-->

Ketika Umar Meminta Pesan Tersirat Kepada Rakyatnya

Ketika Umar Meminta Nasihat Kepada Rakyatnya Ketika Umar Meminta Nasihat Kepada Rakyatnya

Ketika Umar Meminta Nasihat Kepada Rakyatnya

Diriwayatkan dari Salamah bin Dinar, seorang alim dari Madinah, qadhi, serta syekh penduduk Madinah. Beliau menceritakan kisahnya, “Suatu waktu, saya menemui Khalifah Umar bin Abdul Aziz, saat ia ada di Khunashirah, yaitu tempat pemerahan susu.”

“Sudah usang saya sekali tidak bertemu dengan beliau. Saya melihat ia di depan pintu. Pertama kali melihat, saya sudah tidak dapat mengenali ia lagi karena banyaknya perubahan fisik yang ada pada dirinya jika dibandingkan dengan terakhir kali saya bertemu beliau di Madinah, yaitu sewaktu menjadi gubernur di sana.”

Beliau menyambut kedatanganku kemudian berkata, “Mendekatlah kepadaku hai Abu Hazim.” Aku pun segera mendekat lalu berkata, “Bukankah engkau adalah Amirul Mukminin Umar bin Abdul Aziz?“ Beliau lengsung membenarkannya. Kemudian saya bertanya lagi, “Apa yang menjadikan anda sekarang berubah? Bukankah dahulu wajah anda sangat tampan? Kulit Anda halus dan hidup dengan serba kecukupan?”


Lalu umar berkata, “Ya begitulah, saya memang sudah berubah.” Kemudian saya bertanya lagi, “Lantas apa yang telah membuat Anda sekarang berubah, padahal sekarang Anda telah menguasai emas dan perak dan Anda juga telah diangkat menjadi Amirul Mukminin?” Umar pun  menjawab, “Memangnya perubahan apa yang ada pada diriku wahai Abu Hazim?“ Aku menjawab, “Tubuh Anda sekarang begitu kurus, wajah anda pucat dan kulit anda berubah menjadi kasar, bening kedua matamu juga menjadi redup.

Tiba-tiba ia lanhsung menangis. “Bagaimana halnya apabila engkau melihatku sesudah tiga hari saya berada di dalam kubur, mungkin kedua mataku juga telah melorot di pipiku, perutku terburai, lalu ulat-ulat tanah menggerogoti tubuhku. Sungguh apabila engkau melihatku waktu itu wahai Abu Hazim, tentulah engkau lebih tidak sanggup mengenaliku lagi dibanding hari ini.”

Kemudian Umar meminta kepadaku untuk menyampaikan sebuah hadis. “Ingatkah Anda mengenai suatu hadis yang pernah Anda bacakan kepadaku ketika di Madinah, wahai Abu Hazim?” Aku kemudian menjawab, “Saya telah membacakan banyak hadis wahai Amirul Mukminin. Lantas hadis mana yang Anda maksud?”

Umar bin Abdul Aziz lalu berkata, “Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah.” Abu Hazim memberikan hadis itu. “Saya telah mendengar Abu Hurairah berkata, Aku mendengar Nabi Saw bersabda, ‘Sesungguhnya di hadapan kalian terhampar banyak rintangan yang begitu terjal, berbahaya, dan tidak ada yang sanggup melewatinya dengan selamat kecuali orang yang kuat.”


Kemudian, Umar menangis dengan tangisan yang mengharukan, saya khawatir kalau tangisan tersebut dapat memecahkan hatinya. Lalu ia menghapus air matanya seraya menoleh kepadaku dan berkata, “Apakah Anda berkenan untuk menegurku wahai Abu Hazim jika saya bersantai-santai dalam mendaki rintangan yang terjal tersebut sehingga saya dapat berhasil menempuhnya? Aku khawatir jika saya tidak berhasil melaluinya.

Kisah tersebut menggambarkan bahwa setiap orang dapat berbuat salah. Oleh karena itu, diharapkan nasihat dan saling mengingatkan satu sama lain. Wallahu a’lam.”

Sumber :www.republika.co.id

0 Response to "Ketika Umar Meminta Pesan Tersirat Kepada Rakyatnya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel