-->

Ayo Kita Tiru Susila Makan Rasulullah Ini

Ayo Kita Tiru Adab Makan Rasulullah ini

Untuk bertahan hidup, insan harus memenuhi segala kebutuhannya. Salah satu kebutuhan pokok yang harus dipenuhi oleh insan yaitu kebutuhan akan makan dan minum. Sebagai makhluk hidup, kita harus makan dan minum . Allah Swt mengatur dengan sedemikian rupa supaya kuliner yang kita konsumsi sanggup menyehatkan jasmani dan rohani kita.

Salah satu aturan Allah mengenai kuliner yaitu kita harus memakan kuliner yang halal (tidak ada syariat yang mengharamkan kuliner tersebut) dan juga kuliner yang baik yaitu makanan yang memiliki gizi yang seimbang. Tidak hanya menyehatkan, akan tetapi diperlukan dari kuliner tersebut ada keberkahan yang terkandung di dalamnya alasannya rasa syukur dari seorang hamba kepada Tuhannya. Allah berfirman dalam Al-quran surat An Nahl ayat 114, “Maka makanlah yang halal dan baik dari rezeki yang telah diberikan Allah Swt kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah Swt, Apabila kau hanya kepada-Nya saja menyembah”.


Selain diperintahkan makan dengan kuliner yang halal dan baik, Nabi Saw juga menganjurkan berbagai adab makan supaya kuliner tersebut sanggup dicerna dengan baik. Salah satu budbahasa yang diajarkan Rasulullah Saw yaitu makan dengan tidak bersandar.

Dari Abu Juhaifah ra, ia berkata, “Suatu saat saya berada di sisi Rasulullah Saw lalu dia bersabda kepada seorang pria yang ada di sampingnya, “Aku tidak akan makan sambil (mutakki) bersandar,” (HR Al-Bukhari). Hadits lain yang diriwayatkan oleh dari Ibnu Umar ra ia berkata, Nabi Saw bersabda, “Rasulullah telah melarang dua perilaku makan antara lain duduk di depan makanan yang di depannya ada khamr serta seseorang yang makan dalam posisi tengkurap,” (HR Abu Daud).


Syaikh Ibnul Qayyim Al Jauziyah juga menuturkan jika dalam hadits di atas ada redaksi mutakki (bersandar). Ada banyak sekali penafsiran dari kata tersebut yang meliputi; duduk bersila, ada juga yang mengartikan dengan bersandar pada sesuatu; atau ada juga yang menafsirkan dengan telentang dengan keadaan miring.

Salah satu adab makan yang telah tersebut merupakan budbahasa yang tidak dianjurkan oleh Rasulullah Saw. Bukan alasannya tanpa alasan, sudah tentu adab makan ibarat itu dapat membahayakan untuk orang yang makan. Sedangkan makan dengan posisi duduk dan diberi ganjal kemudian bersandar merupakan cara duduk para raja. Sedangkan dalam sabda Rasulullah Saw yang lain, “Aku makan selayaknya seorang hamba makan,” kemudian dia makan dengan cara duduk di atas lantai, tanpa ganjal kain, bantal dan sejenisnya.

Maka posisi duduk terbaik saat makan jika anggota-anggota badan berada pada posisi tabiatnya (asalnya) yaitu yang dianjurkan oleh Rasulullah Saw dengan tidak membungkuk, duduk tegak di lantai, memakai tangan kanan, mencuci tangan, tidak terburu-buru, berdoa, dan berhenti sebelum kenyang. Sedangkan apabila kita makan dengan posisi duduk miring, maka kanal pencernaan mulai dari tenggorokan hingga ke usus besar dan organ-organ pencerna lainnya dalam keadaan menyempit.

Adab Rasulullah makan ini diperkuat oleh hadits Umar bin Abi Salamah “Ketika saya masih kecil dalam didikan Rasulullah Swt, dan tanganku mengambil kuliner dari berbagai sisi piring. maka berkata kepadaku Rasulullah Swt. “Wahai anakku, bacalah basmalah, dan makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah apa yang bersahabat darimu.” (HR Bukhori, Ahmad, Muslim, Ibnu Majah dan Abu Daud)

 insan harus memenuhi segala kebutuhannya Ayo Kita Tiru Adab Makan Rasulullah ini

Dalam hadits lain juga disebutkan, “Sesungguhnya saya makan dengan tidak duduk bersandar pada bantal atau tidak meletakkan ganjal di bawah dubur, karena cara ibarat itu adalah duduknya para raja. Aku juga makan dengan sederhana, tidak lahap juga tidak lambat,” (HR Bukhari)

Hadis Rasulullah Saw ribuan tahun silam mengenai adab makan di lantai tanpa ganjal ini ternyata didukung oleh banyak sekali penelitian ilmiah,

Penelitian yang pertama yaitu menurut PS Venkateshwara, penulis buku Yoga for Healing, duduk di lantai tidak hanya membantu sistem pencernaan, akan tetapi juga membantu sendi agar tetap lentur, fleksibel, dan kurang rentan terhadap cedera serta penyakit degeneratif ibarat osteoporosis dan arthritis. Hal ini terjadi alasannya pergelangan kaki, lutut, dan sendi pinggul elastis sehingga membantu menjaga agar tetap fleksibel dan bebas dari penyakit.

Sedangkan berdasarkan penelitian kedua terdapat dalam Journal European Journal of Preventive Cardiology yang menuturkan bahwa orang yang duduk di lantai sanggup bangkit tanpa dukungan cenderung dapat hidup lebih lama. Hal ini alasannya bangkit dari posisi duduk memerlukan banyak fleksibilitas dan kekuatan badan bab bawah.

Penelitian ini menemukan, mereka yang terbiasa duduk di lantai cenderung bisa bangkit tanpa derma orang lain, dan kabar baiknya yaitu apabila kita terbiasa melakukannya, maka usia cenderung lebih panjang.

Subhaanallah, semoga Allah Swt senantiasa menawarkan kesehatan kepada kita dengan cara menggandakan budbahasa makan yang telah diajarkan Rasulullah Saw.

0 Response to "Ayo Kita Tiru Susila Makan Rasulullah Ini"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel