Tolak Ukur Dan Ciri-Ciri Nilai Sosial
Tolak Ukur dan Ciri-Ciri Nilai Sosial - Nilai dalam hal ini, bukanlah angka yang memperlihatkan ukuran tertentu mengenai sesuatu. Misalnya nilai 8, 9, atau 10 dalam matematika. Atau nilai selesai pertandingan sepak bola 1 : 0 antara Inggris dan Paraguay dalam Piala Dunia. Namun, nilai dalam arti sosiologi merupakan sesuatu yang dianggap baik dan dibutuhkan oleh masyarakat. Ketaatan, keramahan, kesopanan, kecantikan jiwa, kebersihan, dan keindahan merupakan beberapa contoh nilai sosial dalam kacamata sosiologi. Dengan kata lain, nilai sosial yaitu ukuranukuran, patokan-patokan, anggapan- anggapan, keyakinankeyakinan, yang hidup dan berkembang dalam masyarakat serta dianut oleh banyak orang dalam lingkungan masyarakat mengenai apa yang benar, pantas, luhur, dan baik untuk dilakukan.
Setiap masyarakat mempunyai tata nilai berbeda-beda. Nilai-nilai sosial merupakan aktualisasi dari kehendak masyarakat mengenai segala sesuatu yang dianggap benar dan baik. Menurut Soeleman, nilainilai juga memberikan perasaan identitas masyarakat dan memilih seperangkat tujuan yang hendak dicapai. Oleh karenanya, nilai sosial secara umum sanggup dinyatakan sebagai keyakinan relatif kepada yang baik dan buruk, yang benar dan salah, kepada apa yang seharusnya ada dan apa yang seharusnya tidak ada. Kemudian pengertian tersebut dipertegas kembali oleh Polak. Beliau mengemukakan bahwa nilai dimaksudkan sebagai ukuran-ukuran, patokan-patokan, anggapananggapan, keyakinan- keyakinan tertentu, mengenai apa yang benar, pantas, luhur dan baik untuk dikerjakan, dilaksanakan atau diperhatikan.
Selain pengertian tersebut, terdapat pula beberapa pengertian nilai sosial berdasarkan para ahli. Charles F. Andrian contohnya mengartikan nilai sosial sebagai konsep-konsep yang sangat umum mengenai sesuatu yang ingin dicapai serta memperlihatkan arah tindakan-tindakan yang harus diambil.
Dari pengertian di atas, sanggup disimpulkan bahwa nilai sosial yaitu anggapan-anggapan umum yang ada dalam alam pikiran masyarakat dan menjadi pola dalam bersikap dan bertingkah laku. Pendapat beberapa hebat mengenai pengertian nilai sosial.
1. Pengertian Nilai Sosial Menurut Green
Menurutnya, nilai sosial sebagai kesadaran yang berlangsung secara relatif dan disertai emosi terhadap objek, ide, dan orang perorangan.
2. Pengertian Nilai Sosial Menurut Young
Nilai sosial yaitu asumsi-asumsi yang aneh dan sering tidak disadari wacana apa yang benar dan apa yang penting.
3. Pengertian Nilai Sosial Menurut Woods
Nilai sosial yaitu petunjuk-petunjuk umum yang telah berlangsung lama, yang mengarahkan tingkah laris dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada intinya, adanya nilai sosial dalam masyarakat bersumber pada tiga hal yaitu dari Tuhan, masyarakat, dan individu.
a. Nilai yang Bersumber dari Tuhan
Sumber nilai sosial berasal dari Tuhan biasanya diketahui melalui fatwa agama yang ditulis dalam kitab suci. Dalam fatwa agama, terdapat nilai yang sanggup memperlihatkan pedoman dalam bersikap dan bertingkah laris terhadap sesamanya. Sebagai contoh, adanya nilai kasih sayang, ketaatan, kejujuran, hidup sederhana, dan lainlain. Nilai yang bersumber dari Tuhan sering disebut nilai theonom.
b. Nilai yang Bersumber dari Masyarakat
Masyarakat menyepakati sesuatu hal yang dianggap baik dan luhur, kemudian menjadikannya sebagai suatu pedoman dalam bertingkah laku. Sebagai contohnya, kesopanan dan kesantunan terhadap orang tua. Nilai yang berasal dari hasil janji banyak orang disebut nilai heteronom.
c. Nilai yang Bersumber dari Individu
Pada dasarnya, setiap individu mempunyai sesuatu hal yang baik, luhur, dan penting. Sebagai contohnya, kegigihan dalam bekerja yang dimiliki oleh seseorang. Seseorang beranggapan bahwa kerja keras yaitu sesuatu yang penting untuk mencapai suatu kesuksesan/ keberhasilan. Lambat laun nilai ini diikuti oleh orang lain yang pada alhasil akan menyebabkan nilai tersebut milik bersama. Dalam kenyataannya, nilai sosial yang berasal dari individu sering ditularkan dengan cara memberi contoh sikap yang sesuai dengan nilai yang dimaksud. Nilai yang berasal dari individu disebut nilai otonom.
Tolak Ukur Nilai Sosial
Tolak ukur nilai sosial. Setiap masyarakat mempunyai nilai yang berbeda - beda. Hal ini disebabkan setiap masyarakat mempunyai tolak ukur nilai yang berbeda - beda pula. Selain itu, perbedaan cara pandang masyarakat terhadap nilai mendorong munculnya perbedaan nilai. Misalnya, suatu masyarakat menjunjung tinggi anggapan wacana waktu yaitu uang dan kerja keras. Sedang di masyarakat lain menganggap kedua hal tersebut tidak penting atau dianggap sebagai tanda-tanda materialisme.
Contoh lain yaitu kebiasaan dan sikap seorang menjaga kebersihan tubuhnya dengan mandi setiap hari. Tindakan mereka didasarkan pada nilai kebersihan dan nilai kesehatan. Masyarakat menganggap bahwa kebersihan itu baik. Berbeda dengan masyarakat yang tinggal di kawasan miskin air. Mandi bukanlah hal yang harus dilakukan. Menurut mereka menjaga kebersihan tidak harus dengan mandi.
Dari dua kejadian di atas, terlihat adanya perbedaan nilai antara masyarakat satu dengan masyarakat lainnya. Selain itu, tatanan nilai dalam suatu masyarakat sanggup mengalami pergeseran atau perubahan. Contoh, dalam keluarga tradisional beranggapan bahwa seorang istri yaitu konco wingking suami. Dalam keluarga tradisional, kiprah seorang wanita hanya mengurus keluarga dan melayani suami. Kebebasan wanita untuk membuatkan potensi serta berkarier menjadi terbatas. Namun, seiring dengan perkembangan zaman serta meningkatnya kebutuhan hidup, keberadaan wanita mulai diakui. Saat ini kiprah wanita tidak terbatas pada ibu rumah tangga. Namun, pekerjaan yang biasa dilakukan oleh laki - laki tidak jarang pula dilakukan oleh kaum hawa ini.
Lantas, apa yang menjadi tolok ukur suatu nilai dalam masyarakat? Suatu nilai sanggup tetap dipertahankan apabila nilai tersebut mempunyai daya guna fungsional, artinya mempunyai kebermanfaatan bagi kehidupan masyarakat itu sendiri, menyerupai pada contoh di atas. Dengan kata lain, tolok ukur nilai sosial ditentukan dari kegunaan nilai tersebut. Jika mempunyai kegunaan dipertahankan, kalau tidak akan terbuang seiring dengan berjalannya waktu sebagaimana dikutip Arif Rohman dkk.; 2003).
Ciri-Ciri Nilai Sosial
Ciri-ciri nilai sosial. Segala sesuatu mempunyai penanda khas atau karakteristik tertentu. Di mana melalui penanda itulah, sesuatu sanggup diidentifikasi. Begitu pula dengan nilai sosial. Tidak semua hal atau sesuatu yang baik di mata masyarakat sanggup dianggap sebagai nilai sosial. Oleh lantaran itu, tanda-tanda atau ciri-ciri nilai sosial antara lain (sebagaimana dikutip Abdulsyani; 2002):
a. Nilai merupakan hasil interaksi antaranggota masyarakat. Nilai tercipta secara sosial bukan secara biologis atau bawaan semenjak lahir.
b. Nilai sosial ditularkan di antara anggota-anggota masyarakat melalui pergaulan.
c. Nilai terbentuk melalui proses berguru yang panjang melalui sosialisasi.
d. Nilai sebagai alat pemuas kebutuhan sosial. Artinya, nilai berfungsi sebagai sarana untuk mencapai impian bersama.
e. Nilai berbeda-beda antara kebudayaan yang satu dengan yang lain.
f. Masing-masing nilai sanggup mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap orang perorangan dan masyarakat secara keseluruhan.
g. Nilai sanggup memengaruhi perkembangan pribadi dalam masyarakat baik positif maupun negatif.
h. Nilai merupakan hasil seleksi dari aneka macam macam aspek kehidupan di dalam masyarakat.
Demikian artikel kami wacana pengertian nilai sosial. Semoga gosip wacana pengertian nilai sosial bermanfaat.
0 Response to "Tolak Ukur Dan Ciri-Ciri Nilai Sosial"
Post a Comment