-->

Soal Dan Kunci Tanggapan Ulangan Ips Kejadian Politik Dan Ekonomi Indonesia Pasca Ratifikasi Kedaulatan

Haikasut - Soal Ulangan IPS Peristiwa Politik dan Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan - Berikut ini pola soal ulangan harian dan kunci jawabannya IPS bahan Kondisi Indonesia sehabis Pengakuan kedaulatan.

SOAL PILIHAN GANDA

1. Konferensi Meja Budar (KMB) menghasilkan keputusan penting, di antaranya:
a. Pengembalian hak milik Indonesia yang dirampas Belanda
b. Pengakuan kedaulatan Belanda terhadap kemerdekaan Indonesia
c. Indonesia dan Belanda sepakat untuk menghentikan peperangan
d. Belanda siap menarik seluruh tentaranya dari wilayah RI

2. Indonesia menyatakan kembali ke Negara Kesatuan semenjak 17 Agustus 1950 karena:
a. Semua negara anggota RIS mendukungnya
b. Sistem federasi sebaiknya dilaksanakan di negara-negara liberal
c. NKRI sesuai dengan impian Proklamasi Kemerdekaan RI 17-8-1945
d. Negara-negara belahan tetap dikendalikan oleh Belanda

3. Jatuhnya Kabinet Sukiman-Suwiryo pada tanggal 23 Februari 1952 karena:
a. Tidak tahan menghadapi partai-partai oposisi
b. Dianggap condong ke Blok Barat
c. Belum bisa melakukan politik bebas aktif
d. Tidak menerima kepercayaan dari DPR

4. Kabinet pertama yang memerintah Indonesia pada masa demokrasi liberal adalah:
a. Kabinet Natsir
b. Kabinet Wilopo
c. Kabinet Sukiman-Suwiryo
d. Kabinet Ali Sastroamidjojo

5. Sesudah Pemilu 1955, instabilitas politik Indonesia terus berlangsung karena:
a. Konstituante tidak sanggup melakukan tugasnya
b. Pemilu 1955 dianggap tidak demokratis
c. Adanya kontradiksi antara Presiden dan DPR
d. Masa keanggotaan Konstituante telah habis

6. Sistem banyak partai sangat tidak menguntungkan bagi Indonesia karena:
a. Terlalu banyak partai politik yang menjadi penerima Pemilu
b. Sulit membangun partai politik yang berpengaruh dan didukung oleh rakyat
c. Pemerintah yang stabil tidak sanggup diwujudkan
d. Peluang terjadinya kontradiksi antar partai semakin terbuka

7. PRRI merupakan salah satu pergolakan yang terjadi di daerah:
a. Sulawesi
b. Kalimantan
c. Jawa
d. Sumatera

8. Pemilu 1955 menghasilkan 4 (empat) partai besar, kecuali:
a. Partai Nasional Indonesia (PNI)
b. Partai Indonesia Raya (Parindra)
c. Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi)
d. Nahdatul Ulama (NU)

9. Salah satu faktor yang mendorong Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 adalah:
a. Untuk membuat pemerintahan yang stabil
b. Untuk mewujudkan impian Proklamasi Kemerdekaan 17-8-1945
c. Konstituante tidak sanggup melakukan tugasnya
d. Terjadinya kontradiksi antara para anggota Konstituante

10. Pembentukkan MPRS dan DPAS sangat konstitusional karena:
a. Sesuai dengan UUDS 1950
b. Sesuai dengan hak prerogatif Presiden
c. Sesuai dengan isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959
d. Sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945

SOAL ISIAN
  1. Pengakuan kedaulatan merupakan salah satu persyaratan formal berdirinya suatu negara, di samping wilayah dan rakyat. Secara de facto, Indonesia telah merdeka pada tanggal 17-8-1945. Secara de jure, kemerdekaan itu harus menerima akreditasi dari negara-negara lain, terutama Belanda. Pengakuan Belanda atas kedaulatan RI masih sangat terbatas lantaran .....
  2. Terbentuk RIS tidak sesuai dengan impian Proklamasi Kemerdekaan RI lantaran ....
  3. Untuk mengatasi krisis yang terus menerus, hasilnya Presiden Soekarno mengeluarkan ....
  4. Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia pada tanggal ....
  5. Seringnya pergantian kabinet pada masa demokrasi liberal (1950-1959) sebagai tanggapan adanya persaingan antara ....
  6. Pemilu tahun 1955 dilaksanakan pada masa pemerintahan kabinet ....
  7. Berdasarkan hasil Pemilu 1955, partai politik yang memperoleh dingklik paling banyak di Konstituante yaitu .....
  8. Cakraningrat yaitu kepala negara dari negara belahan ....
Soal Jawab singkat

  1. Sebutkan 3 (tiga) alasannya terjadinya instabilitas pemerintahan pada masa demokrasi liberal (1950-1959)!
  2. Sebutkan 3 (tiga) alasannya pemerintah RI tidak sanggup membangunan perekonomian nasional yang mantap pada tahun 1950-1959!
  3. Mengapa Konstituante tidak sanggup menyusun Rancangan Undang-Undang?
  4. Sebutkan isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959!
  5. Bagaimanakah pelaksanaan demokrasi terpimpin di Indonesia?
 Soal Ulangan IPS Peristiwa Politik dan Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan  Soal dan Kunci Jawaban Ulangan IPS Peristiwa Politik dan Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan

Kunci Jawaban Pilihan Ganda:

  1. b. Pengakuan kedaulatan Belanda terhadap kemerdekaan Indonesia
  2. c. NKRI sesuai dengan impian Proklamasi Kemerdekaan RI 17-8-1945
  3. b. Dianggap condong ke Blok Barat. (Penjelasannya: menerima tantangan dari partai koalisinya sendiri yaitu PNI dan Masyumi, kabinet ini juga telah menandatangani persetujuan sumbangan ekonomi dan persenjataan dari AS kepada Indonesia atas dasar Mutual Security Act (MSA). Persetujuan tersebut menjadikan penafsiran bahwa Indonesia telah memasuki blok barat (AS) yang berarti bertentangan dengan politik luar negeri bebas-aktif.
  4. a. Kabinet Natsir
  5. a. Konstituante tidak sanggup melakukan tugasnya
  6. b. Sulit membangun partai politik yang berpengaruh dan didukung oleh rakyat
  7. d. Sumatera
  8. b. Partai Indonesia Raya (Parindra)
  9. c. Konstituante tidak sanggup melakukan tugasnya
  10. c. Sesuai dengan isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Kunci Jawaban Isian:

  1. karena RI hanya diakui sebagai belahan dari RIS
  2. keutuhan NKRI belum sanggup diwujudkan. RIS memberi peluang kepada Belanda untuk menanamkan pengaruhnya, baik di bidang politik maupun ekonomi
  3. Dekrit Presiden 5 Juli 1959
  4. 27 Desember 1949
  5. Partai Pemerintah dan Partai Oposisi
  6. Kabinet Burhanuddin Harahap
  7. partai politik yang memperoleh dingklik paling banyak yaitu PNI dengan 57 kursi
  8. Cakraningrat yaitu kepala negara Madura
Kunci Jawaban Jawab Singkat:

  1. a. Jumlah partai terlalu banyak. b. Partai lebih mementingkan kepentingan pemimpinya. c. Konstituante gagal menyusun dan merumuskan RUUD. d. Para anggota Konstituante terpecah menjadi dua kelompok utama, yaitu kelompok Islam dan kelompok non Islam (nasionalis dan sosialis). e. sering gonta-ganti kabinet.
  2. Kondisi perekonomian Indonesia yang jelek dipengaruhi oleh beberapa faktor menyerupai pelaksanaan sistem ekonomi kolonial, eksploitasi sumber daya alam pada masa pendudukan Jepang yang berorientasi pada kepentingan perang, atau sebagai tanggapan peperangan yang terjadi di banyak sekali wilayah Indonesia. Keadaan itu diperburuk dengan pelaksanaan seni administrasi perang bumi hangus yang memporakporandakan dunia tanaman Indonesia. Sejak proklamasi kemerdekaan, pemerintah Indonesia telah berusaha untuk memperbaiki perekonomian dengan mengeluarkan banyak sekali kebijakan di bidang ekonomi. Keadaan perekonomian Indonesia semakin parah sebagai tanggapan blokade bahari oleh Belanda. Tujuannya yaitu ingin menghancurkan RI melalui senjata ekonomi.
  3. karena terjadinya perbedaan pendapat di antara para anggota Konstituante mengenai isi Rancangan UUD. Oleh lantaran itu, Sidang Konstituante cenderung dijadikan arena perdebatan antara para anggota Konstituante. Masing-masing anggota cenderung mengutamakan kepentingan partainya dan kurang memperhatikan kepentingan rakyat, bangsa, dan negara.
  4. isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yaitu sebagai berikut: a. Pembubaran Konstituante. b. Pemberlakuan kembli Undang-Undang Dasar 1945 dan tidak berlakunya UUDS 1950. c. Pembentukan MPRS dan DPAS dalam waktu yang sesingkat-singkatnya
  5. Dengan dikeluarkannya Dekret Presiden 5 Juli 1959, maka kehidupan berbangsa dan bernegara diatur menurut Undang-Undang Dasar 1945. Undang-Undang Dasar 1945 kembali dilaksanakan dengan langkah menuju suatu bentuk pemerintahan yang diamankan Demokrasi Terpimpin. Demokrasi terpimpin dalam Undang-Undang Dasar 1945 merupakan pemerintahan rakyat yang dipimpin oleh hikmah kecerdikan dalam permusyawaratan / perwakilan. Akan tetapi dalam pelaksanaannya pengertian terpimpin dalam demokrasi ditafsirkan sebagai terpimpin oleh presiden.
Sistem Politik Demokrasi Terpimpin

Dengan berlakunya Undang-Undang Dasar 1945 dan Demokrasi Terpimpin, Presiden Soekarno eksklusif memimpir pemerintahan dan segera mengambil kebijakan-kebijakan sebagai berikut: Menyusun Kabinet Kerja, Menyusun Lembaga-lembaga Negara,

Sistem Ekonomi Terpimpin

Dalam bidang ekonomi dipraktekkan system ekonomi Terpimpin, Presiden Soekarno secara eksklusif terjun dan mengatur perekonomian-perekonomian yang terpusat pada pemerintah sentra yang menjurus pada sistem ekonomi etelisme mengakibatkan menurunnya acara ekonomi. Pada gilirannya keadaan perekonomian mengalami invlasi yang cukup parah. Pada selesai tahun 1965 inflasi telah mencapai 650 persen

0 Response to "Soal Dan Kunci Tanggapan Ulangan Ips Kejadian Politik Dan Ekonomi Indonesia Pasca Ratifikasi Kedaulatan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel