mutlak diartikan sebagai laba yang dinyatakan dengan banyaknya jam/hari kerja yang diharapkan untuk menciptakan barang-barang produksi. Suatu negara akan mengekspor barang tertentu alasannya ialah sanggup menghasilkan barang tersebut dengan biaya yang secara mutlak lebih murah daripada negara lain. Dengan kata lain, negara tersebut mempunyai laba mutlak dalam produksi barang.
Jadi, teori laba mutlak dalam perdagangan internasional terjadi bila suatu negara lebih unggul terhadap satu macam produk yang dihasilkan, dengan biaya produksi yang lebih murah bila dibandingkan dengan biaya produksi di negara lain.
3. Teori Perdagangan Internasional Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage) oleh David Ricardo
Dalam perdaganga internasional, David Ricardo mennyampaikan toerinya, yaitu teori keunggulan komparatif. David Ricardo memberikan bahwa teori keunggulan mutlak yang dikemukakan oleh Adam Smith mempunyai kelemahan, di antaranya sebagai berikut.
a. Bagaimana bila suatu negara lebih produktif dalam memproduksi dua jenis barang dibanding dengan negara lain?
Sebagai citra awal, di satu pihak suatu negara mempunyai faktor produksi tenaga kerja dan alam yang lebih menguntungkan dibanding dengan negara lain, sehingga negara tersebut lebih unggul dan lebih produktif dalam menghasilkan barang daripada negara lain. Sebaliknya, di lain pihak negara lain tertinggal dalam memproduksi barang.
Dari uraian di atas sanggup disimpilkan, bahwa bila kondisi suatu negara lebih produktif atas dua jenis barang, maka negara tersebut tidak sanggup mengadakan korelasi pertukaran atau perdagangan.
b. Apakah negara tersebut juga sanggup mengadakan perdagangan internasional?
Pada konsep atau teori keunggulan komparatif (perbedaan biaya yang sanggup dibandingkan) yang dipakai sebagai dasar dalam perdagangan internasional ialah banyaknya tenaga kerja yang dipakai untuk memproduksi suatu barang. Jadi, motif melaksanakan perdagangan bukan sekadar mutlak lebih produktif (lebih menguntungkan) dalam menghasilkan homogen barang, tetapi berdasarkan David Ricardo sekalipun suatu negara itu tertinggal dalam segala rupa, ia tetap sanggup ikut serta dalam perdagangan internasional, asalkan negara tersebut menghasilkan barang dengan biaya yang lebih murah (tenaga kerja) dibanding dengan lainnya.
Jadi, dalam perdagangan internasional, teori laba komparatif terjadi bila suatu negara lebih unggul terhadap kedua macam produk yang dihasilkan, dengan biaya tenaga kerja yang lebih murah bila diban-dingkan dengan biaya tenaga kerja di negara lain.
Teori yang dikemukakan oleh Kaum Klasik dalam teori perdagangan internasional, berdasarkan atas perkiraan berikut ini.
a. Memperdagangkan dua barang dan yang berdagang dua negara.
b. Tidak ada perubahan teknologi.
c. Teori nilai atas dasar tenaga kerja.
d. Ongkos produksi dianggap konstan.
e. Ongkos transportasi diabaikan (= nol).
f. Kebebasan bergerak faktor produksi di dalam negeri, tetapi tidak sanggup berpindah melalui batas negara.
g. Persaingan tepat di pasar barang maupun pasar faktor produksi.
h. Distribusi pendapatan tidak berubah.
i. Perdagangan dilaksanakan atas dasar barter.
4. Teori Perdagangan Internasional Permintaan Timbal Balik (Reciprocal Demand) oleh John Stuart Mill
Teori seruan timbal balik dalam perdagangan internasional dikemukakan oleh J.S. Mill. sebetulnya teori seruan timbal balik melanjutkan Teori Keunggulan Komparatif dari David Ricardo, yaitu mencari titik keseimbangan pertukaran antara dua barang oleh dua negara dengan perbandingan pertukarannya atau dengan memilih Dasar Tukar Dalam Negeri (DTD). Maksud Teori Timbal Balik ialah menyeimbangkan antara seruan dengan penawarannya, alasannya ialah baik seruan dan penawaran memilih besarnya barang yang diekspor dan barang yang diimpor dalam perdagangan internasional.
Jadi, berdasarkan J.S. Mill selama terdapat perbedaan dalam rasio produksi konsumsi antara kedua negara, maka manfaat dari perdagangan internasional selalu sanggup dilaksanakan di kedua negara tersebut. Dan suatu negara akan memperoleh manfaat apabila jumlah jam kerja yang diharapkan untuk menciptakan seluruh barang-barang ekspornya lebih kecil daripada jumlah jam kerja yang diharapkan seandainya seluruh barang impor diproduksi sendiri.
Demikian klarifikasi singkat kami wacana teori dalam perdagangan internasional terdiri dari teori kaum merkantilisme, teori keunggulan mutlak, teori keunggulan komparatif, dan teori seruan timbal balik. Semoga artikel kami yang membahas wacana teori dalam perdagangan internasional terdiri dari teori kaum merkantilisme, teori keunggulan mutlak, teori keunggulan komparatif, dan teori seruan timbal balik bermanfaat untuk para pembaca.
Sebelum membahas teori perdagangan internasional, terlebih dahulu perlu kau ketahui manfaat mempelajari teori perdagangan internasional. Manfaat mempelajari teori perdagangan internasional, di antaranya sebagai berikut.
1. Membantu menjelaskan arah dan komposisi perdagangan antarnegara, serta efeknya terhadap struktur perekonomian suatu negara.
2. Dapat menawarkan adanya laba yang timbul dari adanya perdagangan internasional (gains from trade).
3. Dapat mengatasi permasalahan neraca pembayaran yang defisit.
Teori Perdagangan Internasional
Ada banyak sekali teori dalam perdagangan internasional. Teori dalam perdagangan internasional terdiri dari teori kaum merkantilisme, teori keunggulan mutlak, teori keunggulan komparatif, dan teori seruan timbal balik. Adapun teori-teori perdagangan internasional sanggup diuraikan sebagai berikut.1. Teori Perdagangan Internasional Kaum Merkantilisme
Merkantilisme merupakan suatu kelompok yang mencerminkan impian dan ideologi kapitalisme komersial, serta pandangan wacana politik kemakmuran suatu negara yang ditujukan untuk memperkuat posisi dan kemakmuran negara melebihi kemakmuran perseorangan. Teori Perdagangan Internasional dari Kaum Merkantilisme berkembang pesat sekitar masa ke-16 berdasar fatwa membuatkan ekonomi nasional dan pembangunan ekonomi, dengan mengusahakan jumlah ekspor harus melebihi jumlah impor.
Dalam sektor perdagangan internasional, teori kebijakan merkantilis berpusat pada dua inspirasi pokok, yaitu:
a. pemupukan logam mulia, tujuannya ialah pembentukan negara nasional yang besar lengan berkuasa dan pemupukan kemakmuran nasonal untuk mempertahankan dan membuatkan kekuatan negara tersebut;
b. setiap politik perdagangan ditujukan untuk menunjang kelebihan ekspor di atas impor (neraca perdagangan yang aktif). Untuk memperoleh neraca perdagangan yang aktif, maka ekspor harus didorong dan impor harus dibatasi. Hal ini dikarenakan tujuan utama perdagangan luar negeri ialah memperoleh perhiasan logam mulia.
Dengan demikian dalam perdagangan internasional atau perdagangan luar negeri, titik berat politik merkantilisme ditujukan untuk memperbesar ekspor di atas impor, serta kelebihan ekspor sanggup dibayar dengan logam mulia. Kebijakan merkantilis lainnya ialah kebijakan dalam perjuangan untuk monopoli perdagangan dan yang terkait lainnya, dalam usahanya untuk memperoleh daerah-daerah jajahan guna memasarkan hasil industri. Pelopor Teori Merkantilisme antara lain Sir Josiah Child, Thomas Mun, Jean Bodin, Von Hornich dan Jean Baptiste Colbert. (Baca juga artikel : manfaat perdagangan internasional)
2. Teori Perdagangan Internasional Keunggulan Mutlak (Absolut Advantage) oleh Adam Smith
Dalam perdagangan internasional, teori keunggulan mutlak Adam Smith mengemukakan ide-ide sebagai berikut.
a. Adanya Division of Labour (Pembagian Kerja Internasional)
Adanya division of labour (pembagian kerja internasional) dalam menghasilkan homogen barang dengan adanya pembagian kerja, suatu negara sanggup memproduksi barang dengan biaya yang lebih murah dibanding negara lain, sehingga dalam mengadakan perdagangan negara tersebut memperoleh keunggulan mutlak.
b. Spesialisasi Internasional dan Efisiensi Produksi
Dengan spesialisasi, suatu negara akan mengkhususkan pada produksi barang yang mempunyai keuntungan. Suatu negara akan mengimpor barang-barang yang bila diproduksi sendiri (dalam negeri) tidak efisien atau kurang menguntungkan, sehingga keunggulan mutlak diperoleh bila suatu negara mengadakan spesialisasi dalam memproduksi barang.
Teori perdagangan internasional laba mutlak diartikan sebagai laba yang dinyatakan dengan banyaknya jam/hari kerja yang diharapkan untuk menciptakan barang-barang produksi. Suatu negara akan mengekspor barang tertentu alasannya ialah sanggup menghasilkan barang tersebut dengan biaya yang secara mutlak lebih murah daripada negara lain. Dengan kata lain, negara tersebut mempunyai laba mutlak dalam produksi barang.
Jadi, teori laba mutlak dalam perdagangan internasional terjadi bila suatu negara lebih unggul terhadap satu macam produk yang dihasilkan, dengan biaya produksi yang lebih murah bila dibandingkan dengan biaya produksi di negara lain.
3. Teori Perdagangan Internasional Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage) oleh David Ricardo
Dalam perdaganga internasional, David Ricardo mennyampaikan toerinya, yaitu teori keunggulan komparatif. David Ricardo memberikan bahwa teori keunggulan mutlak yang dikemukakan oleh Adam Smith mempunyai kelemahan, di antaranya sebagai berikut.
a. Bagaimana bila suatu negara lebih produktif dalam memproduksi dua jenis barang dibanding dengan negara lain?
Sebagai citra awal, di satu pihak suatu negara mempunyai faktor produksi tenaga kerja dan alam yang lebih menguntungkan dibanding dengan negara lain, sehingga negara tersebut lebih unggul dan lebih produktif dalam menghasilkan barang daripada negara lain. Sebaliknya, di lain pihak negara lain tertinggal dalam memproduksi barang.
Dari uraian di atas sanggup disimpilkan, bahwa bila kondisi suatu negara lebih produktif atas dua jenis barang, maka negara tersebut tidak sanggup mengadakan korelasi pertukaran atau perdagangan.
b. Apakah negara tersebut juga sanggup mengadakan perdagangan internasional?
Pada konsep atau teori keunggulan komparatif (perbedaan biaya yang sanggup dibandingkan) yang dipakai sebagai dasar dalam perdagangan internasional ialah banyaknya tenaga kerja yang dipakai untuk memproduksi suatu barang. Jadi, motif melaksanakan perdagangan bukan sekadar mutlak lebih produktif (lebih menguntungkan) dalam menghasilkan homogen barang, tetapi berdasarkan David Ricardo sekalipun suatu negara itu tertinggal dalam segala rupa, ia tetap sanggup ikut serta dalam perdagangan internasional, asalkan negara tersebut menghasilkan barang dengan biaya yang lebih murah (tenaga kerja) dibanding dengan lainnya.
Jadi, dalam perdagangan internasional, teori laba komparatif terjadi bila suatu negara lebih unggul terhadap kedua macam produk yang dihasilkan, dengan biaya tenaga kerja yang lebih murah bila diban-dingkan dengan biaya tenaga kerja di negara lain.
Teori yang dikemukakan oleh Kaum Klasik dalam teori perdagangan internasional, berdasarkan atas perkiraan berikut ini.
a. Memperdagangkan dua barang dan yang berdagang dua negara.
b. Tidak ada perubahan teknologi.
c. Teori nilai atas dasar tenaga kerja.
d. Ongkos produksi dianggap konstan.
e. Ongkos transportasi diabaikan (= nol).
f. Kebebasan bergerak faktor produksi di dalam negeri, tetapi tidak sanggup berpindah melalui batas negara.
g. Persaingan tepat di pasar barang maupun pasar faktor produksi.
h. Distribusi pendapatan tidak berubah.
i. Perdagangan dilaksanakan atas dasar barter.
4. Teori Perdagangan Internasional Permintaan Timbal Balik (Reciprocal Demand) oleh John Stuart Mill
Teori seruan timbal balik dalam perdagangan internasional dikemukakan oleh J.S. Mill. sebetulnya teori seruan timbal balik melanjutkan Teori Keunggulan Komparatif dari David Ricardo, yaitu mencari titik keseimbangan pertukaran antara dua barang oleh dua negara dengan perbandingan pertukarannya atau dengan memilih Dasar Tukar Dalam Negeri (DTD). Maksud Teori Timbal Balik ialah menyeimbangkan antara seruan dengan penawarannya, alasannya ialah baik seruan dan penawaran memilih besarnya barang yang diekspor dan barang yang diimpor dalam perdagangan internasional.
Jadi, berdasarkan J.S. Mill selama terdapat perbedaan dalam rasio produksi konsumsi antara kedua negara, maka manfaat dari perdagangan internasional selalu sanggup dilaksanakan di kedua negara tersebut. Dan suatu negara akan memperoleh manfaat apabila jumlah jam kerja yang diharapkan untuk menciptakan seluruh barang-barang ekspornya lebih kecil daripada jumlah jam kerja yang diharapkan seandainya seluruh barang impor diproduksi sendiri.
Demikian klarifikasi singkat kami wacana teori dalam perdagangan internasional terdiri dari teori kaum merkantilisme, teori keunggulan mutlak, teori keunggulan komparatif, dan teori seruan timbal balik. Semoga artikel kami yang membahas wacana teori dalam perdagangan internasional terdiri dari teori kaum merkantilisme, teori keunggulan mutlak, teori keunggulan komparatif, dan teori seruan timbal balik bermanfaat untuk para pembaca.
0 Response to "4 Teori Perdagangan Internasional - Ini Penjelasannya"
Post a Comment