2 Konsep Dasar Sosiologi Yang Harus Diketahui
Kalian telah mempelajari sosiologi sebagai ilmu pengetahuan dengan melihat metode-metode untuk mempelajari ilmu tersebut. Nah, di sini kalian akan diperkenalkan konsep dasar dari sosiologi sehingga kalian akan sanggup memahami ihwal realitas-realitas sosial yang ada. Konsep – konsep dasar sosiologi sanggup dilihat dari dua aspek, yaitu masyarakat sebagai sistem sosial, dan kebudayaan sebagai hasil karya manusia. Untuk lebih mengetahui ihwal konsep-konsep dasar sosiologi, berikut klarifikasi ihwal konsep dasar sosiologi.
Apa yang kalian bayangkan ihwal masyarakat? Sejak kecil kita telah hidup di dalam keluarga, mengadakan kekerabatan dengan orang tua, saudara, ataupun pembantu rumah tangga jikalau ada. Apakah keluarga merupakan masyarakat?
Dalam bahasa Inggris masyarakat dikenal dengan istilah society yang berasal dari kata Latin socius yang berarti kawan. Sedangkan masyarakat berasal dari bahasa Arab yaitu syarakat yang berarti ikut serta/ berpartisipasi. Untuk lebih jelasnya mengenai definisi masyarakat sanggup diambil dari beberapa tokoh, antara lain:
1. Selo Soemardjan menunjukkan definisi masyarakat yakni orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan.
2. Ralp Linton mendefinisikan masyarakat merupakan setiap kelompok insan yang telah hidup dan bekerja sama cukup usang sehingga mereka sanggup mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskannya dengan jelas.
3. Mac Iver dan Page menyebutkan masyarakat yakni suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang kolaborasi antara berbaga kelompok dan penggolongan, dan pengawasan tingkah laris serta kebebasan-kebebasan manusia.
4. Sedangkan berdasarkan Gillin dan Gillin, masyarakat yakni kesatuan hidup insan yang berinteraksi berdasarkan suatu sistem budbahasa istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
Dari beberapa definisi di atas, kalian sanggup melihat bahwa masyarakat terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut.
1. Manusia yang hidup bersama.
2. Berinteraksi dalam waktu yang cukup lama.
3. Adanya kesadaran anggotanya sebagai satu kesatuan.
4. Suatu sistem kehidupan bersama yang membuat kebudayaan.
(Baca juga : Pengertian Sosiologi Menurut 12 Ahli)
Coba kalian bandingkan unsur-unsur masyarakat tersebut dengan aliran dari Marion Levy bahwa ada empat kriteria yang harus dipenuhi biar sebuah kelompok sanggup disebut sebagai masyarakat:
1. Kemampuan bertahan yang melebihi masa hidup seorang anggotanya.
2. Perekrutan seluruh atau sebagian anggotanya melalui reproduksi atau kelahiran.
3. Adanya sistem tindakan utama yang bersifat swasembada.
4. Kesetiaan pada suatu sistem tindakan utama secara bersama-sama.
Selain itu seorang tokoh sosiologi modern, juga mencoba merumuskan kriteria bagi adanya masyarakat, yaitu suatu sistem sosial yang swasembada (self-subsistem), melebihi masa hidup individu normal, merekrut anggota secara reproduksi biologis serta melaksanakan sosialisasi terhadap generasi berikutnya.
Ada juga tokoh sosiologi modern, Edwar Shils yang menekankan kriteria masyarakat pada aspek pemenuhan kebutuhan sendiri yang dibaginya dalam tiga komponen yaitu pengaturan, reproduksi sendiri, dan penciptaan diri. Dari banyak sekali rumusan masyarakat tersebut sanggup kalian artikan bahwa masyarakat secara sosiologis mempunyai makna khusus yang berbeda dengan penggunaan kata sehari-hari lantaran tidak semua kumpulan insan di suatu kawasan disebut masyarakat.
Masyarakat atau Society yakni sekumpulan insan yang secara relatif mandiri, hidup tolong-menolong cukup lama, mendiami suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan yang sama, dan melaksanakan sebagian besar kegiatannya dalam kelompok tersebut.
