-->

Organisasi Pergerakan Nasional Sarekat Islam

A. Sarekat Islam Sebagai Salah Satu dari Organisasi Pergerakan Nasional

Sarekat Islam. Sarekat Islam itu apa? Sarekat Islam kita pelajari untuk apa? Sarekart Islam didirikan di mana? Pada awal masa ke-20, di Nusantara muncul banyak sekali kelompok dan organisasi yang mempunyai konsep nasionalisme yaitu organisasi pergerakan kemerdekaan Indonesia antara lain : Budi Utomo (BU), Sarekat Dagang Islam (kemudian menjadi Sarekat Islam), Partai Komunis Indonesia (PKI), Partai Nasional Indonesia (PNI), Indische Partij (IP), Perhimpunan Indonesia, Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI), Partai Indonesia Raya (Parindra), Gabungan Politik Indonesia (Gapi), Gerakan dan Organisasi Pemuda, Organisasi Kepanduan, Gerakan Wanita, dan organisasi lainnya..

Munculnya organisasi-organisasi itu mendanai fase perubahan perlawanan terhadap pemerintah kolonial Belanda. Kalau sebelumnya berupa perlawanan fisik kedaerahan menjadi pergerakan nasional yang bersifat modern. Organisasi-organisasi itu mengusung tujuan yang sama, yakni untuk lepas dari penjajahan. Sarekat Islam merupakan serpihan dari organisasi pergerakan nasional.

Sarekat Islam merupakan salah satu organisasi pergerakan nasional. Sarekat Islam dianggap sebagai penggagas organisasi pergerakan nasional yang berbasis agama Islam. Sarekat Islam sangat penting kita pelajari semoga pengetahuan dan nasionalisme kita bertambah. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas perihal organisasi Sarekat Islam. Berikut secara singkat uraian perihal organisasi Sarekat Islam.

B. Lahirnya Sarekat Islam

Lahirnya Sarekat Islam. Sarekat Islam (SI) pada awalnya berjulukan Sarekat Dagang Islam (SDI), yaitu perkumpulan bagi pedagang Islam yang didirikan tahun 1911 di Solo, oleh H. Samanhudi. Organisasi ini mempunyai tujuan memajukan perdagangan Indonesia di bawah panji Islam, serta semoga para pedagang Islam sanggup bersaing dengan pedagang Barat maupun Timur Asing.

Sarekat Dagang Islam mengalami perkembangan cukup pesat, hal ini terjadi karena:
1. Pedagang keturunan Tionghoa melaksanakan monopoli bahan-bahan batik, ditambah pula dengan tingkah laris mereka yang tidak mengenakkan pada pedagang pribumi;
2. Penyebaran agama Katolik yang merupakan tantangan bagi para penganut Islam;
3. Adat usang yang bertentangan dengan aliran Islam yang terus dipertahankan di tempat Jawa, makin usang makin dirasakan sebagai penghinaan terhadap umat Islam.

Faktor lain yang mensugesti pesatnya pertumbuhan perkumpulan pedagang Islam tumbuh pesat terutama sesudah Tjokroaminoto masuk dan lalu menjadi pemimpin Sarekat Dagang Islam. Pada mulanya Sarekat Islam bertujuan untuk kesejahteraan sosial dan persamaan sosial. Mula-mula Sarekat Islam merupakan gerakan sosial ekonomi tanpa menghiraukan problem kolonialisme.

Jelaslah bahwa tujuan utama Sarekat Dagang Islam ialah melindungi aktivitas ekonomi pedagang Islamagar sanggup terus bersaing dengan pengusaha Cina. Agama Islam dipakai sebagai faktor pengikat dan penyatu kekuatan pedagang Islam yang ketika itu juga menerima tekanan dan kurang diperhatikan dari pemerintah kolonial. Sebagai perkumpulan dagang, Sarekat Dagang Islam lalu berpindah ke Surabaya yang merupakan kota dagang di Indonesia. Sarekat Dagang Islam selanjutnya dipimpin oleh Haji Umar Said Cokroaminoto.

Cokroaminoto dikenal sebagai seorang orator yang cakap dan bijak, kemampuannya berorator itu memikat anggota-anggotanya. Di bawah kepemimpinannya diletakkan dasar-dasar gres yang bertujuan untuk memajukan semangat dagang bangsa Indonesia. Disamping itu Sarekat Dagang Islam juga memajukan rakyat dengan menjalankan hidup sesuai aliran agama dan menghilangkan paham yang keliru perihal agama Islam. Sarekat Dagang Islam lalu berubah nama menjadi Sarekat Islam (SI) pada tahun 1913.

C. Perjuangan Sarekat Islam

Perjuangan Sarekat Islam. Pada kongres Sarekat Islam yang pertama, tanggal 26 Januari 1913, dalam pidatonya di Kebun Bintang Surabaya, ia menegaskan bahwa tujuan Sarekat Islam ialah menghidupkan jiwa dagang bangsa Indonesia, memperkuat ekonomi pribumi semoga bisa bersaing dengan bangsa asing. Usaha Sarekat Islam di bidang ekonomi itu nampak sekali dengan didirikannya koperasi di Kota Surabaya. Di Surabaya pula bangkit PT. Setia Usaha, yang bergerak tidak saja menerbitkan surat kabar “Utusan Hindia”, juga bergerak di bidang penggilingan padi dan perbankan. Usaha Sarekat Islam dimaksudkan untuk membebaskan kehidupan ekonomi dari ketergantungan bangsa asing.

Dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, Sarekat Islam sudah mempunyai cabang di banyak sekali kota. Organisasi Sarekat Islam tumbuh menjadi besar. Kemajuan yang dicapai oleh Sarekat Islam itu dianggap bahaya bagi pemerintah kolonial. Pemerintah lalu mengeluarkan peraturan untuk menghambat laju pertumbuhan Sarekat Islam, yaitu cabang harus bangkit sendiri dan terbatas daerahnya. Pemerintah kolonial tidak keberatan SI tempat mengadakan perwakilan yang diurus oleh pengurus sentral. Kemudian dibentuklah Central Sarikat Islam (CSI) yang mengorganisasikan 50 cabang kantor Sarekat Islam daerah.

Ketika pemerintah kolonial mengijinkan berdirinya partai politik, Sarekat Islam yang semula merupakan organisasi nonpolitik bermetamorfosis partai politik. Sarekat Islam mengirimkan wakilnya dalam Volksraad (Dewan Rakyat) dan memegang tugas penting dalam Radicale Concentratie,yaitu adonan perkumpulan yang bersifat radikal. Pemerintah kolonial yang dianggap cenderung kearah kapitalisme mulai ditentang. Sarekat Islam juga aktif mengorganisasi perkumpulan buruh. Dalam suatu pembukaan rapat Volksraadmasih terekam dalam ingatan bersama kaum terpelajar bumiputera perihal Janji November (November Beloofte).

Dalam pidatonya itu Gubernur Jenderal Hindia Belanda menyampaikan bahwa dalam zaman gres hubungan pemerintah kolonial dan proses demokratisasi dimulai. Ia juga mengatakan, jika saatnya kelak Volksraadmenjadi dewan rakyat, sebuah forum bagi rakyat Hindia untuk memberikan hasrat untuk merdeka. Namun Volksraadtidak pernah menjadi tubuh rakyat Hindia, Volksraad tetap menjadi alat bagi pemerintah kolonial. Karena kecilnya capaian yang diraih oleh dewan rakyat tersebut, mendorong Cokroaminoto dan Agus Salim untuk mengubah aliran politik Sarekat Islam dari kooperatif ke nonkooperatif dan menolak ikut serta dalam setiap dewan rakyat yang didirikan pemerintah.

Dalam kongres Sarekat Islam tahun 1914, yang diselenggarakan di Yogyakarta Cokroaminoto dipilih sebagai pimpinan Sarikat Islam. Gejala konflik internal mulai kelihatan dan kewibawaan Central Sarikat Islam (CSI) mulai berkurang. Dalam kondisi itu Cokroaminoto tetap mempertahankan keutuhan dengan menyampaikan kecenderungan untuk memisahkan diri dari Central Sarikat Islam (CSI) harus dikutuk. Karena itu perpecahan harus dihindari, persatuan, harus dijaga sebab Islam sebagai unsur penyatu.

Dalam kongres tahunan yang diselenggrakan Sarekat Islam pada tahun 1916, Cokroaminoto memberikan dalam pidatonya perlunya pemerintahan sendiri untuk rakyat Indonesia. Pada tahun itu kongres pertama Sarekat Islam yang dihadiri oleh 80 anggota Sarekat Islam lokal dengan anggotanya sebanyak 36.000 orang. Kongres Sarekat Islam merupakan Kongres Nasional sebab Sarekat Islam mempunyai keinginan supaya penduduk Indonesia menjadi satu nationatau suku bangsa, dengan kata lain mempersatukan etnis Indonesia menjadi bangsa Indonesia.

Cokroaminoto dikenal sebagai seorang politikus dan orator yang cerdas. Seorang cowok yang tinggal indekost di rumahnya tertarik dengan cara berpidatonya. Setiap hari cowok itu sering mengikuti diskusi-diskusi yang diadakan di rumah Cokroaminoto. Dia juga memalsukan cara Cokro berpidato dengan berlatih pidato di balkon rumah Cokro. Kelak cowok itu kita kenal sebagai seorang orator yang cerdas dan menjadi presiden pertama Indonesia, Sukarno.

Sebelum kongres tahunan berikutnya (1917) di Jakarta, muncul aliran revolusioner sosialis ditubuh Sarekat Islam, yang berasal dari Sarekat Islam Semarang yang dipimpin oleh Semaun. Kongres tetap berjalan dan menetapkan bahwa azas usaha Sarekat Islam ialah pemerintahan bangkit sendiri dan usaha melawan penjajahan dari kolonialisme. Sejak itu Cokroamitono dan Abdul Muis mewakili Sarekat Islam dalam Dewan Rakyat. Sarekat Islam semakin menerima simpati dari rakyat. Keanggotaannya pun semakin meningkat. Sementara itu efek Semaun semakin menjalar ke tubuh Sarekat Islam. Sejak itulah efek sosial-komunis masuk ke dalam tubuh Sarekat Islam pusat maupun cabang-cabangnya. Sebagai organisasi besar Sarekat Islam telah disusupi oleh orang-orang yang menjadi anggota Indische Sociaal Democratische Vereninging (ISDV), menyerupai Semaun dan Darsono.