Lantas mengapa masyarakat disebut sebagai sistem sosial? Sistem merupakan bagian-bagian yang saling berafiliasi satu dengan yang lain. Sedangkan sistem sosial itu terdiri dari tindakan-tindakan sosial yang dilakukan individu-individu sebagai anggota masyarakat yang saling berinteraksi satu sama yang lain sehingga terwujud keharmonisan dalam masyarakat. Oleh lantaran itu, masyarakat disebut sebagai sistem sosial lantaran tidak hanya terdiri dari kumpulan individu saja tetapi individui-ndividu yang saling mengadakan interaksi sosial. (Baca juga : Tokoh Perintis Sosiologi)
Seperti kita tahu bahwa kehidupan insan tidak pernah terlepas dari kebudayaan. Kemajuan kehidupan insan dilihat dari kebudayaannya. Setiap insan mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda yang disebabkan oleh banyak faktor. Apa yang dilihat oleh orang dari suatu masyarakat tertentu mungkin akan tampak abnormal bagi masyarakat lainnya. Misalnya, cara pakaian orang-orang Amerika atau Eropa tampak berbeda dengan cara pakaian orang-orang Asia. Coba kalian amati gaya bicara masyarakat Batak terdengar keras dan garang berbeda dengan gaya bicara masyarakat Jawa khususnya Solo dan Yogyakarta yang lembut dan pelan? Bagaimana komentar kalian melihat hal tersebut? Atau saat melihat masyarakat di Irian Jaya, yang masih memakai koteka saja?
Kata kebudayaan berasal dari kata bahasa sansekerta buddhayah yang merupakan bentuk jamak kata buddhi yang berarti budi atau akal, sehingga kebudayaan secara sederhana diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi atau akal. Dalam Bahasa Inggris kebudayaan disebut sebagai culture yang berasal dari kata Latin colere artinya mengolah tanah atau bertani. Dari pengertian colere tersebut maka culture sanggup diartikan sebagai segala daya dan kegiatan insan untuk mengolah dan mengubah manusia. Beberapa hebat menunjukkan pengertian kebudayaan sebagai berikut.
1. E.B. Tylor
Kebudayaan yakni kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat, dan kemampuankemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh insan sebagai anggota masyarakat.
2. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi
Kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
3. Koentjaraningrat
Koentjaraningrat menyatakan kebudayaan terbagi dalam tiga wujud, yaitu:
a. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya biasa disebut sistem budaya. Ini merupakan wujud ideal dari kebudayaan yang mempunyai ciri-ciri abstrak, tak sanggup diraba, atau difoto. Misalnya, sebuah hasil aliran yang tertuang dalam buku atau artikel maka yang lokasi kebudayaannya ideal ada pada buku atau artikel tersebut.
b. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks kegiatan serta tindakan berpola dari insan dalam masyarakat, disebut sistem sosial. Terdiri dari aktivitas-aktivitas insan yang berinteraksi, berhubungan, serta bergaul satu dengan lain berdasarkan waktu dan contoh tertentu berdasarkan budbahasa tata kelakuan.
c. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia. Ini terang sekali lantaran merupakan kebudayaan fisik, sanggup terlihat dan diraba, ibarat Candi Borobudur.
Seperti dalam konsep masyarakat, berdasarkan C. Kluckhon ada tujuh unsur kebudayaan yang biasa disebut cultural universals, meliputi:
1. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia.
Unsur budaya ini terdiri dari alat-alat produksi, senjata, wadah, alat untuk menyalakan api, pakaian, perumahan.
2. Mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi.
Misalnya peternakan, pertanian, industri, nelayan, sistem konsumsi, sistem distribusi, sistem produksi.
3. Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, sistem perkawinan).
4. Bahasa baik mulut maupun tertulis.
5. Kesenian.
Kesenian berupa gagasan-gagasan, ciptaan, pikiran wujudnya sanggup berupa benda-benda yang indah dna candi, kain tenun. Contoh: Seni rupa, seni suara, seni gerak.
6. Sistem pengetahuan.
Meliputi teknologi dan kepandaian dalam hal tertentu misalnya, pada masyarakat nelayan, ada pengetahuan ihwal demam isu perpindahan ikan dan sebagainya.
7. Religi (sistem kepercayaan).
Sistem relegi berwujud sebagai sistem keyakinan dan gagasangagasan ihwal tuhan, dewa-dewa, ruh-ruh halus dan nirwana juga upacara atau benda-benda suci serta religius.
Setiap kebudayaan yang diciptakan oleh insan mempunyai sifat hakikat yang sama, yaitu:
1. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan lewat sikap manusia.
2. Kebudayaan telah ada terlebih dahulu mendahului lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
3. Kebudayaan diharapkan insan kemudian diwujudkan dalam tingkah lakunya.
4. Kebudayaan meliputi aturan-aturan yang berisikan kewajibankewajiban, tindakan- tindakan yang diterima dan ditolak, tindakantindakan yang dilarang, dan tindakan-tindakan yang diizinkan.
Demikian klarifikasi singkat ihwal konsep – konsep dasar sosiologi yang sanggup dilihat dari dua aspek, yaitu masyarakat sebagai sistem sosial, dan kebudayaan sebagai hasil karya manusia. Semoga artikel kami yang membahas ihwal konsep-konsep dasar sosiologi berdasarkan para hebat bermanfaat untuk para pembaca.
a. Masyarakat Sebagai Sistem Sosial
Dari definisi secara umum, terang terlihat bahwa sosiologi mempelajari masyarakat secara ilmiah dengan objek kajiannya yakni ihwal kehidupan kelompok insan beserta hasil interaksi sosial dari kehidupan kelompok manusia. Secara sederhana objek sosiologi yakni masyarakat yang dilihat dari sudut kekerabatan antarmanusia dan proses yang timbul dari kekerabatan insan di dalam masyarakat.Apa yang kalian bayangkan ihwal masyarakat? Sejak kecil kita telah hidup di dalam keluarga, mengadakan kekerabatan dengan orang tua, saudara, ataupun pembantu rumah tangga jikalau ada. Apakah keluarga merupakan masyarakat?
Dalam bahasa Inggris masyarakat dikenal dengan istilah society yang berasal dari kata Latin socius yang berarti kawan. Sedangkan masyarakat berasal dari bahasa Arab yaitu syarakat yang berarti ikut serta/ berpartisipasi. Untuk lebih jelasnya mengenai definisi masyarakat sanggup diambil dari beberapa tokoh, antara lain:
1. Selo Soemardjan menunjukkan definisi masyarakat yakni orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan.
2. Ralp Linton mendefinisikan masyarakat merupakan setiap kelompok insan yang telah hidup dan bekerja sama cukup usang sehingga mereka sanggup mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskannya dengan jelas.
3. Mac Iver dan Page menyebutkan masyarakat yakni suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang kolaborasi antara berbaga kelompok dan penggolongan, dan pengawasan tingkah laris serta kebebasan-kebebasan manusia.
4. Sedangkan berdasarkan Gillin dan Gillin, masyarakat yakni kesatuan hidup insan yang berinteraksi berdasarkan suatu sistem budbahasa istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
Dari beberapa definisi di atas, kalian sanggup melihat bahwa masyarakat terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut.
1. Manusia yang hidup bersama.
2. Berinteraksi dalam waktu yang cukup lama.
3. Adanya kesadaran anggotanya sebagai satu kesatuan.
4. Suatu sistem kehidupan bersama yang membuat kebudayaan.
(Baca juga : Pengertian Sosiologi Menurut 12 Ahli)
Coba kalian bandingkan unsur-unsur masyarakat tersebut dengan aliran dari Marion Levy bahwa ada empat kriteria yang harus dipenuhi biar sebuah kelompok sanggup disebut sebagai masyarakat:
1. Kemampuan bertahan yang melebihi masa hidup seorang anggotanya.
2. Perekrutan seluruh atau sebagian anggotanya melalui reproduksi atau kelahiran.
3. Adanya sistem tindakan utama yang bersifat swasembada.
4. Kesetiaan pada suatu sistem tindakan utama secara bersama-sama.
Selain itu seorang tokoh sosiologi modern, juga mencoba merumuskan kriteria bagi adanya masyarakat, yaitu suatu sistem sosial yang swasembada (self-subsistem), melebihi masa hidup individu normal, merekrut anggota secara reproduksi biologis serta melaksanakan sosialisasi terhadap generasi berikutnya.
Ada juga tokoh sosiologi modern, Edwar Shils yang menekankan kriteria masyarakat pada aspek pemenuhan kebutuhan sendiri yang dibaginya dalam tiga komponen yaitu pengaturan, reproduksi sendiri, dan penciptaan diri. Dari banyak sekali rumusan masyarakat tersebut sanggup kalian artikan bahwa masyarakat secara sosiologis mempunyai makna khusus yang berbeda dengan penggunaan kata sehari-hari lantaran tidak semua kumpulan insan di suatu kawasan disebut masyarakat.
Masyarakat atau Society yakni sekumpulan insan yang secara relatif mandiri, hidup tolong-menolong cukup lama, mendiami suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan yang sama, dan melaksanakan sebagian besar kegiatannya dalam kelompok tersebut.
Lantas mengapa masyarakat disebut sebagai sistem sosial? Sistem merupakan bagian-bagian yang saling berafiliasi satu dengan yang lain. Sedangkan sistem sosial itu terdiri dari tindakan-tindakan sosial yang dilakukan individu-individu sebagai anggota masyarakat yang saling berinteraksi satu sama yang lain sehingga terwujud keharmonisan dalam masyarakat. Oleh lantaran itu, masyarakat disebut sebagai sistem sosial lantaran tidak hanya terdiri dari kumpulan individu saja tetapi individui-ndividu yang saling mengadakan interaksi sosial. (Baca juga : Tokoh Perintis Sosiologi)
b. Kebudayaan sebagai Hasil Karya Manusia
Seperti kita tahu bahwa kehidupan insan tidak pernah terlepas dari kebudayaan. Kemajuan kehidupan insan dilihat dari kebudayaannya. Setiap insan mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda yang disebabkan oleh banyak faktor. Apa yang dilihat oleh orang dari suatu masyarakat tertentu mungkin akan tampak abnormal bagi masyarakat lainnya. Misalnya, cara pakaian orang-orang Amerika atau Eropa tampak berbeda dengan cara pakaian orang-orang Asia. Coba kalian amati gaya bicara masyarakat Batak terdengar keras dan garang berbeda dengan gaya bicara masyarakat Jawa khususnya Solo dan Yogyakarta yang lembut dan pelan? Bagaimana komentar kalian melihat hal tersebut? Atau saat melihat masyarakat di Irian Jaya, yang masih memakai koteka saja?Kata kebudayaan berasal dari kata bahasa sansekerta buddhayah yang merupakan bentuk jamak kata buddhi yang berarti budi atau akal, sehingga kebudayaan secara sederhana diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi atau akal. Dalam Bahasa Inggris kebudayaan disebut sebagai culture yang berasal dari kata Latin colere artinya mengolah tanah atau bertani. Dari pengertian colere tersebut maka culture sanggup diartikan sebagai segala daya dan kegiatan insan untuk mengolah dan mengubah manusia. Beberapa hebat menunjukkan pengertian kebudayaan sebagai berikut.
1. E.B. Tylor
Kebudayaan yakni kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat, dan kemampuankemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh insan sebagai anggota masyarakat.
2. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi
Kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
3. Koentjaraningrat
Koentjaraningrat menyatakan kebudayaan terbagi dalam tiga wujud, yaitu:
a. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya biasa disebut sistem budaya. Ini merupakan wujud ideal dari kebudayaan yang mempunyai ciri-ciri abstrak, tak sanggup diraba, atau difoto. Misalnya, sebuah hasil aliran yang tertuang dalam buku atau artikel maka yang lokasi kebudayaannya ideal ada pada buku atau artikel tersebut.
b. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks kegiatan serta tindakan berpola dari insan dalam masyarakat, disebut sistem sosial. Terdiri dari aktivitas-aktivitas insan yang berinteraksi, berhubungan, serta bergaul satu dengan lain berdasarkan waktu dan contoh tertentu berdasarkan budbahasa tata kelakuan.
c. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia. Ini terang sekali lantaran merupakan kebudayaan fisik, sanggup terlihat dan diraba, ibarat Candi Borobudur.
Seperti dalam konsep masyarakat, berdasarkan C. Kluckhon ada tujuh unsur kebudayaan yang biasa disebut cultural universals, meliputi:
1. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia.
Unsur budaya ini terdiri dari alat-alat produksi, senjata, wadah, alat untuk menyalakan api, pakaian, perumahan.
2. Mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi.
Misalnya peternakan, pertanian, industri, nelayan, sistem konsumsi, sistem distribusi, sistem produksi.
3. Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, sistem perkawinan).
4. Bahasa baik mulut maupun tertulis.
5. Kesenian.
Kesenian berupa gagasan-gagasan, ciptaan, pikiran wujudnya sanggup berupa benda-benda yang indah dna candi, kain tenun. Contoh: Seni rupa, seni suara, seni gerak.
6. Sistem pengetahuan.
Meliputi teknologi dan kepandaian dalam hal tertentu misalnya, pada masyarakat nelayan, ada pengetahuan ihwal demam isu perpindahan ikan dan sebagainya.
7. Religi (sistem kepercayaan).
Sistem relegi berwujud sebagai sistem keyakinan dan gagasangagasan ihwal tuhan, dewa-dewa, ruh-ruh halus dan nirwana juga upacara atau benda-benda suci serta religius.
Setiap kebudayaan yang diciptakan oleh insan mempunyai sifat hakikat yang sama, yaitu:
1. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan lewat sikap manusia.
2. Kebudayaan telah ada terlebih dahulu mendahului lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
3. Kebudayaan diharapkan insan kemudian diwujudkan dalam tingkah lakunya.
4. Kebudayaan meliputi aturan-aturan yang berisikan kewajibankewajiban, tindakan- tindakan yang diterima dan ditolak, tindakantindakan yang dilarang, dan tindakan-tindakan yang diizinkan.
Demikian klarifikasi singkat ihwal konsep – konsep dasar sosiologi yang sanggup dilihat dari dua aspek, yaitu masyarakat sebagai sistem sosial, dan kebudayaan sebagai hasil karya manusia. Semoga artikel kami yang membahas ihwal konsep-konsep dasar sosiologi berdasarkan para hebat bermanfaat untuk para pembaca.
0 Response to "2 Konsep Dasar Sosiologi Yang Harus Diketahui"
Post a Comment