Pada kongres Sarekat Islam kelima tahun 1921, Semaun melancarkan kritik terhadap kebijakan Sarekat Islam Pusat sehingga timbul perpecahan. Di satu pihak aliran yang diinginkan Sarekat Islam ialah ekonomi dogmatis yang diwakili oleh Semaun, yang lalu dikenal dengan Sarekat Islam Merah beraliran komunis. Di sisi lain, Sarekat Islam menginginkan aliran nasional keagamaan yang diwakili oleh Cokroaminoto, yang lalu dikenal dengan Sarekat Islam Putih. Rupanya tanda-tanda usaha dua aliran itu tidak sanggup dipersatukan. Agus Salim dan Abdul Muis mendesak semoga ditetapkan disiplin partai yang melarang keanggotaan rangkap. Usulan itu sangat mengkhawatirkan Partai Komunis Indonesia (PKI). Oleh sebab itu, Tan Malaka meminta displin partai diadakan perkecualian bagi PKI. Namun demikian, disiplin partai sanggup diterima oleh kongres dengan bunyi mayoritas. Konsekuensi dari itu Semaun dikeluarkan dari Sarekat Islam, sebab dilarang rangkap anggota. Dengan demikian, langkah pertama dari efek PKI ke dalam tubuh Sarekat Islam telah sanggup diatasi.

 Sarekat Islam Sebagai Salah Satu dari Organisasi Pergerakan Nasional Organisasi Pergerakan Nasional Sarekat Islam

Sementara itu dalam kongres di Madiun 1923, Central Sarekat Islam (CSI) diganti menjadi Partai Sarekat Islam (PSI), dan memberlakukan disiplin partai. Di lain pihak, Sarekat Islam yang menerima efek PKI menyatakan diri bernaung dalam Sarekat Rakyat yang merupakan bentukan PKI. Azas usaha Partai Sarekat Islam (PSI) ialah nonkooperasi artinya organisasi itu tidak mau berafiliasi dengan pemerintah kolonial. Namun organisasi itu mengijinkan anggotanya duduk di dalam Dewan Rakyat atas nama pribadi. Kongres Partai Sarekat Islam (PSI) tahun 1927 menegaskan azas usaha organisasi itu ialah mencapai kemerdekaan nasional menurut agama Islam. Karena Partai Sarekat Islam (PSI) menggabungkan diri dalam Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI), nama Partai Sarekat Islam (PSI) ditambah dengan Indonesia untuk menunjukkan usaha kebangsaan. Selanjutnya organisasi itu berjulukan Partai Sarikat Islam Indonesia (1927). Maka muncullah efek positif bagi perkembangan nasionalisme Partai Sarekat Islam (PSI). Perubahan nama itu berkaitan dengan kehadiran Sukiman yang gres tiba dari Belanda. Dalam konggres Pemuda tahun 1928, PSII aktif mengambil serpihan dalam PPPKI.

D. Melemahnya Sarekat Islam

Melemahnya Sarekat Islam. Banyaknya anggota muda dalam Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII) membawa perbedaan paham antara golongan muda dengan golongan tua. Pada 1932, timbulah perpecahan dalam tubuh organisasi itu. Muncullah Partai Islam Indonesia (PARII) dibawah Dr. Sukiman yang berpusat di Yogyakarta. Agus Salim dan A.M. Sangaji mendirikan Barisan Penyedar yang berusaha menyadarkan diri sesuai dengan tuntutan zaman. Persatuan dalam Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII) tak sanggup dipertahankan lagi, Sukiman lalu memisahkan diri yang diikuti oleh Wiwoho, Kasman Singodimedjo dll. Pada tahun 1940, Sekar Maji Kartosiwiryo mendirikan PSII tandingan terhadap PSII yang dipimpin Abikusno Cokrosuyoso. Akibat perpecahan itu Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII) mengalami kemunduran. Peranannya sebagai Partai Islam lalu dilanjutkan oleh Partai Islam Indonesia yang merupakan lanjutan dari PARII di bawah pimpinan Dr. Sukiman.

Walaupun Sarekat Islam sudah mengalami kemunduran, tetapi usaha bansga Indonesia untuk terbebas dari praktik kolonialisme masih terus berlangsung. Sarekai Islam mungkin sudah runtuh, tetapi sesudah itu bermunculan organisasi-organisasi lain. Demikian artikel kami perihal Sarekat Islam. Semoga artikel kami perihal Sarekat Islam bermanfaat bagi para pembaca.

0 Response to "Organisasi Pergerakan Nasional Sarekat Islam"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel